Pemimpin Iran Tolak Mentah-mentah Bantuan Amerika untuk Atasi Corona

Menurut Khomenei, Amerika tidak dapat dipercaya

Teheran, IDN Times - Pemimpin tertinggi Iran, Ayatullah Ali Khamenei baru-baru ini menyatakan secara tegas penolakannya terhadap bantuan dari Amerika Serikat untuk mengatasi wabah virus corona di Iran. Ia bahkan menolak mentah-mentah tawaran tersebut dengan menyebut Amerika sebagai "biang kerok" atas mewabahnya virus Sars-Cov-2 di Iran.

Hal tersebut disampaikannya pada Minggu (22/3/2020) melalui siaran langsung di Teheran ketika memperingati Nowruz–tahun baru Persia–sekaligus peringatan Islam Isra Miraj. Penolakan tajam dari Khamenei menunjukkan sikap dingin Iran setelah Amerika menerapkan sanksi blokade pada negara tersebut.

1. Ayatullah Ali Khamenei menyebut virus corona sebagai buatan Amerika

Pemimpin Iran Tolak Mentah-mentah Bantuan Amerika untuk Atasi CoronaAyatollah Ali Khamenei saat berpidato dalam peringatan lahirnya Fatima az Zahra. Twitter.com/khamenei_ir

Melansir Al-Jazeera, dalam pidatonya, Khamenei mengatakan bahwa Amerika lah yang membuat virus corona dan menyebarkannya ke Iran. Hal itu sebagaimana ungkapan pejabat Tiongkok, Lijian Zhao melalui tweet-nya beberapa waktu lalu.

"Saya tidak tahu apakah tuduhan ini benar, tetapi ketika hal semacam ini muncul, apakah ada orang waras yang mau mempercayai kalian dan menerima bantuan obat-obatan dari kalian?" kata Khameini. "Barangkali obat-obat kalian dapat menyebarkan virus lebih banyak."

Pemimpin tertinggi di Iran tersebut juga menuduh virus corona "dibuat secara khusus" untuk Iran dengan menggunakan data genetik orang-orang Iran yang diperoleh melalui berbagai cara oleh pihak Amerika.

"Kalian mungkin hendak mengirimkan orang-orang sebagai dokter dan terapis ke sini, barangkali maksud mereka datang ke sini untuk melihat efek racun yang telah mereka hasilkan," ucapnya. Dalam pidato tersebut, ia juga menyebut para pemimpin Amerika sebagai para pembohong, tamak, dan kejam.

Sebelumnya, pejabat Tiongkok, Lijian Zhao pernah mengeluarkan tweet yang bertuliskan "...mungkin militer Amerika yang membawa epidemi ini ke Wuhan. Transparan lah! Publikasikan data Anda! Amerika berhutang penjelasan pada kami!". Zhao mengeluarkan tweet tersebut sebagai respon atas pernyataan pejabat Amerika yang menganggap Tiongkok lamban dan tidak transparan dalam menangani virus corona.

Meski begitu, baik tuduhan dari Khamenei maupun Zhao tidak didasari dengan bukti ilmiah.

2. Iran mampu mengatasi wabah virus corona tanpa bantuan Amerika

Pemimpin Iran Tolak Mentah-mentah Bantuan Amerika untuk Atasi CoronaIlustrasi warga Iran di tengah wabah virus corona. Unsplash.com/mostafa meraji

Mengutip Reuters dalam siaran langsung tersebut, Khamenei juga menyatakan bahwa Iran mampu mengatasi wabah virus CONVID-19 yang melanda negaranya.

"Republik Islam (Iran) memiliki kemampuan untuk menyelesaikan berbagai macam krisis dan tantangan, termasuk wabah virus corona," kata Khamenei, yang dalam kesempatan tersebut sekaligus mengimbau rakyatnya untuk tinggal di rumah.

Akibat pandemi Covid-19, Khamenei diketahui terpaksa membatalkan pidato tahunannya untuk peringatan tahun baru Persia yang seharusnya diadakan di kota suci muslim Syiah, Mashhad pada 20 Maret 2020.

3. Sanksi yang dilakukan Amerika terhadap Iran dianggap menghambat usaha untuk memerangi pandemi COVID-19

Pemimpin Iran Tolak Mentah-mentah Bantuan Amerika untuk Atasi CoronaPresiden Amerika, Donald Trump, sedang meeting membahas isu Covid-19 di White House. Twitter.com/realDonaldTrump

Masih dari Reuters, hubungan antara Iran dan Amerika makin memanas sejak tahun 2018 setelah Presiden Amerika, Donald Trump, keluar dari kesepakatan nuklir dan menerapkan sanksi blokade yang melumpuhkan ekonomi Iran. Kondisi tersebut makin diperparah setelah Trump memerintahkan serangan drone di Iran yang mengakibatkan terbunuhnya komandan pasukan elit Iran, Qassem Soleimani pada 3 Januari 2020.

Terkait pandemi virus corona, Amerika Serikat mengirimkan pesan pada Iran beberapa waktu lalu, menyatakan bahwa penyebaran virus corona tidak akan menyelamatkan Iran dari sanksi Amerika.

Para pejabat Iran mengecam sanksi yang dilakukan Amerika yang dianggap menghambat usaha Iran untuk mengatasi wabah virus corona. Presiden Hassan Rouhani bahkan mendesak warga Amerika untuk meminta pemerintah mereka mencabut sanksi tersebut agar Iran dapat memerangi COVID-19.

Selain pemimpin dan pejabat Iran, sejumlah pemimpin negara lainnya, seperti China dan Pakistan juga ikut menyerukan pencabutan sanksi terhadap Iran. 

"Saya memohon kepada Presiden Trump dengan alasan kemanusiaan untuk mencabut sanksi terhadap Iran sampai pandemi COVID-19 berakhir," tulis Perdana Menteri Pakistan, Imran Khan dalam sebuah tweet. Ia mengatakan bahwa kemanusiaan harus bersatu untuk memerangi wabah tersebut.

Seperti yang diketahui, Iran merupakan salah satu negara dengan kasus virus corona tertinggi di dunia. Menurut laporan, setidaknya ada 20 ribu kasus pasien positif dengan total kematian mencapai lebih dari seribu jiwa di Iran.

Baca Juga: PM Australia Berencana Lakukan Lockdown Demi Atasi Virus Corona

Fatimah Photo Verified Writer Fatimah

null

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya