Tahun Baru di Taiwan, 16 Ribu Kembang Api Bentuk Cinta untuk Nakes

Pertunjukan kembang api ini telan biaya Rp12 triliun

Jakarta, IDN Times - Pandemik COVID-19 tidak menghentikan pertunjukan kembang api di Taiwan dalam rangka menyambut 2021. Momen tersebut dilaksanakan di gedung pencakar langit Taipei 101.

Untuk pertama kalinya, pertunjukan tersebut menggunakan efek tiga dimensi (3D). Pertunjukan ini sekaligus menandakan dimulainya Tahun Baru 2021.

"Efek khusus ini akan memberi penonton pengalaman menonton kembang api yang sama dari semua sisi," kata Ketua Taipei 101 Chang Hsueh-shun dalam keterangan resmi yang diterima IDN Times, Jumat (1/1/2021).

Baca Juga: [LINIMASA] Perkembangan Terbaru Vaksin COVID-19 di Dunia

1. Sebanyak 16 ribu kembang api menghias langit Taiwan selama lima menit

Tahun Baru di Taiwan, 16 Ribu Kembang Api Bentuk Cinta untuk Nakes(facebook.com/Taipei101.official)

Pertunjukan tahunan tersebut pada edisi kali ini mengangkat tema "Cinta". Acara ini juga melibatkan musik, instalasi lampu, kembang api dan penyampaian pesan.

Sebanyak 16 ribu kembang api dinyalakan selama lima menit, hingga membentuk hati berwarna merah dan biru.

"Sebagai penghormatan kepada tenaga medis di seluruh dunia atas upaya mereka untuk memerangi pandemik COVID-19," tutur Chang.

2. Gedung pencakar langit Taipei 101 dihiasi warna merah muda

Tahun Baru di Taiwan, 16 Ribu Kembang Api Bentuk Cinta untuk Nakes(facebook.com/Taipei101.official)

Selain itu, gedung pencakar langit juga diterangi dengan warna merah muda sejak malam Natal hingga malam Tahun Baru. Pertunjukan cahaya ini dimulai pukul 18.00 hingga 22.00.

3. Pertunjukan kembang api telan biaya Rp12 miliar

Tahun Baru di Taiwan, 16 Ribu Kembang Api Bentuk Cinta untuk Nakes(facebook.com/Taipei101.official)

Pertunjukan kembang api tersebut diperkirakan menelan biaya NT$25 juta (886 ribu dolar AS) atau setara Rp12 miliar. "Hampir sama dengan tahun lalu," ujar Chang.

Chang menyebutkan penyampaian pesan ditampilkan di lantai 59 dan 60, dan lagu Taiwan terpopuler "Hiòng-chiân kiâ (Berbaris Maju)" oleh Lim Giong, yang dilantunkan untuk meningkatkan moral publik, setelah setahun di bawah bayang-bayang pandemik COVID-19.

Baca Juga: [UPDATE] Awal 2021, 83 Juta Orang di Dunia Terinfeksi COVID-19

Topik:

  • Rochmanudin
  • Umi Kalsum

Berita Terkini Lainnya