PM Pakistan Perintahkan Tangkap Pendukung Imran Khan yang Anarkis 

Khan telah dibebaskan dengan jaminan pada Jumat

Jakarta, IDN Times - Perdana Menteri Pakistan Shehbaz Sharif, pada Sabtu (13/5/2023), memerintahkan aparat untuk mengidentifikasi dan menangkap semua pihak terlibat dalam kerusuhan setelah penangkapan Imran Khan pekan lalu.

Khan meninggalkan gedung pengadilan pada Jumat malam (12/5/2023) dan menuju kampung halamannya di Lahore dengan pengawalan ketat usai pengadilan memberinya jaminan.

Mahmakah Agung memutuskan pada Kamis (11/5/2023) bahwa penangkapannya terkait kasus penipuan dinilai tidak sah dan melanggar hukum.

1. Pengadilan beri Khan perlindungan selama dua minggu

Melansir AP, Pengadilan Tinggi Islamabad memberi Khan perlindungan selama dua minggu atas satu dakwaan korupsi. Dia juga dapat perlindungan hingga Senin atas sejumlah dakwaan lainnya.

Keputusan tersebut disambut baik oleh Khan dan mengatakan pengadilan adalah satu-satunya perlindungan bagi Pakistan terhadap hukum rimba.

"Saya harus mengatakan, saya mengharapkan ini dari peradilan kita karena satu-satunya harapan yang tersisa sekarang, satu-satunya garis tipis antara republik pisang dan demokrasi adalah peradilan," katanya di dalam gedung pengadilan.

Meski begitu, ketua partai koalisi yang berkuasa, Fazalur Rehman, tampak tidak puas dengan putusan tersebut. Ia mengatakan bahwa para pendukung Khan akan melakukan aksi duduk pada hari di luar Mahkamah Agung.

“Mahkamah Agung dan Pengadilan Tinggi Islamabad telah memberikan perlindungan kepada orang yang korup,” katanya dalam konferensi pers.

Sebelumnya, saat rapat Kabinet khusus pada Jumat, Sharif juga menuding Khan terbukti terlibat dalam korupsi namun peradilan tetap melindunginya.

Baca Juga: Polisi Pakistan Larang Pendukung Imran Khan Berkumpul 

2. Ribuan orang ditangkap dan 8 orang tewas dalam protes keras

Penangkapan Khan oleh aparat keamanan pada Selasa (9/5/2023) memicu protes besar-besaran yang berujung kekerasan di sejumlah kota. Pendukung Khan menyerbu gedung-gedung militer dan membakar aset negara lainnya. 

Setidaknya dua provinsi meminta pemerintah federal Pakistan mengerahkan pasukan untuk memulihkan ketertiban di tengah gelombang kekerasan. Mengutip CNA, hampir 2 ribu orang ditangkap dan sedikitnya 8 orang tewas dalam kerusuhan tersebut.

Facebook, YouTube, dan Twitter juga tidak dapat diakses di Pakistan pada Sabtu setelah dipulihkan pada Jumat malam.

Pemerintah bersikeras bahwa partai Pakistan Tehreek-e-Insaf (PTI) milik Khan adalah dalang di balik kerusuhan itu. Namun, Khan mengatakan di pengadilan bahwa dia tidak mengetahui situasi yang terjadi di seluruh negeri sejak penangkapannya. Dia bahkan menyebut dirinya telah diperlakukan seperti teroris, dikutip dari DW.

3. Khan hadapi berbagai tuduhan dari korupsi hingga terorisme

Khan digulingkan dari jabatannya sebagai perdana menteri pada April 2022 melalui mosi tidak percaya di parlemen. Mantan bintang kriket merupakan pemimpin paling populer di Pakistan menurut jajak pendapat.

Berbagai dakwaan telah diajukan terhadap Khan oleh pihak berwenang, termasuk tuduhan menghasut kekerasan dan mengancam polisi dan pejabat pemerintah. Tuduhan terorisme baru juga diajukan pada Kamis setelah ia diduga menghasut para pendukungnya untuk melakukan kekerasan.

Khan juga menghadapi setidaknya tiga kasus korupsi, termasuk tuduhan dari Biro Akuntabilitas Nasional (NAB) yang menyebut dirinya menerima properti bernilai jutaan dolar sebagai imbalan untuk memberikan keuntungan kepada seorang taipan real estate.

Baca Juga: China-Pakistan Serukan Pencabutan Sanksi Unilateral untuk Afghanistan

Fatimah Photo Verified Writer Fatimah

null

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya