Buka Perbatasan, Jepang Adakan Uji Coba Pariwisata bagi Turis Asing

Belum diketahui kapan pariwisata Jepang akan dibuka lagi

Jakarta, IDN Times — Satu rombongan turis berjumlah tujuh orang asal Los Angeles dan Hawaii tiba di Bandar Udara Narita, Jepang, pada Selasa (24/5/2022) malam. Mereka menjadi kloter pertama yang menjalani uji coba pariwisata, yang dilakukan pemerintah Jepang dalam rangka membuka kembali perbatasan bagi pengunjung luar negeri.

Pengadaan uji coba tersebut bertujuan untuk menilai langkah pengendalian pergerakan turis dan kepatuhan terhadap protokol pencegahan infeksi virus corona, dilansir The Japan Times.

Nantinya, tujuh pelancong tersebut akan dibagi menjadi dua kelompok dan akan mengunjungi 4 dari 12 prefektur yang telah setuju menerima kedatangan wisatawan.

1. Tur uji coba hasil kerja sama Badan Pariwisita Jepang dan biro perjalanan swasta

Sempat tertunda akibat kemunculan COVID-19 varian Omicron di akhir tahun 2021, Badan Pariwisata Jepang, yang bekerja sama dengan sejumlah biro perjalanan swasta, akhirnya dapat melangsungkan sebuah proyek tur uji coba.

Ketibaan rombongan wisatawan asal Los Angeles (1 orang) dan Hawaii (6 orang) pada Selasa (24/5/2022) kemarin menjadi permulaan proyek yang berupa paket tur 4 hingga 7 malam tersebut.

Berdasarkan prosedur, mereka akan dipecah menjadi dua kelompok dengan jumlah maksimal empat orang. Di tiap grup, juga akan ada pemandu tur yang memandu perjalanan menuju Prefektur Nagano dan Tochigi (grup pertama) serta Prefektur Iwate dan Yamagata (grup kedua) sekaligus mengawasi pergerakan mereka sepanjang waktu.

The Japan Times melaporkan, sebanyak 50 orang (terbagi dalam 15 kelompok) akan menjadi partisipan proyek ini. Untuk sementara waktu, mereka hanya akan bertamasya menuju 12 perfektur yang telah menyetujui kunjungan pelancong dari luar negeri.

Adapun nama-nama prefektur tersebut antara lain Chiba, Fukuoka, Gifu, Ibaraki, Ishikawa, Iwate, Nagano, Oita, Tochigi, Wakayama, Yamagata, dan Yamanashi.

Baca Juga: Kunjungi Jepang, Biden Bertemu dengan Kaisar Naruhito dan PM Kishida

2. Bertujuan untuk menilai efektivitas penanganan COVID-19

Keputusan untuk kembali merealisasikan uji coba pariwisata telah diumumkan pemerintah sejak Minggu (17/5/2022). Proyek ini dilakukan sebagai ancang-ancang sebelum membuka perbatasan untuk turis asing sepenuhnya.

Secara spesifik, Badan Pariwisata Jepang menjelaskan, tur percobaan ini memungkinkan pemerintah untuk mengevaluasi efektivitas penerapan dan kepatuhan protokol kesehatan, serta penanganan terhadap peserta uji coba yang terinfeksi virus corona.

Nantinya, pemerintah akan melihat isu apa saja yang perlu dibereskan sebelum akhirnya menerima lebih banyak pengunjung. Hasil evaluasi tersebut juga akan menjadi acuan bagi pemerintah dalam menyusun pedoman baru untuk pihak biro perjalanan dan operator hotel.

Selama masa percobaan, Jepang baru menerima ketibaan internasional dari Amerika Serikat, Australia, Singapura, dan Thailand. Berdasarkan Asahi, hal ini karena kasus Covid-19 di negara-negara tersebut sudah stabil.

3. Tekanan dari dalam dan luar negeri

Buka Perbatasan, Jepang Adakan Uji Coba Pariwisata bagi Turis AsingTokyo Tower (unsplash.com/Clement Souchet)

Sebelum memutuskan untuk melakukan tur uji coba, Jepang sempat mendapat tekanan dari berbagai arah.

Dari dalam negeri, pihak-pihak seperti perusahaan penerbangan dan agen perjalanan mendesak pemerintah untuk segera menerima wisatawan asing. Sementara dari luar, Jepang menyaksikan negara asia lainnya, seperti Korea Selatan dan Malaysia, telah kembali menjalankan sektor pariwisatanya. 

Menanggapi hal ini, Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida mengatakan bahwa Tokyo akan meninjau strategi penanganan COVID-19 secara bertahap bersama ahli kesehatan masyarakat terlebih dahulu.

Pada Jumat pekan lalu (17/5/2022), Kyodo News mengabarkan, Jepang telah mempertimbangkan untuk meningkatkan kuota imigrannya, dari 10 ribu menjadi 20 ribu orang. Tidak hanya itu, pemerintahnya juga menghapus aturan tes PCR dan karantina mandiri untuk setiap kedatangan dari daftar "biru" (negara-negara risiko rendah COVID-19).

Meskipun pelonggaran di sana-sini, belum ada tanggal pasti dari Kishida terkait kapan Jepang akan membuka perbatasannya secara penuh bagi wisatawan asing.

"Kami akan melanjutkan rencana tersebut (uji coba pariwisata) sambil mencoba meraih keseimbangan antara kegiatan sosial-ekonomi dan penanganan (terkait) virus corona," jelas Menteri Pariwisata Jepang, Tetsuo Saito.

Baca Juga: Bunga Sakura di Jepang Mekar Lebih Cepat Imbas Perubahan Iklim

E N C E K U B I N A Photo Verified Writer E N C E K U B I N A

Mau cari kerja yang bisa rebahan terus~

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya