Sah! Inggris Resmi Keluar dari Uni Eropa

Kemesraan Inggris dan Uni Eropa berakhir setelah 47 tahun

Jakarta, IDN Times - Inggris akhirnya resmi meninggalkan Uni Eropa pada 31 Januari 2020 pukul 23.00 waktu setempat. Setelah empat tahun referendum, Negeri Ratu Elizabeth itu bakal memulai lembar baru usai 47 tahun menjadi anggota UE.

Dilansir dari Mirror, Perdana Menteri (PM) Inggris Boris Johnson mengatakan, keluarnya Inggris dari Uni Eropa menjadi tahapan baru menuju masa depan yang lebih baik.

“Bagi banyak orang ini adalah sebuah harapan yang menakjubkan, momen yang mereka pikir tidak akan pernah datang, dan ada banyak tentu saja yang merasakan kecemasan dan kehilangan. Dan tentu saja ada kelompok ketiga (mungkin yang terbesar), yang mulai khawatir bahwa seluruh pergulatan politik tidak akan pernah berakhir," ujarnya, Sabtu (1/2).

“Saya memahami semua perasaan dan pekerjaan kami sebagai pemerintah - pekerjaan saya - adalah untuk membawa negara ini sekarang dan membawa kami maju," tambah Boris.

Baca Juga: Brexit atau Tidak Brexit: 5 Hal Penting soal Pemilu Inggris

1. Meski telah bercerai, Inggris masih akan tetap ikuti aturan UE selama masa transisi

Sah! Inggris Resmi Keluar dari Uni EropaPengunjuk rasa anti-Brexit berdemo di depan Downing Street di London, Inggris, pada 8 Januari 2020. ANTARA FOTO/REUTERS/Henry Nicholls

Inggris resmi pisah dari Eropa. Namun, tidak akan ada banyak perubahan dalam waktu dekat ini. Sebab, mereka bakal memasuki masa transisi selama 11 bulan ke depan. Selama itu, Inggris akan tetap berpegangan pada aturan Uni Eropa.

Perubahan besar baru akan dimulai pada awal 2021. Kini, Inggris menatap prospek kerja sama perdagangan baru yang berbeda dengan Uni Eropa.

"Ketika saya melihat potensi negara ini menunggu untuk dilepaskan, saya tahu kita dapat mengubah peluang ini menjadi sukses yang menakjubkan. Dan apa pun jalan terjal yang ada di depan, saya tahu bahwa kami akan berhasil," tegas Boris.

2. Langkah Inggris keluar dari Uni Eropa berjalan baik

Sah! Inggris Resmi Keluar dari Uni EropaANTARA FOTO/REUTERS/Hannah Mckay

Sebagai informasi, dalam pemungutan suara yang dilakukan Parlemen Eropa terhadap Perjanjian Penarikan (Withdrawal Agreement), mayoritas mendukung negara tersebut untuk keluar dari keanggotaan Uni Eropa.

Ketua Parlemen Eropa, David Sassoli mengatakan, sebanyak 621 suara mendukung Brexit dan 49 menolak, sedangkan 13 suara abstain. Dengan keputusan ini, maka Inggris keluar dari Eropa.

3. Alasan Inggris keluar dari Uni Eropa

Sah! Inggris Resmi Keluar dari Uni EropaANTARA FOTO/REUTERS/Hannah Mckay

Brexit merupakan singkatan dari British Exit. Istilah yang mirip dengan keluarnya Yunani/Greek dari Uni Eropa, Grexit. Ada beberapa pertimbangan yang membuat Inggris keluar dari  Uni Eropa.

Sebagian rakyat Inggris menilai bahwa negaranya terbebani oleh Uni Eropa. Aturan yang mereka buat dinilai tak mendukung bisnis Inggris. Di sisi lain, Eropa dianggap terlalu besar melakukan pungutan untuk biaya keanggotan yang besarannya mencapai miliaran.

Kini, kegelisahan itu sudah terjawab. Inggris memulai babak baru untuk menjadi lebih mandiri.

Baca Juga: Gara-Gara Brexit, Pengisi Festival Edinburgh Ogah Dibayar Pakai Pounds

Topik:

  • Sunariyah
  • Septi Riyani

Berita Terkini Lainnya