12 Tahun Pimpin Israel, Benjamin Netanyahu Resmi Dilengserkan

Naftali Bennett resmi jadi Perdana Menteri baru Israel

Jakarta, IDN Times - Benjamin Netanyahu resmi dilengserkan dari jabatannya, setelah memimpin sebagai perdana menteri Israel selama 12 tahun. Posisi Netanyahu digantikan saingannya, Naftali Bennett.

Bennett menjadi perdana menteri setelah menang pemungutan suara 60-59. Ratusan pengunjuk rasa yang menyaksikan pemungutan suara di layar lebar bertepuk tangan, ketika pemerintah baru disetujui. Ribuan orang banyak yang mengibarkan bendera Israel, merayakannya di Rabin Square Tel Aviv.

Baca Juga: Profil Naftali Bennett, Kandidat Terkuat PM Israel Pengganti Netanyahu

1. Netanyahu akan gulingkan pemerintahan Bennet dan kembali berkuasa

12 Tahun Pimpin Israel, Benjamin Netanyahu Resmi DilengserkanPerdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu (www.twitter.com/@netanyahu)

Netanyahu yang kini berusia 71 tahun itu mengaku tidak berniat keluar dari panggung politik. Ia menyindir pemerintahan Bennet dan mengatakan akan kembali merebutnya nanti.

"Jika ditakdirkan bagi kita untuk menjadi oposisi, kita akan melakukannya dengan punggung lurus sampai kita menggulingkan pemerintah yang berbahaya ini dan kembali memimpin negara," katanya dilansir dari AP News, Senin (14/6/2021).

2. Pro-kontra Netanyahu selama menjabat

12 Tahun Pimpin Israel, Benjamin Netanyahu Resmi DilengserkanPerdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. ANTARA FOTO/REUTERS/Francois Lenoir

Bagi para pendukungnya, Netanyahu adalah negarawan global yang secara unik mampu memimpin Israel melalui banyak tantangan keamanannya.

Tetapi bagi para pengkritiknya, dia telah menjadi pemimpin yang terpolarisasi dan otokratis, yang menggunakan taktik memecah belah untuk memperburuk banyak keretakan dalam masyarakat Israel.

Itu termasuk ketegangan antara Yahudi dan Arab, serta mayoritas Yahudi antara basis agama dan nasionalisnya juga lawan-lawannya yang lebih sekuler.

3. Janji Bennet kepada rakyat Israel

12 Tahun Pimpin Israel, Benjamin Netanyahu Resmi DilengserkanIlustrasi Palestina di Google Map (IDN Times/Santi Dewi)

Usai terpilih, Bennett berjanji mencoba menyembuhkan negara yang dinilainya terpecah sekarang ini. Ia akan memimpin koalisi yang beragam dan rapuh, yang terdiri dari delapan partai dengan perbedaan ideologis yang mendalam.

Sama seperti Netanyahu, Bennett juga menentang Palestina. Namun ia tidak banyak menyinggung tentang Palestina selain mengancam akan memberikan tanggapan keras terhadap kekerasan.

Sebagai informasi, Bennett yang kini berusia 49 tahun, adalah mantan kepala staf Netanyahu yang partai kecilnya populer di kalangan Yahudi religius dan permukim Tepi Barat. Saat berbicara dalam debat, dia kerap dicemooh dan diteriaki para pendukung Netanyahu.

Baca Juga: Netanyahu Sebut Oposisi Lakukan Kecurangan Pemilu Terparah di Israel

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya