Penembakan Jacob Blake di AS Memicu Kembali Protes Masyarakat

Penembakan warga kulit hitam di AS kembali terjadi

Jakarta, IDN Times - Setelah Amerika Serikat (AS) diguncang dengan kasus George Floyd yang menimbulkan gelombang protes masyarakat di berbagai belahan dunia, kini kasus penembakan Jacob Blake yang baru terjadi juga memicu kembali aksi protes masyarakat Negeri Paman Sam. 

Dilansir dari Reuters via ANTARA, penembakan warga kulit hitam ini terjadi di wilayah Kenosha, negara bagian Wisconsin, Amerika Serikat, pada Minggu (23/8/2020) sore sekitar pukul 17.00 waktu setempat.

Kejadian ini tengah ramai dibicarakan sejak beredarnya sebuah video kronologi kejadian penembakan Blake pada sore itu. Mirisnya, ketiga anak laki-laki Blake yang hanya berjarak beberapa meter menyaksikan secara langsung kejadian penembakan ayah mereka oleh Polisi Wisconsin.

1. Kronologi kejadian penembakan Jacob Blake

Penembakan Jacob Blake di AS Memicu Kembali Protes Masyarakat(Upacara pemakaman George Floyd) ANTARA FOTO/REUTERS/Adrees Latif

Dalam rekaman video amatir yang beredar secara online, Blake terlihat berjalan dari trotoar melewati bagian depan mobil SUV miliknya, menuju ke pintu pengendara mobil.

Pada saat yang bersamaan, dua orang petugas polisi Wisconsin menodongkan pistol ke punggungnya. Kemudian saat Blake membuka pintu dan mencondongkan setengah badannya ke dalam mobil, terdengar tujuh kali suara tembakan yang mengarah ke bagian belakang tubuh Blake.

Ben Crump yang merupakan pengacara keluarga korban, mengatakan bahwa Blake saat itu sedang mencoba menurunkan ketegangan insiden rumah tangganya. Ketika polisi menembaknya pertama kali dengan pistol kejut listrik.

“Ketika dia berjalan untuk memeriksa anak-anaknya, polisi menembakkan senjata mereka beberapa kali ke punggung Blake pada jarak dekat. Ketiga anak laki-laki Blake hanya beberapa meter jauhnya dan menyaksikan polisi menembak ayah mereka,” ujar Crump.

Diketahui bahwa Crump juga yang telah mengunggah video kronologi penembakan Blake secara online. Setelah mendapatkan beberapa luka tembak di bagian punggungnya, Blake segera dilarikan ke rumah sakit. Saat ini, Blake telah menjalani operasi dan berada dalam kondisi yang stabil.

Baca Juga: Kekerasan Polisi: 5 Kematian Orang Kulit Hitam yang Ubah AS Modern

2. Penembakan Jacob Blake memicu aksi protes di Amerika Serikat

Penembakan Jacob Blake di AS Memicu Kembali Protes MasyarakatSeorang pengunjuk rasa membawa papan tanda di hadapan aparat hukum dalam aksi mengecam kematian George Floyd di Washington, Amerika Serikat, pada 3 Juni 2020. ANTARA FOTO/REUTERS/Jim Bourg

Video kronologi penembakan Blake di Wisconsin telah memicu protes masyarakat AS. Massa aksi protes berkumpul di lokasi kejadian dengan beberapa di antaranya yang menyalakan api dan melempari polisi dengan batu bata dan Molotov.

Selain itu, massa aksi juga telah berkumpul sejak Senin (24/8/2020) di gedung pengadilan wilayah Kenosha, Wisconsin, dan berhadapan langsung dengan polisi yang menggunakan perlengkapan. Tidak hanya itu, terdapat pula sebuah kendaraan berlapis baja yang berada di tempat kejadian aksi protes dan melemparkan gas ke kerumunan massa aksi.

Dalam menyikapi massa aksi ini, Justin Blake, paman Jacob Blake, mengatakan kepada CNN bahwa ia telah mendesak massa aksi untuk berdemonstrasi secara damai.

“Kami akan melakukan protes, karena protes bukanlah sebuah tindak kekerasan. Kami hanya menginginkan sebuah keadilan atas kasus yang telah terjadi,” tegas Justin Blake.

3. Penembakan tengah diselidiki oleh Departemen Kehakiman Negara Bagian Wisconsin

Penembakan Jacob Blake di AS Memicu Kembali Protes MasyarakatPengunjuk rasa berjalan menyeberangi Jembatan Brooklyn saat melakukan protes atas kematian George Floyd di tangan polisi Minneapolis di Brooklyn, New York City, New York, Amerika Serikat, pada 4 Juni 2020. ANTARA FOTO/REUTERS/Andrew Kelly

Sementara itu, Gubernur Wisconsin, Tony Evers, pada hari yang sama mengerahkan pasukan Penjaga Nasional Negara Bagian ke wilayah Kenosha, untuk mengamankan protes massa. 

Pejabat daerah setempat juga telah memberlakukan jam malam yang telah berlaku sejak kejadian penembakan Blake, mulai dari pagi hingga pukul 8 malam waktu setempat.

Evers mengecam kejadian ini sebagai penggunaan kekuatan secara berlebihan dan eskalasi dalam waktu singkat ketika berhadapan dengan warga kulit hitam Wisconsin.

"Kita harus bangkit dengan gerakan dan momen ini, serta menggunakan empati, juga kemanusiaan kita, komitmen yang teguh untuk menghancurkan siklus rasisme sistemik dan bias terhadap keluarga dan masyarakat kulit hitam,” ujar Evers dalam pidatonya.

Kejadian penembakan warga kulit hitam di AS ini tengah di selidiki lebih lanjut oleh Departemen Kehakiman Negara Bagian Wisconsin. Para polisi yang terlibat dalam penembakan tersebut, telah cuti administratif. Sementara itu, penyelidikan akan tetap berlangsung.

Baca Juga: Rekam Jejak Kamala Harris, Cawapres Kulit Hitam Pilihan Joe Biden

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya