Ditambah India, Sepertiga Populasi Dunia Sedang dalam Lockdown

"Jika tidak bisa bertahan 21 hari, India mundur 21 tahun"

Jakarta, IDN Times - India sudah memberlakukan karantina nasional atau lockdown selama 21 hari ke depan akibat meluasnya penyebaran virus corona di negara mereka. Dengan tambahan India, tiga miliar orang di dunia atau sepertiga populasi dunia dalam kondisi lockdown. 

Selain India, sebanyak 17 negara di berbagai benua dilaporkan sudah menerapkan kebijakan lockdown untuk mencegah penyebaran virus corona semakin meluas. 

Dilansir dari BBC, Perdana Menteri India Narendra Modi mengatakan lockdown dimulai sejak 24 Maret waktu India. "Seluruh negara (India) akan di-lockdown, total lockdown," kata Modi dalam pidato yang disiarkan televisi pada hari Selasa.

Dilaporkan worldometer.info, saat ini ada 657 kasus virus corona di India dengan 12 orang meninggal dan 43 orang sembuh.

1. Pertaruhan ekonomi dan keberlangsungan hidup

Ditambah India, Sepertiga Populasi Dunia Sedang dalam LockdownIlustrasi pertumbuhan ekonomi (IDN Times/Arief Rahmat)

Dalam pidatonya, Modi mengatakan lockdown ini dibutuhkan untuk menyelamatkan India dan tiap warga negaranya. Implikasi dari kuncian total di India sangat besar, bukan hanya secara ekonomi, tetapi secara sosial.

Ia memperingatkan, bahwa jika India tidak menangani 21 hari ini dengan baik, maka India akan mundur 21 tahun. "Kita harus membayar biaya ekonomi (akibat lockdown) ini tetapi itu adalah tanggung jawab semua orang."

Sebelumnya, India telah mengeluarkan larangan kedatangan internasional dan penerbangan domestik. Jaringan kereta api negara juga menangguhkan sebagian besar layanan penumpang.

Baca Juga: Inggris Lockdown, Warga yang Melanggar Aturan Didenda

2. Imbauan yang tidak jelas agar masyarakat tidak panic buying

Ditambah India, Sepertiga Populasi Dunia Sedang dalam LockdownWarga membeli bahan makanan di sebuah toko di tengah kekhawatiran akan penyebaran penyakit virus korona di Gurugram, India, Kamis (19/3/2020). (ANTARA FOTO/REUTERS/Anushree Fadnavis)

Modi mengimbau agar orang-orang tidak panik dan tidak melakukan panic buying karena hanya akan menyebarkan penyakit. Dia mengatakan pemerintah akan memastikan pasokan.

"Akan ada larangan total untuk keluar dari rumah Anda," kata Modi

Namun, masyarakat dengan cepat mengerumuni toko-toko dan apotek di ibu kota, Delhi, dan kota-kota lain. Para jurnalis di India mengatakan tidak jelas bagaimana aturan jika seseorang akan diizinkan untuk membeli makanan dan kebutuhan pokok lainnya.

"Saya tidak pernah menyaksikan kekacauan seperti ini dalam hidup saya. Semua stok kami, termasuk beras, tepung, roti, biskuit, minyak nabati, telah terjual habis," kata pemilik satu toko di distrik Shakarpur, Delhi, yang dikutip oleh Press Trust of India.

Polisi di kota sibuk Ghaziabad, di negara bagian Uttar Pradesh, berpatroli di jalan-jalan dengan megaphone untuk memberi tahu penduduk agar tetap di dalam rumah.

3. Usaha India putus penyebaran virus corna

Ditambah India, Sepertiga Populasi Dunia Sedang dalam LockdownPengguna komuter memakai masker sebagai tindakan pencegahan penyebaran virus COVID-19, berada di dalam bus padat penumpang pada jam sibuk, di New Delhi, India, Rabu (18/3/2020). (ANTARA FOTO/REUTERS/Danish Siddiqui)

Di bawah kebijakan baru, semua bisnis yang tidak penting akan ditutup tetapi rumah sakit dan fasilitas medis lainnya akan terus berfungsi seperti biasa. Sekolah dan universitas akan tetap tutup dan hampir semua pertemuan publik akan dilarang.

Siapa pun yang melanggar aturan baru akan menghadapi dua tahun penjara dan denda besar. India juga menyiapkan US$2 miliar untuk meningkatkan infrastruktur kesehatan negara itu.

Pembaca bisa membantu kelengkapan perlindungan bagi para tenaga medis dengan donasi di program #KitaIDN: Bergandeng Tangan Melawan Corona di Kitabisa.com. 

Baca Juga: 17 Negara Ini Terpaksa Lockdown, Dampak Meluasnya Pandemi Corona 

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya