Lima Negara Sudah Setujui Penggunaan Darurat Vaksin COVID-19 Pfizer

Meksiko, AS, Inggris, Bahrain, dan Kanada sudah beri izin

Jakarta, IDN Times - Meksiko menjadi negara kelima yang menyetujui penggunaan darurat vaksin COVID-19 Pfizer-BioNTech, menyusul Meksiko, Amerika Serikat, Inggris, Bahrain, dan Kanada. Badan regulator kesehatan Meksiko, Comisión Federal para la Protección contra Riesgos Sanitarios (Cofepris) mengeluarkan izin penggunaan darurat pada Jumat (11/12).

"Cofepris memberikan otorisasi darurat untuk vaksin Pfizer dan BioNTech," kata wakil menteri kesehatan Hugo Lopez-Gatell saat konferensi pers di Jenewa, dilansir ANTARA, Sabtu (12/12/2020). 

1. Pertimbangan izin pemberian vaksin COVID-19 Pfizer dari Meksiko

Lima Negara Sudah Setujui Penggunaan Darurat Vaksin COVID-19 PfizerPenumpang komuter di Kota Meksiko, Meksiko, melakukan jaga jarak pada 29 Mei 2020. ANTARA FOTO/REUTERS/Carlos Jasso

Cofepris lampu hijau kepada vaksin yang dikembangkan perusahaan farmasi Amerika serikat Pfizer dan mitra mereka dari Jerman BioNTech, setelah 24 anggota komite penasihatnya mendukung dengan suara bulat. Pemerintah Meksiko menandatangani kontrak pembelian 34,4 juta dosis vaksin COVID-19 buatan Pfizer-BioNTech. Pengiriman pertama akan tiba Desember ini.

Pada Jumat, Meksiko mencatat 12.253 kasus tambahan COVID-19 dan 693 kematian, sehingga masing-masing totalnya menjadi 1.229.379 kasus dan 113.019 kematian.

Baca Juga: Data Pfizer di Badan Pengawas Obat Uni Eropa Dicuri via Serangan Siber

2. Amerika Serikat sudah izinkan penggunaan darurat vaksin COVID-19 Pfizer

Lima Negara Sudah Setujui Penggunaan Darurat Vaksin COVID-19 PfizerANTARA FOTO/REUTERS/Carlos Barria

Badan pengawas obat dan makanan Amerika Serikat (FDA), pada Jumat, juga mengizinkan penggunaan vaksin COVID-19 Pfizer Inc. FDA memberikan otorisasi penggunaan darurat untuk vaksin yang dikembangkan dengan mitra Jerman BioNTech tersebut, berdasarkan uji coba tahap akhir terbukti 95 persen efektif dalam mencegah penyakit itu.

Pemerintah AS mengatakan akan mulai mendistribusikan vaksin ke seluruh penjuru negeri segera setelah otorisasi FDA. Penyuntikan pertama vaksin diperkirakan akan berlangsung dalam beberapa hari mendatang.

FDA mengatakan vaksin dapat diberikan pada orang yang berusia 16 tahun ke atas. Petugas kesehatan dan orang tua di panti jompo direncanakan menjadi kalangan penerima utama dalam tahap pertama persediaan 2,9 juta dosis.

3. Inggris sudah duluan vaksinasi gunakan vaksin Pfizer

Lima Negara Sudah Setujui Penggunaan Darurat Vaksin COVID-19 PfizerPerdana Menteri Inggris, Boris Johnson ketika menyaksikan orang pertama divaksinasi dengan vaksin Pfizer (Dokumentasi kantor Perdana Menteri)

Inggris merealisasikan rencananya melakukan imunisasi massal COVID-19 dengan menyuntikan vaksin buatan perusahaan farmasi Pfizer pada 8 Desember lalu. Negara Ratu Elizabeth itu menjadi yang pertama di dunia menggunakan vaksin Pfizer usai diberi izin daruratnya pada pekan lalu. 

Inggris berencana menyuntikan 800 ribu dosis vaksin buatan Pfizer dan BioNTech dalam beberapa pekan mendatang. Sementara, empat juta vaksin diperkirakan akan diberikan pada akhir Desember ini. Pemerintah Inggris memprioritaskan pemberian vaksin COVID-19 bagi mereka yang berusia lansia, pekerja yang merawat lansia dan pekerja medis.

Menurut laporan BBC, dibutuhkan dua dosis suntikan vaksin Pfizer untuk memperoleh kekebalan dari COVID-19. Suntikan kedua diberikan dengan jeda 21 hari setelah suntikan pertama. Pemerintah Inggris menyampaikan akan mendatangkan 4 juta dosis vaksin hingga akhir 2020, tetapi banyak yang menduga hal tersebut baru terealisasi pada 2021.

4. Data vaksin Pfizer diretas, di tengah pengajuan izin darurat di Uni Eropa

Lima Negara Sudah Setujui Penggunaan Darurat Vaksin COVID-19 PfizerLogo perusahaan farmasi Pfizer (www.fiercebiotech.com)

Namun, kabar buruk datang dari Badan Pengawas Obat Eropa (EMA), pada Jumat (11/12/2020), yang membenarkan bahwa telah terjadi pencurian data melalui serangan siber pada data vaksin Pfizer-BioNTech di tengah proses pengajuan izin penggunaan darurat mereka di Uni Ero[a.

Pfizer dan mitra Jerman mereka BioNTech, mendapat laporan bahwa dokumen terkait perkembangan vaksin COVID-19 mereka "diakses secara ilegal." EMA melaporkan mereka telah menjadi sasaran serangan dunia maya dan beberapa dokumen yang berkaitan dengan pengajuan peraturan untuk calon vaksin COVID-19 Pfizer dan BioNTech telah diakses

Otoritas pengawas yang memiliki kewenangan mengeluarkan izin penggunaan sementara (emergency use authorisation/EUA) di Eropa itu, menyatakan bahwa insiden tersebut tidak berpengaruh terhadap operasi, atau jadwal, terkait evaluasi serta persetujuan obat dan vaksin COVID-19. EMA telah mengatakan akan menyelesaikan peninjauan menyeluruh terhadap vaksin ini pada 29 Desember, seraya menambahkan jadwal itu mungkin saja dapat berubah.

Baca Juga: WHO Segera Restui Vaksin Pfizer, Moderna, AstraZeneca

Topik:

  • Doni Hermawan
  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya