44 Ribu Orang di Wina, Austria Protes Pembatasan COVID-19

Wajib vaksin akan mulai berlaku pada Februari 2022

Jakarta, IDN Times - 44 Ribu orang Austria pada hari Sabtu (11/12/2021) berkumpul di ibu kota Wina untuk melakukan aksi protes kepada tindakan pemerintah untuk mengekang penyebaran COVID-19. Para demonstran menolak kebijakan wajib vaksinasi dan pembatasan aktivitas bagi mereka yang tidak divaksinasi. Protes hari Sabtu ini merupakan demonstrasi keempat berturut-turut di akhir pekan.

1. Polisi menahan tiga orang

44 Ribu Orang di Wina, Austria Protes Pembatasan COVID-19Ilustrasi penahanan. (Pexels.com/Kindel Media)

Melansir dari Reuters, untuk menjaga aksi yang diikuti oleh 44 ribu orang di Wina ini pihak kepolisian mengerahkan sekitar 1.400 personil. Selain di ibu kota unjuk rasa juga terjadi di Klagenfurt yang diikuti sekitar 1.500 orang, sementara 150 orang berdemonstrasi di Linz.

Protes ini didukung oleh Herbert Kickl, pemimpin Partai Kebebasan Austria sayap kanan, yang menentang langkah-langkah pemerintah dalam menangani virus corona. Dia mengatakan masyarakat saat ini tidak menyadari bahwa mereka sedang "ditendang di pantat" oleh pemerintah, dan mengatakan protes akan terus dilakukan. Partai itu merupakan partai terbesar ketiga di parlemen.

Terkait aksi pada hari Sabtu ini, polisi mengatakan ada tiga orang ditangkap karena melakukan pelanggaran berupa penggunaan kembang api dan mengabaikan persyaratan untuk memakai masker.

Polisi juga mengatakan wartawan yang berada di tempat unjuk rasa telah menghadapi lemparan serangan bola salju dan es dan seorang wartawan menjadi korban percobaan penyerangan.

2. Ada denda bagi yang tidak divaksin

44 Ribu Orang di Wina, Austria Protes Pembatasan COVID-19Ilustrasi pemberian vaksin COVID-19. (Pexels.com/Gustavo Fring)

Melansir dari BBC, lonjakan kasus di Austria membuat pemerintah setempat pada bulan lalu menerapkan kembali lockdown, negara Eropa Barat pertama yang memberlakukan kembali, selain itu juga ada pembatasan yang jauh lebih ketat bagi yang tidak divaksinasi. Pembatasan tersebut akan berakhir di hari Minggu, tapi pemerintah tetap akan membatasi aktivitas mereka yang tidak divaksinasi.

Hal itu telah membuat masyarakat tidak senang dan para demonstran juga menolak keputusan pemerintah yang mewajibkan vaksin mulai Februari tahun depan. Kebijakan wajib vaksin ini membuat Austria menjadi negara Uni Eropa pertama yang mengadopsi tindakan itu. Mandat vaksin berlaku untuk semua penduduk yang berusia lebih dari 14 tahun, akan ada pengecualian bagi mereka yang tidak bisa disuntik karena alasan kesehatan.

Mereka yang menolak suntikan perlindungan COVID-19 ini akan menghadapi denda hingga 3600 euro (Rp58,4juta). Mereka yang menenatang aturan ini menyerukan agar diberikan kebebasan untuk memutuskan sendiri apakah akan divaksinasi atau tidak.

Baca Juga: 5 Gereja di Vienna-Austria yang Arsitekturnya Bikin Terpukau

3. Sekitar 68 persen populasi telah divaksinasi lengkap

Melansir dari Al Jazeera, seorang pengunjuk rasa dari luar ibu kota bernama Manuela, yang berusia 47 tahun mengatakan tindakan pemerintah terhadap yang tidak divaksinasi, terutama anak-anak merupakan tindakan diskriminasi karena membatasi kegiatan mereka.

Analea, seorang guru biola berusia 44 tahun yang juga menolak menyebutkan nama keluarganya, menganggap langkah pemerintah ini bertentangan dengan demokrasi. Dia menyerukan agar orang diberikan kebebasan.

Para pengunjuk rasa membawa spanduk bertuliskan "Tidak untuk wajib vaksinasi", "Saya berjuang untuk kebebasan dan melawan vaksin", massa juga meneriakkan "Kami adalah rakyatnya," dan "perlawanan". 

Austria yang memiliki populasi sekitar 8,9 juta orang, saat ini telah memvaksinasi penuh 68 persen populasi, tapi tingkat itu merupakan salah satu yang terendah di Eropa Barat. Negara ini telah dihadapkan masalah vaksinasi berupa banyak orang yang skeptis terhadap vaksin, sebuah pandangan yang dikemukan Partai Kebebasan.

Sejak pandemik tahun lalu Austria telah mengkonfirmasi 1,2 juta kasus infeksi dan melaporkan lebih dari 13 ribu kematian.

Baca Juga: 5 Tempat Bersejarah di Vienna-Austria, Bikin Kagum Wisatawan! 

Ifan Wijaya Photo Verified Writer Ifan Wijaya

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya