Twitter Blokir Permanen Akun Donald Trump usai Kericuhan di Capitol

Bentuk hukuman atas tindakan penghasutan Trump

Jakarta, IDN Times - Twitter memblokir permanen akun resmi Presiden ke-45 Amerika Serikat (AS), Donald J Trump. Berdasarkan pantauan IDN Times, Sabtu (9/1/2021), seluruh utas Trump di platform tersebut tidak tersedia lagi.

Ketika membuka akun @realDonaldTrump, Twitter memberikan pemberitahuan "Istilah yang Anda masukkan tidak memunculkan hasil apapun. Silahkan coba lagi nanti".

Mengapa Twitter memutuskan untuk memblokir permanen akun Trump?

1. Penghapusan akun sebagai bentuk hukuman Twitter atas tindakan penghasutan Trump

Twitter Blokir Permanen Akun Donald Trump usai Kericuhan di CapitolPresiden Amerika Serikat Donald Trump memberikan penjelasan pada penyuluhan singkat dengan anggota Satuan Tugas COVID-19 di Gedung Putih, Washington, Amerika Serikat, pada 14 Maret 2020. ANTARA FOTO/REUTERS/Yuri Gripas

Menurut laporan The Washington Post, pemblokiran secara permanen akun Trump dilakukan sebagai bentuk hukuman atas tindakannya yang menghasut pendukungnya hingga berujung aksi demonstrasi diwarnai kekerasan di Capitol AS, pada saat pengesahan Joe Biden sebagai Presiden AS oleh Kongres.

Langkah tersebut merupakan teguran bersejarah bagi seorang presiden yang telah menggunakan situs jejaring sosial. Trump dinilai telah menjadikan Twitter sebagai alat utama untuk mengomunikasikan kebijakannya, menyebarkan berita kebohongan, hingga memuji sekutu.

Trump pun menuding Twitter telah "main mata" dengan Demokrat dan Radical Left untuk menghapus akunnya. Dia pun mengancam akan memberikan pengumuman besar nantinya.

Sementara itu, menurut pentaian IDN Times di akun @TwitterSafety, pihak Twitter membenarkan bahwa akun Trump telah ditangguhkan. Twitter melakukan langkah tersebut karena tindakan Trump yang melakukan penghasutan.

"Setelah meninjau lebih dekat tweet terbaru dari @realDonaldTrump dan konteks di sekitarnya, kami telah menangguhkan akun tersebut secara permanen karena risiko hasutan lebih lanjut untuk melakukan tindak kekerasan," tulis Twitter Safety.

Baca Juga: Capitol Rusuh, Twitter dan Facebook Tutup Sementara Akun Donald Trump

2. Di unggahan terakhirnya, Trump serukan persatuan bagi seluruh warga AS

Twitter Blokir Permanen Akun Donald Trump usai Kericuhan di CapitolPresiden Amerika Serikat Donald Trump membuka masker pelindungnya saat ia berdiri di Balkon Truman Gedung Putih setelah kembali dari rumah sakit di Walter Reed Medical Center untuk perawatan penyakit virus korona (COVID-19), di Washington, Amerika Serikat, Senin (5/10/2020) (ANTARA FOTO/REUTERS/Erin Scott)

Akun Twitter Trump juga sempat dibekukan sementara selama 12 jam pada hari kerusuhan di Capitol. Namun pada Jumat (8/1/2020), akun tersebut terlihat aktif kembali dengan sebuah video yang diunggah Trump. Pihak Twitter melakukan hal itu untuk menghindari provokasi di tengah kericuhan massa.  

Dalam pidato di video tersebut, Trump mengecam para loyalisnya yang berbuat anarkis di Gedung Capitol, Washington DC pada Rabu (6/1/2021). Politikus Partai Republik itu menyebut perusuh sebagai orang-orang yang tidak merepresentasikan nilai luhur AS.
 
“Semua orang Amerika marah dengan tindakan yang tidak berdasarkan hukum. Bagi siapa saja yang berbuat kerusuhan, Anda tidak mewakili negara kita. Dan siapa saja yang melanggar hukum, Anda akan membayarnya,” kata Trump melalui video berdurasi 2 menit 41 detik yang diunggahnya itu.
 
Trump mengklaim bahwa dia segera menggerakkan pasukan keamanan untuk menyudahi kerusuhan. Padahal, Trump adalah sosok yang memprovokasi massa untuk mencurahkan kemarahannya di Capitol. “Saya dengan segera menggerakkan pasukan keamanan untuk mengamankan Capitol,” tuturnya.
 
Presiden AS ke-45 itu meminta supaya seluruh warga AS untuk menurunkan tensi dan mulai mengedepankan kepentingan negara. “Kita baru saja melalui pemilihan yang sangat intens. Tapi, sekarang emosi harus didinginkan dan dipulihkan. Kita harus melanjutkan bisnis Amerika," ucap dia.

3. Mantan Ibu Negara AS minta seluruh akun media sosial diblokir

Twitter Blokir Permanen Akun Donald Trump usai Kericuhan di CapitolAP via USA Today

Sementara itu, mantan Ibu Negara Amerika Serikat Michelle Obama meminta kepada seluruh platform media sosial untuk memblokir akun milik Donald Trump. Seruan ini diunggahnya tidak lama setelah Facebook mengumumkan akan memblokir akun Trump, paling tidak hingga pelantikan Presiden AS pada 20 Januari 2021.

"Sekarang adalah waktunya bagi perusahaan Silicon Valley untuk berhenti mendukung perilaku mengerikan ini--dan bertindak lebih jauh dari yang mereka lakukan dengan mencekal orang ini dari platform mereka secara permanen dan menerapkan kebijakan untuk mencegah teknologi mereka digunakan oleh pemimpin negara untuk memicu pemberontakan," tulis Michelle Obama.

Baca Juga: Twitter Aktif Lagi, Trump Serukan Persatuan bagi Seluruh Warga AS

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya