Menang di LDP, Fumio Kishida Jadi PM Jepang ke-100

Memenangkan suara atas Taro Kono yang lebih populer

Jakarta, IDN Times - Beberapa waktu lalu Jepang telah memiliki empat calon potensial yang menggantikan Perdana Menteri (PM) sebelumnya, Yoshihide Suga yang mengundurkan diri. Kini mantan Menteri Luar Negeri, Fumio Kishida telah memenangkan pemilihan kepemimpinan partai pada Rabu (29/9/2021).

Melansir Aljazeera, Kishida memenangkan 257 suara dalam putaran kedua pada hari Rabu (29/9/2021). Ia mengalahkan Taro Kono, menteri yang populer dengan peluncuran vaksin virus corona.

Sebagai pemimpin baru Liberal Democratic Party (LDP), Kishida dipastikan akan terpilih sebagai perdana menteri berikutnya di parlemen. Dia akan memimpin LDP ke pemilihan umum pada 28 November mendatang.

Akankah Kishida menjadi Perdana Menteri Jepang selanjutnya?

1. Eks Bankir yang menjadi anggota parlemen

Melansir Kyodo News, Kishida pernah menjabat sebagai kepala kebijakan LDP, memimpin faksi liberal yang beranggotakan empat mantan PM Jepang. Dia kalah dari Suga dalam pemilihan pemimpin partai pada 2020. Namun, sekarang dipandang sebagai salah satu kandidat yang layak di posisi tersebut.

Kishida adalah anggota parlemen generasi ketiga dari Hiroshima yang memiliki reputasi di antara rekan-rekan politisinya, karena bersikap tenang dan jujur. Sebelumnya, dia bekerja di bank, lalu menjabat sebagai Sekretaris Anggota DPR pada 1987. Kemudian pertama kali menjadi anggota parlemen pada tahun 1993.

Melansir laman resmi Perdana Menteri Jepang dan Kabinetnya, Alumnus Fakultas Hukum, Universitas Waseda ini menjadi Wakil Menteri sejak tahun 1999. Kemudian menjadi Menteri pertama kali pada masa Kabinet Abe pertama sampai Kabinet Fukuda. Dia menjadi Menteri Luar Negeri pada masa Kabinet Abe kedua (2012) sampai saat ini.

2. Pencapaian selama menjadi Menteri Luar Negeri

Selama menjadi Menteri Luar Negeri di bawah Abe, dia mencapai kesepakatan dengan Korea Selatan untuk menyelesaikan masalah bilateral. Masalah tersebut, yakni terkait wanita yang dilecehkan secara seksual oleh militer pada masa perang Jepang - bagian dari masa lalu yang menghambat hubungan kedua negara.

Melansir AP News, dia merupakan pendukung perlucutan senjata nuklir. Dia mengantar mantan Presiden Barack Obama selama kunjungan tahun 2016 di Hiroshima, kota yang dilenyapkan bersama dengan Nagasaki dalam pemboman atom Amerika Serikat (AS) pada akhir Perang Dunia II.

Pria kelahiran 29 Juli 1957 ini, mendukung hubungan dan kemitraan keamanan Jepang-AS yang erat dengan negara demokrasi lain yang berpikiran sama di Asia dan Eropa. Sebagian untuk melawan China dan Korea Utara yang bersenjata nuklir.

Baca Juga: Fumio Kishida Dipastikan Akan Jadi PM Jepang

3. Tantangan berat yang harus dihadapi, jika menjadi PM

Melansir ABC News, dalam pidato kemenangannya, Kishida bersumpah untuk mengatasi krisis nasional Jepang, termasuk COVID-19, masalah ekonomi akibat pandemi, dan menurunnya angka kelahiran. Dia pun menanggapi isu-isu penting yang berkaitan dengan masa depan Jepang melalui visi 'Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka' untuk melawan ketegasan China.

Kishida telah menyerukan peningkatan lebih lanjut dalam kemampuan dan anggaran pertahanan Jepang, dan berjanji melawan China dalam ketgangan atas Taiwan. Sedangkan di bidang ekonomi, dia menyerukan "kapitalisme baru" pertumbuhan dan distribusi untuk mempersempir kesenjangan antara si kaya dan si miskin.

Dia pun berjanji untuk mempromosikan teknologi bersih, mengubah langkah-langkah perubahan iklim menjadi pertumbuhan dan mengusulkan pemulihan ekonomi yang ramah lingkungan.

Baca Juga: Fumio Kishida Dipastikan Akan Jadi PM Jepang

Fatma Roisatin Nadhiroh Photo Verified Writer Fatma Roisatin Nadhiroh

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya