20.017 Migran Tercatat Melintasi Selat Inggris Sepanjang 2022

Pada bulan ini sudah ada 3.618 orang yang menyeberang

Jakarta, IDN Times - Kementerian Pertahanan Inggris pada Minggu (14/8/2022) menyampaikan bahwa ada 607 orang melintasi Selat Inggris sepanjang 12-13 Agustus. Mereka menyeberang menggunakan 14 perahu kecil.

Tambahan jumlah itu membuat total migran yang telah melintasi Selat Inggris sepanjang 2022 mencapai 20.017 orang. Pada periode yang sama tahun lalu, ada lebih dari 11.300 orang yang melakukan penyeberangan.

1. Pada awal Agustus tercatat jumlah tertinggi migran yang melintasi selat

20.017 Migran Tercatat Melintasi Selat Inggris Sepanjang 2022Ilustrasi kapal migran yang menyeberangi Selat Inggris. (Unsplash.com/Jametlene Reskp)

Melansir The Independent, jumlah terbaru yang dikonfirmasi tersebut merupakan ketiga kalinya dalam sehari migran yang melintasi selat melebihi 600 orang pada 2022.

Pada awal Agustus, tercatat ada 696 orang menyeberangi selat, tertinggi dalam sehari. Jumlah tertinggi sebelumnya sebanyak 651 orang pada 13 April.

Sepanjang Agustus sudah ada 3.618 orang menyeberang, dengan 1.694 orang menyeberang pada minggu lalu.

Dalam beberapa tahun terakhir, jumlah migran yang datang ke Inggris dengan menyeberang melalui perairan Prancis mengalami peningkatan signifikan. Pada 2018, hanya ada sekitar 299 yang melintas, meningkat menjadi 1.843 pada 2019, dan menjadi 8.466 pada 2020, dan menjadi 28.526 tahun lalu.

Meskipun migran yang datang melalui selat terus bertambah, tapi mereka yang tiba di Inggris itu hanya sebagian kecil dari jumlah yang menuju Eropa. Data badan pengungsi Perserikatan Bangsa-Bangsa menunjukkan, setidaknya 120.441 orang tiba di Eropa melalui wilayah Mediterania melalui darat dan laut sepanjang tahun lalu.

Baca Juga: Tertinggi Tahun Ini! 696 Migran Melintasi Selat Inggris

2. Kelompok penyelundup saling bersaing

20.017 Migran Tercatat Melintasi Selat Inggris Sepanjang 2022Ilustrasi kapal yang digunakan migran untuk menyeberangi Selat Inggris. (Pixabay.com/fietzfotos)

Melansir BBC, peningkatan jumlah migran yang tiba dari selat baru-baru ini diperkirakan akibat cuaca yang tenang.

Namun, salah satu kelompok yang bekerja dengan pengungsi di Calais menyampaikan, saat ini geng penyelundup manusia telah menurunkan biaya untuk melintasi selat. Hal itu dilakukan karena adanya upaya untuk berusaha mendominasi pasar penyelundupan.

Para penyelundup dilaporkan memanfaatkan TikTok untuk mengiklankan tindakan penyelundupan mereka melalui Selat Inggris.

Persaingan sengit yang terjadi di antara kelompok penyelundup membuat para penyelundup membangun narasi, bahwa mereka mereka adalah operator terbaik untuk melakukan penyeberangan.

Mereka yang tiba di Inggris secara ilegal dapat dihukum pidana berdasarkan undang-undang Kebangsaan dan Perbatasan. Untuk penyelundup mereka dapat dijatuhi hukuman hingga seumur hidup. Sejak peraturan baru ini diterapkan sudah ada 23 orang yang ditangkap.

3. Rencana pengiriman migran ke Rwanda

Sebagai upaya untuk menghentikan para migran melintasi selat yang berbahaya, Inggris pada April mengumumkan rencana untuk mengirim mereka yang tiba melalui jalur tersebut ke Rwanda. Penerbangan pertama migran ke Rwanda itu terlaksana pada 14 Juni.

Namun, kebijakan itu mendapat tantangan hukum dari Pengadilan Hak Asasi Manusia Eropa, yang membuat penerbangan harus dibatalkan.

Pada bulan lalu, Komite Urusan Dalam Negeri dalam laporannya menyampaikan bahwa mengirim para pencari suaka ke Rwanda bukan kebijakan yang efektif.

"Tidak ada bukti jelas bahwa kebijakan tersebut akan menghalangi penyeberangan migran, jumlahnya meningkat secara signifikan sejak diumumkan pada April," kata laporan itu.

Anggota parlemen menyimpulkan, salah satu alasan kebijakan tersebut tidak mengurangi jumlah migran yang melintasi selat sejak diumumkan, dikarenakan para penyelundup membuat migran khawatir dengan menyampaikan bahwa kebijakan baru itu hanya akan mempersulit untuk mengakses Inggris.

Baca Juga: Konflik Bahasa Prancis-Inggris di Kamerun, HRW: Militer Bunuh 10 Warga

Ifan Wijaya Photo Verified Writer Ifan Wijaya

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya