Anggota Parlemen Eropa, Ioannis Lagos Diekstradisi ke Yunani

Partai Fajar Emas melakukan pembunuhan pada 2013

Athena, IDN Times - Ioannis Lagos anggota parlemen Eropa dari Yunani dan salah satu anggota pendiri partai neo-Nazi Yunani, Fajar Emas, dia diekstradisi dari Belgia ke Yunani pada Sabtu, 15 Mei 2021. Pria berusia 48 tahun itu tiba di Athena ibu kota Yunani pada pukul 15:20 waktu setempat, dengan diborgol dan diawasi oleh lima polisi.

Lagos akan menjalani hukuman penjara selama 13 tahun 8 bulan, dia dihukum atas kejahatannya sebagai anggota terkemuka partai politik sayap kanan Fajar Emas, yang telah melakukan berbagai tindakan melanggar hukum.

1. Kekebalan diplomatik Lagos dicabut

Anggota Parlemen Eropa, Ioannis Lagos Diekstradisi ke YunaniIlustrasi sel penjara Domokos, di Yunani tengah. (Pexels.com/RODNAE Productions)

Melansir dari DW, saat tiba di Yunani Lagos langsung dibawa ke kator kejaksaan dan dihadapkan kepada jaksa penuntut. Da berteriak, "Untuk Ortodoksi dan Yunani, setiap pengorbanan sepadan." Juru bicara pemerintah Aristotelia Peloni mengenai ekstradisi tersebut menyampaikan. "Demokrasi Yunani berjuang dan melenyapkan racun partai Fajar Emas. Aturan hukum berdiri teguh terhadap para penjahat."

Melansir dari Houston Chronicle, pihak berwenang menyampaikan Lagos pada penahanan malam pertamanya di isolasi di penjara dengan keamanan tinggi di Domokos, di Yunani tengah, sebelum ditahan di sel biasa pada hari Minggu, 16 Mei 2021. Lagos telah meminta untuk ditahan di sebuah penjara di Athena agar bisa terus bekerja untuk parlemen Eropa, tapi ditolak oleh pihak berwenang.

Politisi Yunani ini tinggal di Brussel, Belgia sejak pengadilan Yunani pada Oktober tahun lalu memvonisnya dan 17 mantan anggota parlemen Yunani lainnya dari partai sayap kanan Fajar karena memimpin organisasi kriminal, atau menjadi anggota di dalamnya. Lagos ditahan bulan lalu pada 27 April setelah parlemen UE memilih untuk mencabut kekebalan diplomatiknya sebagai anggota. Kemudian dia segera ditangkap oleh pihak berwenang Belgia atas surat perintah penangkapan Eropa karena khawatir dia mungkin sekali lagi melarikan diri.

 

Lagos awalnya menolak diekstradisi dan menyarankan agar dia ditawari suaka politik di luar Yunani, tapi Lagos akhirnya setuju untuk kembali ke negaranya.

2. Partai Fajar Emas ingin mengembalikan kediktatoran militer

Baca Juga: Cabut Lockdown, Yunani Kini Terbuka untuk Turis Luar

Melansir dari DW, Fajar Emas didirikan pada tahun 1985 dan terdaftar sebagai partai politik pada tahun 1993. Fajar Emas adalah kelompok neo-fasis, yang berusaha untuk membangun kembali kediktatoran militer sayap kanan di Yunani. Partai ini mendorong seruan anti-imigran selama krisis utang Yunani selama bertahun-tahun dan memprovokasi kemarahan rakyat yang semakin meningkat.

Pada 2012, partai tersebut di Yunani memenangkan 18 kursi dalam pemilihan parlemen dengan mengkampanyekan seruan anti-penghematan dan anti-imigran yang memanfaatkan frustrasi atas ekonomi dan pengangguran, yang menjadi kekuatan politik kuat di parlemen selama bertahun-tahun, akhirnya menjadi partai terbesar ketiga di parlemen setelah pemilihan nasional 2015.

Daya tariknya Fajar Emas mulai memudar karena berita tentang kegiatan kriminalnya menjadi lebih dikenal secara luas, yang membuat partai itu pada pemilu parlemen 2019 gagal memperoleh kursi.

Lagos merupakan anggota parlemen negaranya dari 2012-2019. Pada 2019 setelah terpilih sebagai anggota parlemen yang mewakili Yunani di UE, dia seperti mantan anggota parlemen lainnya memutuskan keluar dari Fajar Emas.

3. Kejahatan Fajar Emas

Anggota Parlemen Eropa, Ioannis Lagos Diekstradisi ke YunaniIlustrasi pembunuhan. (Pexels.com/Vijay Putra)

Melansir dari France 24, persidangan terhadap petinggi Fajar Emas, termasuk pendiri dan pemimpin jangka panjang Nikos Michaloliakos, dipandang sebagai salah satu yang terpenting dalam sejarah politik modern Yunani. Lebih dari 50 terdakwa dihukum karena kejahatan mulai dari menjalankan organisasi kriminal, pembunuhan dan penyerangan, hingga kepemilikan senjata ilegal.

Mereka mulai diadili pada 2015 hingga Oktober tahun lalu, yang memutuskan Lagos ikut dihukum, bersama dengan para pemimpin dan anggota Fajar Emas lainnya, dia dihukum di Yunani atas beberapa tuduhan termasuk menjalankan organisasi kriminal.

Partai Fajar Emas pada September 2013 membunuh Pavlos Fyssas, seorang rapper anti-fasis berusia 34 tahun, yang ditikam hingga tewas di depan sebuah kafe di pinggiran barat Athena. Posisi Lagos di Fajar Emas adalah komandan distrik di daerah Piraeus yang lebih luas tempat Fyssas dibunuh.

Berdasarkan catatan percakapan telepon antara anggota Fajar Emas pada malam Fyssas dibunuh, jaksa berpendapat serangan itu dilakukan dengan sepengetahuan kader senior partai. Mereka mengatakan itu adalah bagian dari pola kekerasan yang lebih luas yang diorganisir oleh partai terhadap migran dan lawan politik.

Kejahatan lain yang dilakukan di daerah yang diawasi oleh Lagos, termasuk penyerangan terhadap nelayan Mesir dan anggota serikat Komunis masing-masing pada tahun 2012 dan 2013.

Michaloliakos dan mayoritas dari mereka yang dinyatakan bersalah sudah berada dalam sel penjara, tetapi wakil pemimpin Fajar Emas Christos Pappas saat ini sedang dalam pelarian. Media Yunani telah melaporkan bahwa Pappas kemungkinan sedang bersembunyi dengan menyamar sebagai seorang biarawan di suatu tempat di Balkan.

Baca Juga: Cabut Lockdown, Yunani Kini Terbuka untuk Turis Luar

Ifan Wijaya Photo Verified Writer Ifan Wijaya

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya