[BREAKING] Dewan Imam Australia Komentari Serangan di Christchurch

Ada peningkatan jumlah penduduk yang bersikap Islamofobia

Christcruch, IDN Times – Dewan Imam Australia (ANIC) langsung menerbitkan rilis terkait dengan adanya peristiwa duka yang menewaskan 40 orang muslim di Kota Christcruch, Selandia Baru, Jumat (14/3). Menurut mereka, penyebab utama dari serangan tersebut adalah islamofobia.

Islamofobia merupakan istilah yang menerangkan prasangka dan diskriminasi pada penganut ajaran Islam. Istilah tersebut sudah ada pada medio 1980-an, dan mulai tenar digunakan saat serangan 11 September di Australia.

Menurut ANIC, jumlah penduduk dengan sikap diskriminasi pada kelompok muslim terus meningkat baik di Australia, mau pun Selandia Baru. Berdasarkan laporan yang diterima, ANIC menduga salah satu pelaku merupakan orang Australia yang terkait dengan kelompok supermasi kulit putih.

Juru bicara ANIC, Bilal Rauf, mengatakan jika dewannya mengutuk keras orang-orang yang bersikap islamofobia. Dia pun mengimbau jika kelompok muslim di Australia dan Selandia Baru tetap tenang dan saling mendukung mental satu sama lain.

“Di hadapannya (teroris), sangat penting bagi kita untuk berdiri bersama sebagai sebuah komunitas dan menentang semua tindakan dan kata-kata kebencian, terorisme, dan kekerasan yang diarahkan pada setiap anggota masyarakat kita (Muslim), baik di Australia mau pun Selandia Baru,” kata Bilal Rauf, seperti rilis yang diterima IDN Times, Jumat (15/3).

ANIC juga menegaskan bahwa kekerasan, ekstremisme, dan tindakan terorisme bukanlah sesuatu yang diajarkan oleh agama mana pun di dunia.

Hingga berita ini diturunkan, peristiwa tersebut sudah menewaskan 40 muslim yang tengah menjalankan ibadah di dua masjid di Kota Christcruch, Selandia Baru, pada Jumat (15/3). Dua masjid itu adalah Masjid Al-Noor dan Masjid Linwood.

Dikutip dari Al Jazeera, Perdana Menteri Selandia Baru, Jacinda Andern, mengatakan jika terdapat 20 orang lainnya tengah dirawat karena luka berat.

Atas peristiwa tersebut, kepolisan setempat telah menangkap empat pelaku yang terdiri dari tiga pria dan satu wanita. Salah satu pelaku diketahui merupakan warga negara Australia, dengan profil seorang ekstremis, dan teroris yang kejam, kata Perdana Menteri Australia, Scott Morrison.

Reporter TVNZ, Sam Clarke, berhasil mewawancarai sejumlah jemaah selamat yang tengah beribadah di Masjid Al-Noor. Ia melaporkan jika seorang pria tiba-tiba masuk dengan bedil otomatis alias machine gun dan mulai menembaki jemaah di sana.

"Seorang pria bersenjata, berpakaian hitam, dan mengenakan helm, membawa senapan mesin masuk lewat pintu masjid bagian belakang. Di sana dia mulai menembaki orang-orang yang berdoa," kata Clarke.

Sejauh ini, aksi brutal teroris tersebut memukul sukma masyarakat Selandia Baru. Bagaimana tidak, peristiwa tersebut tercatat sebagai peristiwa pembunuhan terkeji yang terjadi di Selatan Selandia Baru.

[BREAKING] Dewan Imam Australia Komentari Serangan di ChristchurchIDN Times/Istimewa

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya