Iklan Rasis, Dolce & Gabbana Dihapus dari Situs Online Shopping China

Padahal China adalah pasar terbesar dunia barang mewah

China, IDN Times - Situs e-commerce China telah menghapus produk Dolce & Gabbana di tengah reaksi yang berkembang terhadap iklan yang banyak dicela karena dianggap rasis oleh para selebritis dan netizen.

Iklan tersebut telah dirilis awal pekan ini untuk menghidupkan minat dalam fashion show Shanghai terhadap brand asal Italia tersebut, namun kemudian dibatalkan akibat kontroversi yang terjadi.

1. Iklan menampilkan seorang wanita Cina sedang berusaha makan spaghetti dan pizza dengan sumpit

Iklan Rasis, Dolce & Gabbana Dihapus dari Situs Online Shopping Chinacnn.com

Iklan tersebut menampilkan seorang wanita China yang berjuang untuk makan spaghetti dan pizza dengan sumpit. Hal ini memicu kritik dari konsumen dan memaksa brand asal Italia untuk membatalkan fashion show Shanghai-nya.

Kesalahan itu diperparah ketika screenshot beredar di internet yang berasal dari percakapan Instagram pribadi Stefano Gabbana yang mencemooh China dan menggunakan emoji 'poo' yang tersenyum untuk menggambarkan negara China. Namun mereka menyatakan jika akun Gabbana telah diretas.

Baca Juga: Tayangkan Iklan Rasis, Dolce & Gabbana Dikecam Masyarakat Tiongkok

2. Dolce & Gabbana telah meminta maaf

Di tengah seruan untuk boikot, kehebohan ini telah mengancam pertumbuhan bisnis brand fashion terbesar dunia tersebut. Di sisi lain saingan mereka dari Louis Vuitton ke Gucci sedang berlomba-lomba untuk memperluas jaringannya.

Dalam upayanya untuk membendung kemarahan terhadap brand mereka, Domenico Dolce dan Stefano Gabbana muncul dalam sebuah video permintaan maaf dimana mereka duduk di belakang meja yang ditujukan kepada pelanggan Cina secara langsung.

“Selama beberapa hari terakhir kami telah berinstropeksi dengan serius dan kami sangat menyesali apa yang telah dilakukan oleh tindakan dan kata-kata kami kepada orang-orang China dan negara,” kata Dolce. "Kami berharap untuk dimaafkan atas kesalahan yang dibuat dalam pemahaman kita tentang budaya."

"Kami meminta maaf sedalam-dalamnya kepada semua orang China di seluruh dunia," tambah Gabbana. “Kami tidak akan pernah melupakan pengalaman dan pelajaran yang didapat kali ini dan kejadian semacam ini tidak akan pernah terjadi lagi.”

3. Produk D&G menghilang dari berbagai situs online shop China

Iklan Rasis, Dolce & Gabbana Dihapus dari Situs Online Shopping ChinaVCG/VCG via Getty Images

Perusahaan e-commerce Yangmatou mengatakan dalam sebuah postingan media sosial bahwa mereka telah menghapus 58.000 produk D & G, dan menyatakan bahwa tanah air lebih penting daripada yang lain.

Lane Crawford, ritel fashion yang berbasis di Hong Kong dengan beberapa outlet di China mengatakan bahwa mereka telah menghentikan penjualan barang-barang merek Italia tersebut di toko-toko dan onlineshop setelah para customer mengembalikan produk-produk D&G.

"Kami percaya bahwa brand perlu menyadari implikasi budaya dari tindakan mereka dan memahami potensi reaksi ketika pelanggan merasa nilai-nilai mereka telah diremehkan," kata Lane Crawford dalam sebuah pernyataan.

Halaman untuk produk D & G di situs belanja yang dioperasikan oleh Alibaba dan JD.com pun telah dihapus, dan produk brand tersebut tidak muncul dalam pencarian di situs. Alibaba dan JD.com tidak menanggapi permintaan kolom komentar.

Para customer Cina menguasai lebih dari sepertiga pengeluaran untuk produk mewah di seluruh dunia, dan perbelanjaan tersebut semakin meningkat dengan membeli di negara sendiri daripada dengan perjalanan ke luar negeri. Hal ini tentunya akan sangat merugikan brand Dolce & Gabanna.

Baca Juga: [VIDEO] 5 Iklan Terbaik di Piala Dunia yang Sarat Makna

Ganjar Firmansyah Photo Verified Writer Ganjar Firmansyah

A Reader who love hiking hitchiking camping and other-Ings

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Ernia Karina

Berita Terkini Lainnya