Robot Pelayan Toko Dipecat Dari Supermarket Karena Lalai Bekerja
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Skotlandia, IDN Times - Ketakutan bahwa robot akan mengambil alih pekerjaan manusia mungkin masih prematur. Cyborg, asisten toko pertama di Britain, dipecat setelahseminggu beroperasi karena memusingkan customer.
Dalam sebuah eksperimen yang dilakukan oleh Heriot-Watt University untuk BBC Six Robots & US, supermarket Skotlandia Margiotta diminta untuk mencoba 'ShobBot' yang diberi nama 'Fabio.
Dia merupakan robot yang diprogram dengan arahan ke ribuan item di perusahaan tersebut dan sapaan hangat kepada para customer seperti "Hello gorgeous", tos, candaan dan tawaran pelukan. Dilansir dari the Telegraph.com, berikut ulasannya.
1. Kesulitan memahami permintaan pelanggan
Elena Margiotta yang menjalankan rantai pertokoan bersama ayah dan saudara perempuannya menyatakan, awalnya berpikir sebuah robot akan menjadi hal yang hebat untuk ditunjukkan kepada para customer, yang selalu menginginkan hal yang baru dan menyenangkan.
Namun baru saja beberapa hari digunakan, sang robot diturunkan setelah memberikan petunjuk yang tak membantu. Seperti mengatakan ''Ini berada di bagian alkohol" ketika ditanyakan di mana menemukan beer. Dia juga kesulitan untuk memahami request pembeli karena latar belakang suara yang tak cukup baik.
Kemudian sang robot disimpan di bagian lorong hanya untuk menawarkan sample daging babi, Fabio malah memperingatkan para customers yang berusaha menghindarinya.
2. Para pelanggan malah menghindari pelayanan sang robot
Editor’s picks
Kesalahan lainnya adalah jika staf manusia mampu merayu 12 pelanggan untuk mencoba daging setiap 15 menit, Fabio hanya berhasil dengan dua pelanggan saja. Hal tersebut membuat Margiotta menyadari jika sang robot menjauhkan para pelanggan.
Dia merasa bahwa Fabio tak bekerja seperti yang diharapkan dan orang-orang tampaknya lebih menghindari dia.
Lebih lanjut, Margiotta mengatakan bahwa permasalahan lainnya adalah keterbatasan gerak dari robot tersebut. Dia tidak mampu bergerak mengelilingi toko dan mengarahkan para pelanggan kepada item yang mereka cari.
Sang robot hanya mampu memberikan arahan sebuah lokasi umum. Contohnya 'keju berada didalam kulkas' dan hal tersebut tak terlalu menolong bagi customer.
3. Pekerja lainnya menangis saat sang robot harus dikembalikan
Namun ketika Franco Margiotta membangun bisnis tersebut dari nol, mengatakan kepada sang robot bahwa kontraknya tidak akan diperpanjang. "Apakah kamu marah?" kata robot tersebut. Hal tersebut membuat beberapa staff menangis ketika sang robot dikembalikan kepada Heriot-Watt.
Dr Oliver Lemon, direktur dari Interaction Lab at Heriot-Watt, mengakui dirinya sangat terkejut dengan reaksi yang didapatkan dari barang penemuannya itu. Dia mengatakan tidak menyangka bahwa orang-orang yang kerja bersama sang robot cukup terikat perasaannya.
Hal tersebut bagus menurutnya. Karena awalnya dia berpikir bahwa akan terjadi kebalikannya. Para pekerja akan terancam oleh keberadaannya.
Ketika ditanya apakah robot dapat menggantikan peran manusia suatu hari nanti, Luisa Margiotta skeptikal dengan hal tersebut. Karena menurutnya ada satu hal dasar yang tak bisa dilakukan robot. Yaitu kebutuhan manusia dalam melakukan interaksi sosial yang merupakan kebutuhan dasar manusia.
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.