3 Jaringan Apotek Bersalah atas Krisis Opioid di Ohio

Krisis sebabkan kerugian sebesar Rp14,2 triliun

Jakarta, IDN Times - Pengadilan di negara bagian Ohio, Amerika Serikat (AS) pada hari Selasa (23/11/2021), memutuskan bahwa tiga jaringan ritel apotek, yaitu Walgreens Boots Alliance, CVS, dan Walmart dinyatakan bersalah atas krisis opioid di dua wilayah Ohio, Lake dan Trumbull.

Ketiganya dianggap pengadilan gagal menghentikan pasokan yang berlebih pada pil pereda nyeri tersebut, yang menyebabkan banyaknya kematian akibat overdosis.

1. 141 juta resep obat pereda sakit didistribusikan di Lake dan Trumbull

3 Jaringan Apotek Bersalah atas Krisis Opioid di OhioIlustrasi pil obat. (Unsplash.com/Michael Longmire)

Melansir dari The Independent, Mark Lanier, seorang pengcara  yang mewakili wilayah Lake dan Trumbull dalam gugatan tersebut, berpendapat ketiga jaringan apotek itu memiliki tanggung jawab agar obat tidak jatuh ke tangan yang salah, dia menganggap perusahaan  tidak hanya mengambil keuntungan dan memberikan pil.

CVS, Walgreens, dan Walmart telah mendistribusikan sekitar 141 juta resep obat pereda rasa sakit di Lake dan Trumbull pada periode 2012 hingga 2016, dengan sekitar 80 juta di Trumbull, dan 61 juta di Lake. Krisis tersebut telah menyebabkan ratusan kematian karena overdosis yang meningkat, dan merugikan kedua wilayah tersebut sebesar 1 miliar dolar AS (Rp14,2 triliun).

Keputusan pengadilan menetapkan ketiga perusahaan itu bersalah dilakukan setelah AS merilis jumlah kematian akibat overdosis obat dalam 12 bulan, yang menunjukkan lebih dari 100 ribu orang meninggal antara Mei 2020 hingga April 2021, jumlah tertinggi yang pernah tercatat, meningkat hampir 30 persen dibandingkan periode sebelumnya.

Selama dua dekade terakhir, periode 1999 hingga 2019, jutaan orang di AS telah menjadi adiksi terhadap obat pereda nyeri opioid seperti fentanil. Pada periode tersebut tercatat hampir 500 ribu kematian dilaporkan terkait dengan overdosis obat penghilang rasa sakit, dikutip dari BBC.

2. Mengajukan banding

3 Jaringan Apotek Bersalah atas Krisis Opioid di OhioIlustrasi palu pengadilan. (Pexels.com/Sora Shimazaki)

Baca Juga: 5 Fakta Menarik Kisah Perang Opium antara Tiongkok Lawan Inggris

Terkait putusan pengadilan ketiga perusahaan itu dilaporkan akan mengajukan banding. Perusahaan juga telah memberikan argumen bahwa mereka tidak bersalah.

Melansir dari The Independent, Kaspar Stoffelmayr, seorang pengacara untuk Walgreens, dalam pembukaan sidang mengatakan krisis terjadi di luar kendali dan mengatakan bahwa produsen farmasi telah menipu dokter agar meresepkan lebih banyak obat.

Juru bicara Walgreen Fraser Engerman dalam pembelaanya mengatakan perusahaanya tidak pernah memproduksi atau memasarkan opioid untuk memicu krisis. Dia menganggap tindakan hukum untuk menyelesaikan krisis opioid bukan hal yang tepat.

Juru bicara CVS Mike DeAngelis dalam sebuah pernyataan mengatakan ada banyak faktor yang berkontribusi pada krisis opioid dan untuk mengatasinya butuh semua pihak dan semua pemangku kepentingan terlibat dalam sistem perawatan kesehatan.

Walmart dalam pembelannya mengatakan sidang tersebut direkayasa, menuduh mendukung pengacara penggugat menggugat Walmart untuk memperoleh keuntungan, dengan mengabaikan penyebab sebenarnya dari krisis.

Dua apotek lainnya, yaitu Rite Aid dan Giant Eaglen, sebelumnya telah diputuskan bersalah dan telah menyelesaikan tuntutan hukum dengan Lake dan Trumbull.

3. Kasus opioid lainnya di AS sedang dibawa ke pengadilan

3 Jaringan Apotek Bersalah atas Krisis Opioid di OhioIlustrasi palu pengadilan. (Pexels.com/Sora Shimazaki)

Melansir dari Associated Press, putusan hari Selasa ini merupakan bagian dari konstelasi yang lebih luas dari sekitar 3 ribu tuntutan hukum opioid federal yang dikonsolidasikan di bawah pengawasan hakim. Kasus-kasus  lainnya di AS juga akan berada di pengadilan.

Persidangan di  di New York dan Washington akan segera dilakukan. Sidang sebelumnya terhadap perusahaan distribusi di West Virginia telah selesai, tetapi hakim belum memberikan vonis.

Sebelumnya hasil sidang di negara bagian California memutuskan produsen obat tidak bersalah. Hakim mengatakan tidak ada bukti yang menunjukkan perusahaan menggunakan pemasaran yang menipu untuk meningkatkan resep opioid yang tidak perlu dan menyebabkan gangguan publik.

Pada bulan ini persidangan di Oklahoma telah membatalkan gugatan terhadap Johnson & Johnson.

Baca Juga: Overdosis Opioid di AS Merupakan Penyebab Kematian Tertinggi Kedua

Ifan Wijaya Photo Verified Writer Ifan Wijaya

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya