Menanggapi Isu Rohingya, Universitas Oxford Copot Foto Suu Kyi

Pihak kampus pun mengganti dengan lukisan lain.

Kejahatan genosida yang terjadi di Myanmar merupakan tindakan yang tidak berperikemanusiaan. Lebih dari setahun sudah mereka harus menahan rasa sakit akibat intimidasi yang dilakukan. Bahkan, banyak dari mereka yang mencoba untuk kabur dari tempat tersebut dan mencari suaka ke tempat lain namun gagal, seperti yang dilansir Reuters.

Dilaporkan Guardian, baru-baru ini Oxford University mencopot lukisan Suu Kyi karena dianggap tak mau membela hak-hak dari para masyarakat Rohingya.

Latar belakang pemasangan lukisan Suu Kyi.

Menanggapi Isu Rohingya, Universitas Oxford Copot Foto Suu Kyiindependent.co.uk

Kenapa Oxford University memasang lukisan Suu Kyi di kampusnya? Hal itu lantaran sang wanita asal Myanmar merupakan salah satu orang yang mendapatkan penghargaan nobel perdamaian. Lebih lanjut, ia adalah mantan alumni dari Kolese St. Hugh, Oxford pada tahun 1967. Pemasangan lukisannya di kampus tersebut terjadi pada tahun 2012 karena ia dianugerahi gelar kehormatan. Namun, lukisan itu kini sudah diganti dengan lukisan lain.

Diganti lukisan karya seniman Jepang.

Menanggapi Isu Rohingya, Universitas Oxford Copot Foto Suu Kyithetimes.co.uk

Pada awal September lalu, kampus Kolese St. Hugh menerima sebuah lukisan anyar yang dibuat oleh seniman asal Jepang, yakni Yoshihiro Takada. Lukisan itu sempat dipajang sementara selama beberapa waktu sebelum dipasang permanen menggantikan lukisan Suu Kyi. Kini, lukisan wanita asal Myanmaer tersebut dipindahkan ke gudang. Walaupun tidak menjelaskan secara gamblang perihal dicopotnya lukisan Suu Kyi, banyak orang menilai jika hal itu terkait dengan Rohingya.

Kekecewaan pihak almamater terhadap Suu Kyi.

Menanggapi Isu Rohingya, Universitas Oxford Copot Foto Suu Kyihuffingtonpostco.uk

Pihak kampus juga membuat pernyataan yang mana mendiskreditkan Suu Kyi. Dalam pernyataanya, mereka mengatakan, "Kami berharap jika Aung San Suu Kyi bisa memimpin Myanmar dan menghapuskan ketidakadilan yang dialami salah satu etnis di sana. Terlebih lagi, ia merupakan seorang yang mendapatkan gelar nobel perdamaian." Walaupun pernyataan tersebut terlontar, Suu Kyi tak bergeming dan menyuruh pihak luar untuk tidak melakukan intervensi terkait hal yang dialami Rohingya.

Fery Andriawan Photo Verified Writer Fery Andriawan

Interested in writing and traveling. Check out my blog https://moneylesstraveler.blogspot.co.id/ Owner : @main_benang @fry_andr

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Arifina Budi A.

Berita Terkini Lainnya