Polisi Pakistan Dakwa Eks PM Imran Khan atas Tuduhan Terorisme

Pendukung Khan beberapa kali bentrok dengan petugas keamanan

Jakarta, IDN Times - Kepolisian Pakistan mengajukan dakwaan terorisme terhadap mantan Perdana Menteri Imran Khan beserta 17 pembantu dan pendukungnya pada Minggu (19/3/2023).

Mereka juga dituduh melakukan beberapa pelanggaran lainnya, setelah pendukung Khan terlibat bentrok dengan pasukan keamanan di Islamabad pada hari sebelumnya.

Pada Sabtu, para pengikut Khan bentrok dengan polisi di luar pengadilan tempat mantan perdana menteri itu akan hadir dalam kasus korupsi. Polisi anti huru hara menggunakan pentungan dan menembakkan gas air mata, sementara pendukung Khan melemparkan bom api dan batu ke arah petugas, melansir Associated Press.

Lebih dari 50 petugas terluka. Pos pemeriksaan polisi, beberapa mobil, dan motor dibakar. Polisi melaporkan 59 pendukung Khan ditangkap dalam kekerasan tersebut.

Khan tidak hadir dalam persidangan yang telah dijadwalkan. Hakim lantas kembali menunda sidang hingga 30 Maret.

Pria berusia 70 tahun itu sebelumnya didakwa telah menjual hadiah negara yang diterimanya saat menjabat sebagai perdana menteri dan menyembunyikan aset. Namun ia membantah semua tuduhan tersebut.

1. Sejumlah politisi juga hadapi dakwaan serupa

Selain Khan, mantan dan anggota parlemen saat ini, mantan menteri, mantan ketua Majelis Nasional, dan sejumlah pendukung Khan juga harus menghadapi dakwaan dari kepolisian.

Tuduhan tersebut meliputi terorisme, menghalangi petugas polisi menjalankan tugasnya, penyerangan terhadap polisi, hingga melukai dan mengancam nyawa petugas.

Melansir DW, Khan digulingkan dari jabatannya sebagai perdana menteri Pakistan melalui mosi tidak percaya pada April lalu. Sejak saat itu, mantan bintang kriket itu mendesak untuk diselenggarakan pemilihan cepat. Ia mengklaim bahwa pemecatannya tidak sah dan merupakan konspirasi Perdana Menteri Shahbaz Sharif yang bersekongkol dengan Amerika Serikat. 

Baca Juga: Polisi Pakistan Serbu Kediaman Imran Khan, 30 Orang Ditahan

2. Bentrokan juga terjadi di kediaman Khan di Lahore

Pada Sabtu, bentrokan juga terjadi di luar rumah Khan di kota timur Lahore saat pria tersebut sedang melakukan perjalanan ke Islamabad untuk menghadiri sidang.

Para pendukung mantan perdana menteri itu dilaporkan memblokir jalur di sekitar kediaman Khan dengan balok beton, pohon yang ditebang, tenda, dan truk. Dalam bentrokan tersebut, polisi menangkap 61 orang dan menyita bom bensin, senjata serta amunisi. 

Khan melalui Twitter-nya mengatakan, penggerebekan di rumahnya itu bertujuan untuk mencegah dirinya melakukan kampanye. Ia menyebut pemerintah tetap berusaha menahannya meski surat penangkapan dirinya telah ditangguhkan oleh pengadilan.

3. Khan dituduh sengaja buat drama untuk hindari sidang

Dalam rekaman video yang disiarkan pada Minggu, Khan menyalahkan polisi atas ketidakhadirannya di pengadilan. Ia mengatakan dirinya tidak keluar dari kendaraannya saat polisi menembakkan gas air mata ke konvoi dan para pendukungnya.

Khan juga mengatakan, lawan-lawannya bertekad untuk memenjarakannya atau membunuhnya. Ia mengklaim penggerebekan di rumahnya di Lahore sebagai taktik, konspirasi, dan rencana yang memalukan.

Adapun Menteri Dalam Negeri, Rana Sanaullah, menuduh Khan sengaja menciptakan drama untuk menghindari pengadilan.

Baca Juga: Pakistan Larang Siaran Pidato Eks Perdan Menteri Imran Khan

Fatimah Photo Verified Writer Fatimah

null

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya