Zelenskyy: Masa depan Ukraina Bergantung pada Perang di Front Timur

Ukraina berniat tetap pertahankan Bakhmut

Jakarta, IDN Times - Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, mengatakan bahwa masa depan Ukraina bergantung pada pertempuran yang sedang berkecamuk di Bakhmut dan kota-kota penting lainnya di bagian timur.

“Sangat sulit di timur, sangat menyakitkan. Kita perlu menghancurkan kekuatan militer musuh, dan kita akan melakukannya,” kata Zelenskyy pada Senin (13/3/2023), dilansir Al Jazeera.

“Bilohorivka dan Marinka, Avdiivka dan Bakhmut, Vuhledar dan Kamyanka, dan semua tempat lain di mana masa depan kita diputuskan. Di mana masa depan kita, masa depan semua orang Ukraina, sedang diperjuangkan," tambahnya.

Pada kesempatan itu, Zelenskyy juga mengucapkan terima kasih kepada setiap orang yang terlibat di medan pertempuran melawan pasukan Rusia.

1. Bakhmut jadi pembuka jalan untuk kuasai seluruh wilayah Donetsk

Sebelumnya, Rusia mengatakan bahwa merebut Bakhmut dapat membuka jalan untuk menguasai seluruh wilayah Donetsk. Adapun pasukan Moskow yang dipimpin oleh tentara bayaran Wagner telah merebut bagian timur kota tersebut.

Pekan lalu, NATO juga memperingatkan bahwa Bakhmut dapat ditaklukkan oleh Rusia dalam hitungan hari.

Setelah berminggu-minggu dalam pertempuran sengit, militer Ukraina mengatakan bahwa mereka berniat untuk tetap berperang di Bakhmut demi menimbulkan kerugian besar pada pasukan Rusia. Adapun tentara Kiev, yang terus memberikan perlawanan, disebut berhasil melemahkan pasukan Moskow di kota itu, kata pejabat Ukraina.

Ukraina melaporkan ada 221 tentara pro-Moskow yang tewas dan lebih dari 300 lainnya terluka dalam 24 jam di garis depan kota Bakhmut. Sementara, Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan, lebih dari 210 tentara Ukraina tewas dalam bentrokan di garis depan Donetsk yang lebih luas.

Baca Juga: Xi Jinping Dikabarkan Akan Temui Putin di Rusia Pekan Depan  

2. Situasi di Bakhmut mulai tenang

Tentara Ukraina yang dikerahkan di dekat Kreminna, bagian utara Bakhmut, mengatakan pada Senin bahwa mereka telah menangkis serangan Rusia yang intensif.

Di daerah hutan sekitar 8 kilometer di bagian depan Bakhmut, artileri Ukraina dilaporkan menembaki posisi Rusia di timur laut. Ledakan bergemuruh terus-menerus terdengar di kejauhan saat pertempuran sengit berlangsung

Mykhailo Anest, petugas medis Ukraina, mengatakan kepada Reuters bahwa masih banyak tembakan artileri dan mortir yang terdengar. Namun pertempuran kini telah berkurang dibandingkan bulan lalu.

“Dua atau tiga minggu lalu pertempuran mencapai puncaknya tetapi sudah sedikit tenang,” kata Anest.

Pejabat Bakhmut mengatakan, masih ada lebih dari 4 ribu orang, termasuk 33 anak-anak yang tinggal di kota itu.

3. Rusia disebut sebarkan informasi palsu di medsos terkait peperangan di Bakhmut

Pusat Komunikasi Strategis Ukraina mengatakan, Rusia telah menyebarkan iklan di Facebook tentang dugaan keberhasilan pasukan Moskow melalui saluran anonim. 

Beberapa unggahan itu menyebutkan, pertempuran di Bakhmut telah gagal dari sudut pandang orang Ukraina, Barat tidak percaya pada Kiev, hingga AS dikatakan mengurangi pasokan senjatanya lantaran otoritas Ukraina tertangkap basah mencuri.

“Para penjajah ingin merusak kepercayaan masyarakat Ukraina kepada pemerintah dengan mengklaim bahwa pertempuran untuk Bakhmut telah kalah dan bahwa sekutu meninggalkan kita,” tulis otoritas itu.

Baca Juga: Tentara Swasta Wagner Rekrut Pasukan Baru di Sekolahan Rusia

Fatimah Photo Verified Writer Fatimah

null

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya