Australia Gelar Doa Bersama Usai Aksi Terorisme di Selandia Baru
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Pemerintah Australia mengadakan doa bersama tak lama setelah insiden penembakan berdarah yang terjadi di dua masjid di Christchurch, Selandia Baru, saat umat muslim tengah menjalankan ibadah salat Jumat.
Salah satu pelaku penembakan diketahui merupakan warga negara Australia bernama Brenton Tarrant.
Baca Juga: Penembakan di Christchurch, PM Selandia Baru Tolak Sebut Nama Pelaku
1. Doa bersama dilakukan sebagai bentuk penghormatan terhadap para korban
Duta Besar Australia untuk Indonesia, Gary Quinlan, mengutuk keras aksi biadab warga negaranya tersebut.
“Dua hari setelah kejadian di Selandia Baru, tepatnya pada Minggu, pemerintah Australia wilayah Victoria menyelenggarakan doa bersama dari Australia untuk para korban,” kata Gary di Kantor Pusat MUI, Jalan Proklamasi, Jakarta Pusat, Senin (19/3).
2. Aksi kejam itu bertentangan dengan nilai-nilai yang ada di Australia
Doa bersama itu, dikatakan Gary diikuti semua umat agama yang ada di Australia sebagai simbol solidaritas nasional dan belasungkawa terhadap para korban aksi terorisme di Christchurch, Selandia Baru.
“Kejadian tersebut adalah sesuatu yang bertentangan dengan nilai agama dan budaya Australia,” ujar Gary.
3. Masyarakat Australia melakukan perkumpulan lintas agama usai kejadian tersebut
Editor’s picks
Selain doa bersama, pemerintah Australia juga mengambil langkah positif dengan melakukan pertemuan di masjid di Lakemba, tidak jauh dari kota Sydney.
“Imam masjid, pimpinan dan ulama Islam, PM Australia, para pimpinan partai politik, semua berkumpul di hari Jumat untuk menyampaikan belasungkawa mereka atas tragedi yang terjadi di Selandia Baru,” ungkap Gary.
“Pada hari itu, semua masjid dibuka lebar, muslim serta non muslim berdatangan. Ada ceramah umum dari para imam masjid tentang Islam,” masih menurut keterangan Gary.
4. Masyarakat Australia diminta belajar banyak mengenai Islam
Lebih jauh ia menegaskan, pemerintah Australia akan mendorong masyarakatnya agar belajar banyak mengenai Islam lewat toleransi beragamanya.
“Saya sebagai duta besar untuk Indonesia dan non muslim merasa perlu banyak belajar tentang agama Islam dari umat Islam,” tegas Gary.
5. Atas aksi penembakan tersebut, 50 orang meninggal dunia
Seperti diberitakan sebelumnya, aksi penembakan sadis terjadi di dua masjid di Christchurch, Selandia Baru, saat umat muslim tengah menjalankan ibadah salat Jumat.
Salah satu pelaku penembakan diketahui merupakan warga negara Australia bernama Brenton Tarrant. Atas aksi tersebut, 50 orang meninggal dunia, sementara puluhan umat muslim lainnya mengalami luka-luka.
Baca Juga: Kisah Keluarga asal Aceh yang Lolos Penembakan di Masjid Christchurch