Pengacara HAM Ngetop Pakistan Kembali dengan Selamat usai Diculik

Nasir diculik oleh pria bersenjata sehari sebelumnya

Jakarta, IDN Times - Aktivis hak asasi manusia sekaligus pengacara terkemuka Pakistan, Jibran Nasir, mengatakan dia telah kembali ke rumah, sehari setelah istrinya melaporkan dia diculik. Penculikan Nasir di kota selatan Karachi oleh sekelompok pria tak dikenal, sempat memicu protes luas di negara itu.

“Saya telah kembali ke rumah dengan selamat,” tulis Nasir di Twitter pada Jumat (2/6/2023), seraya berterima kasih kepada mereka yang telah menyerukan pembebasannya dan berjanji untuk melanjutkan perjuangannya demi hak-hak rakyat Pakistan.

Namun dia tidak menyebutkan di mana dan bagaimana dia ditahan. Kepolisian Karachi mengatakan telah membentuk tim khusus untuk menyelidiki penculikan tersebut, dilansir Dawn.

Baca Juga: Imran Khan Gugat Badan Antikorupsi Pakistan atas Penangkapannya 

1. Nasir diculik oleh sekelompok pria tak dikenal usai makan malam

Dalam sebuah video yang dirilis di media sosial pada Kamis malam (3/6/2023), istri Jibran Nasir, Mansha Pasha, mengatakan mereka berdua sedang pulang dari makan malam ketika beberapa pria tak dikenal membawa Nasir pergi secara paksa.

“Kami kembali ke rumah kami. Sebuah mobil Vigo putih mencegat mobil kami dan menerobos ke arah kendaraan kami. Sekitar 15 pria berpakaian preman membawanya pergi dengan paksa,” katanya dalam video, dikutip dari Al Jazeera.

Komisi Hak Asasi Manusia Pakistan (HRCP) dalam pernyataan pada Kamis malam mengungkapkan keprihatinan mendalam terkait penculikan Nasir.

“HRCP sangat prihatin dengan laporan bahwa pengacara dan aktivis @MJibranNasir telah diculik oleh orang bersenjata tak dikenal di Karachi. Kami menuntut agar dia segera pulih dengan selamat, dan para penculiknya dimintai pertanggungjawaban berdasarkan hukum,” tulis HRCP.

Penculikan pria 36 tahun itu juga dikecam oleh Dewan Pengacara Pakistan (PBC) dan Dewan Pengacara Sindh (SBC). SBC bahkan mendesak Ketua Mahkamah Agung Pakistan (CJP) Umar Ata Bandial untuk memperhatikan masalah tersebut.

Baca Juga: Kelompok HAM Tolak Pengadilan Militer terhadap Warga Sipil Pakistan

2. Masyarakat lakukan protes desak pembebasan Nasir

Pada Jumat, organisasi masyarakat sipil juga mengadakan demonstrasi di luar Klub Pers Karachi. Sejumlah orang dari berbagai profesi termasuk keluarga Nasir ikut berdemonstrasi menuntut pembebasan pengacara tersebut.

Sambil membawa spanduk dan potretnya, para pengunjuk rasa yang sebagian besar terdiri dari para wanita mengatakan bahwa Nasir adalah aset bagi masyarakat sipil. 

Nasir, yang mencalonkan diri dalam pemilu 2018 sebagai calon independen, dikenal sebagai salah satu tokoh yang vokal terhadap pelanggaran hak asasi manusia. Ia telah mewakili korban sebagai pengacara dalam sejumlah kasus terkemuka.

Baru-baru ini, dia juga mengkritik penangkapan massal para pemimpin dari partai mantan Perdana Menteri Imran Khan dan langkah untuk mengadili mereka di pengadilan militer menyusul protes kekerasan bulan sebelumnya.

Baca Juga: Wartawan Pakistan pro-Imran Khan yang Hilang Pekan Lalu Kini Bebas

3. Salah satu dari sekian tokoh yang diculik akhir-akhir ini

Adapun penculikan singkat Nasir terjadi di tengah kekerasan yang terus berlanjut terhadap pendukung Khan sehubungan dengan protes bulan lalu. Kekerasan meletus di hampir seluruh negeri setelah penangkapan Khan pada 9 Mei dari pengadilan di Islamabad di mana dia dituduh atas kasus korupsi.

Gejolak baru mereda baru Khan dibebaskan oleh Mahkamah Agung. Sejak itu, polisi telah menahan lebih dari 5 ribu orang sehubungan dengan kekerasan tersebut.

Melansir Al Jazeera, meski undang-undang Pakistan melarang penahanan tanpa persetujuan pengadilan, namun pejabat keamanan sering menahan tersangka karena diduga memiliki hubungan dengan kelompok bersenjata.

Beberapa wartawan terkemuka pun juga pernah diculik. Badan intelijen Pakistan kerap dicurigai mengintimidasi para kritikus dengan cara ini, meskipun keterlibatan mereka jarang terbukti.

Fatimah Photo Verified Writer Fatimah

null

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya