Akhirnya, Uganda Berhasil Mengalahkan Ebola!

Ada 143 orang terinfeksi dan 55 orang meninggal

Jakarta, IDN Times - Setelah hampir empat bulan dilanda Ebola, pemerintah Uganda akhirnya mengumumkan berakhirnya wabah tersebut pada Rabu (11/1/2023). Virus yang menyebar di Uganda merupakan varian Sudan yang saat ini vaksinnya sedang dikembangkan.

Wabah terbaru itu merupakan yang kedelapan di Uganda sejak 2000. Titik terparah adalah ketika pemerintah mencatat 425 kasus. Wabah terbaru mencatat 143 orang terinfeksi dan 55 orang meninggal, termasuk enam petugas kesehatan. 

1. Wabah berakhir setelah tidak ada kasus baru dalam 42 hari

Melansir The Guardian, Uganda tidak menemukan infeksi baru dalam lebih dari 42 hari, yaitu dua kali masa inkubasi maksimum virus yang diterapkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk suatu negara dinyatakan bebas dari Ebola.

"Uganda mengakhiri wabah Ebola dengan cepat dengan meningkatkan langkah-langkah pengendalian utama seperti pengawasan, pelacakan kontak dan infeksi, pencegahan dan pengendalian. Amunisi ajaibnya adalah komunitas kami yang memahami pentingnya melakukan apa yang diperlukan untuk mengakhiri wabah, dan mengambil tindakan," kata Menteri Kesehatan Jane Ruth Aceng.

"Ini adalah hari yang sangat luar biasa bagi negara ini. Saya yakin untuk mengatakan bahwa kami telah menangani situasi ini dalam waktu sesingkat mungkin," kata Emmanuel Ainebyoona, juru bicara kementerian kesehatan.

Ainebyoona mengatakan, pembatasan yang diterapkan telah memengaruhi mata pencaharian masyarakat, tapi juga membantu menahan penyebaran wabah.

Virus tersebut mulai terdeteksi pada September di distrik Mubende, Uganda tengah dan menyebar ke negara tetangga Kassanda. Kasus juga dilaporkan di ibu kota, Kampala. Tingginya penyebaran di Mubende dan Kassanda membuat kedua wilayah itu mengalami pembatasan aktivitas selama berbulan-bulan.

Palang Merah Uganda tidak akan segera menarik diri dari daerah yang terkena dampak.

Baca Juga: Pengadilan Uganda Hapus Aturan yang Batasi Kebebasan Berbicara

2. Uganda mendapat pujian

Akhirnya, Uganda Berhasil Mengalahkan Ebola!Ilustrasi perawatan pasien Ebola. (Pixabay.com/bhossfeld)

Melansir Reuters, upaya Uganda menghadapi Ebola mendapat pujian dari Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus.

"Uganda telah menunjukkan Ebola dapat dikalahkan ketika seluruh sistem bekerja , mulai dari memiliki sistem peringatan, menemukan dan merawat orang yang terkena dampak dan kontak, hingga mendapatkan partisipasi penuh dari komunitas," kata Tedros.

Ebola menyebar melalui kontak dengan cairan tubuh orang yang terinfeksi dan memiliki tingkat kematian sekitar 50 persen. Lebih dari 11.300 orang telah meninggal selama wabah 2013-2016 di Afrika Barat.

Wabah yang menyebar di Uganda merupakan varian Sudan, berbeda dengan jenis virus yang lebih umum, Zaire, yang menjadi penyebab beberapa epidemi baru-baru ini di Republik Demokratik Kongo.

Meski begitu, para ahli mengatakan pengalaman, Uganda memerangi Ebola sebelumnya dan sepupu virusnya Marburg telah membantu dalam menangani wabah Ebola.

Presiden Yoweri Museveni pernah mengatakan, penundaan dua minggu dalam mengumumkan wabah setelah adanya dugaan kematian pertama akibat Ebola telah membuang kesempatan untuk karantina kontak. Namun, pejabat kesehatan dapat membalikkan keadaan pada November setelah memberlakukan lockdown.

3. Uji coba vaksin terhambat

Akhirnya, Uganda Berhasil Mengalahkan Ebola!Ilustrasi vaksinasi. (Unsplash.com/Mufid Majnun)

Uganda pada Desember telah menerima tiga kandidat vaksin, satu oleh Universitas Oxford dan Institut Serum India, dari Institut Vaksin Sabin, dan dari Merck. Vaksin rencanannya akan digunakan dalam uji coba terhadap orang terinfeksi. 

Namun, karena sudah tidak ada kasus baru, uji coba tidak bisa dijalankan. WHO mengatakan, para ahli akan bertemu pada 12 Januari untuk membahas langkah selanjutnya terkait vaksin tersebut.

Kepala eksekutif Sabin, Amy Finan, mengatakan bahwa mempersiapkan uji coba telah mengajarkan pelajaran kepada pejabat kesehatan untuk meluncurkan uji coba di masa depan, termasuk bagaimana melibatkan masyarakat.

"Mudah-mudahan kita tidak akan mengalami wabah lagi segera, tetapi jika kita melakukannya, kita akan lebih siap dari sebelumnya," katanya.

Baca Juga: Presiden Uganda Cabut Lockdown Virus Ebola

Ifan Wijaya Photo Verified Writer Ifan Wijaya

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya