430 Warga Skotlandia Dikeluarkan Dari Program Skrining Kanker

Pemerintah akui kesalahan dan meminta maaf

Edinburgh, IDN Times - Menteri Kesehatan Wanita Skotlandia, Maree Tood pada hari Kamis (24/6/2021), menyampaikan kepada parlemen bahwa hasil audit rutin mengenai kanker serviks di dewan kesehatan Skotlandia menunjukkan ada kesalahan dalam program kanker serviks, yang membuat pasien salah dikeluarkan dari program setelah operasi angkat rahim, atau histerektomi.

Akibat kesalahan tersebut ada sekitar 430 wanita yang dikeluarkan dalam program skrining kanker serviks sejak 1997.

1. Kesalahan membuat pasien tidak mengetahui memiliki kanker serviks

430 Warga Skotlandia Dikeluarkan Dari Program Skrining KankerIlustrasi petugas medis yang akan melakukan pemeriksaan terhadap pasien kanker serviks. (Pexels.com/Gustavo Fring)

Dilansir The Herald, akibat kesalahan tersebut pemerintah Skotlandia telah menyampaikan beberapa kemudian telah mengembangkan kanker serviks, yang seharusnya bisa diketahui jika tidak dikeluarkan dalam program. Selain itu seorang wanita meninggal karena kanker serviks setelah dikeluarkan dari program.

Terkait kesalahan yang dibuat dalam pelayanan program kesehatan itu Menteri Kesehatan Wanita Skotlandia, Maree Todd mengakui bahwa kesalahan telah menimbulkan kesulitan dan dia melakukan permintaan maaf.

"Saya ingin menyampaikan belasungkawa saya kepada keluarga wanita yang sekarang kita kenal meninggal karena kanker serviks setelah dikeluarkan dari program skrining. Pengecualian dari program skrining serviks ini seharusnya tidak terjadi dan saya ingin meminta maaf kepada semua orang yang terkena dampak kesalahan ini. Saya menyampaikan permintaan maaf yang tulus khususnya kepada wanita yang dikeluarkan dari program yang kemudian mengembangkan kanker, dan untuk keluarga mereka."

2. Sedang meninjau mereka yang salah dikeluarkan dari program

430 Warga Skotlandia Dikeluarkan Dari Program Skrining KankerIlustrasi petugas medis yang memeriksa pasien kanker serviks. (Pexels.com/RODNAE Productions)

Baca Juga: Harga Tak Terjangkau, Skotlandia Sediakan Pembalut Gratis  

Dilansir The Herald, merespon kesalahan tersebut Todd menyampaikan pemerintah saat ini telah melakukan tinjauan nasional terhadap setiap orang yang terkena dampak. Dalam tinjauan awal melibatkan wanita yang telah menjalani histerektomi total, dan yang operasinya berlangsung dari tahun 1997 dan seterusnya.

Peninjauan juga akan dilakukan untuk mereka yang menjalani histerektomi total sebelum tahun 1997, dan untuk menentukan risiko orang lain yang salah dikeluarkan dari program. Layanan kesehatan akan menulis surat kepada siapa saja yang memerlukan penyelidikan lebih lanjut.

Sekitar 430 wanita yang telah terkena dampak pengecualian dari program sejak 1997 akan mendapatkan kompensasi medis, dengan ditawarkan janji temu cepat dengan praktik dokter umum atau layanan ginekologi sesuai dengan keadaan masing-masing.

Melansir Daily Record,  terkait kesalahan itu Todd menyampaikan bahwa tidak perlu khawatir karena risiko terkena kanker serviks tetap rendah. Dia menyampaikan bahwa akan menyediakan dana untuk badan amal Jo's Cervical Cancer Trust untuk membantu mereka yang mencari dukungan atau kepastian tentang kondisi mereka.

Terkait kesalahan itu wakil pemimpin Partai Buruh Skotlandia dan juru bicara perawatan kesehatan dan sosial Jackie Baillie menyampaikan bahwa hasil audit itu menunjukkan ada keadaan sangat serius, dia menanyakan kenapa hasil audit sebelumnya tidak membahas hal ini, dan mengigatkan bahwa seberapa besar kesalahan belum diketahui.

Baillie membahkan bahwa saat ini ada penundaan dalam penyaringan 180 ribu tes yang tertunda karena virus corona, penundaan enam bulan atau bahkan lebih bagi mereka yang telah melakukan skrining dan membutuhkan perawatan.

3. Jika serviks masih ada skrining masih perlu dilakukan

430 Warga Skotlandia Dikeluarkan Dari Program Skrining KankerIlustrasi petugas medis memeriksa pasien yang akan melakukan skrining kanker. (Unsplash.com/National Cancer Institute)

Melansir BBC, sebagian besar tindakan histerektomi melibatkan pengangkatan serviks total dan kemudian tidak diperlukan lagi skrining kanker serviks. Namun, terkadang histerektomi dilakukan di mana sebagian atau seluruh serviks tetap ada dan penderita tetap harus mengikuti program skrining jika mereka berada dalam rentang usia yang memenuhi syarat.

Mengomentari kesalahan itu Samantha Dixon, kepala eksekutif Jo's Cervical Cancer Trust, mengatakan insiden itu menyoroti "kegagalan yang jelas dalam pengelolaan mereka yang sebelumnya menjalani histerektomi sub-total".

"Tindakan mendesak harus diambil untuk mengurangi risiko terjadi lagi dan kami ingin jaminan bahwa tidak ada wanita yang akan jatuh melalui celah. Sangat penting bahwa setiap orang yang terkena dampak, atau dengan pertanyaan tentang kesehatan mereka sendiri, mendapatkan informasi dan dukungan yang mereka butuhkan pada saat yang sulit ini."

Michelle Mitchell, pemimpin eksekutif dari Cancer Research UK, juga merespon kesalahan program tersebut, dia mengatakan "Kami sangat sedih dengan dampak ini terhadap kehidupan masyarakat. Pemutaran bergantung pada adanya daftar yang akurat dan terkini dari mereka yang memenuhi syarat sehingga undangan dapat dikirim ke orang yang tepat pada waktu yang tepat. Sangat penting bahwa situasi ini dipelajari dan tidak pernah terulang."

Baca Juga: 5 Fakta Menarik Glasgow, Kota Terbesar di Skotlandia

Ifan Wijaya Photo Verified Writer Ifan Wijaya

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya