Menteri Rusia Meninggal di Kutub Utara Saat Selamatkan Juru Kamera
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Menteri Darurat Rusia Yevgeny Zinichev meninggal saat menyelamatkan seorang juru kamera di Kutub Utara. Kala itu Yevgeny sedang mengawasi latihan militer.
Menurut kepala penyiar Rusia RT, Margarita Simonyan, seorang juru kamera jatuh dari tebing saat wawancara.
"Dia (Zinichev) dan juru kamera berada di tepi tebing. Juru kamera terpeleset dan jatuh ke air," kata Margarita dilansir dari BBC, Kamis (9/9/2021).
Baca Juga: Rusia Ingin India Produksi Lebih Banyak Alutsista Rusia
1. Zinichev meninggal bersama juru kamera yang berusaha ditolongnya
Zinichev bergegas mengejar juru kamera yang jatuh. Ia meninggal setelah menabrak batu yang menonjol. Juru kamera, yang kemudian diketahui sebagai sutradara film Alexander Melnik, 63, juga meninggal.
Media Rusia mengatakan, kecelakaan itu terjadi di air terjun Kitabo Oron di cagar alam Putorana di Siberia utara, sekitar 165 km barat Norilsk.
2. Jenazah Zinichev langsung dibawa ke Moskow
Editor’s picks
Wakil Menteri Darurat Rusia, Andrei Gurovich, mengatakan kepada Rossiya 24 TV bahwa bosnya telah bertindak secara spontan. Tidak seperti seorang menteri, tetapi seperti seorang penyelamat. "Begitulah cara dia menjalani seluruh hidupnya," kata Gurovich.
Jenazah Zinichev diterbangkan kembali ke Moskow beberapa jam setelah kecelakaan itu.
3. Zinichev, salah satu tokoh kunci Presiden Vladimir Putin
Zinichev telah menjadi menteri darurat sejak 2018 dan selama bertahun-tahun dilaporkan sebagai anggota kunci detail keamanan Presiden Vladimir Putin.
Untuk sebagian besar kariernya ia bekerja di keamanan negara, dimulai dengan KGB Soviet dan akhirnya naik ke nomor dua di dinas keamanan federal Rusia pada 2016.
Latihan dua hari yang belum pernah terjadi sebelumnya ini diselenggarakan oleh Departemen Zinichev dan membentang di tujuh wilayah di Kutub Utara Rusia.
Para tentara diperintahkan oleh Presiden Putin untuk mencegah situasi krisis di Kutub Utara dan melibatkan 6.000 spesialis yang menangani banyak situasi darurat.
Baca Juga: Rusia Dituduh Pengaruhi Opini Melalui Situs Berita