Atasi Krisis Pangan, Malawi Terima Pinjaman IMF 

Malawi menunggu persetujuan pinjaman lain dari IMF 

Jakarta, IDN Times - Dana Moneter Internasional (IMF), pada Senin (21/11/2022), menyetujui pinjaman dana sebesar 88,3 juta dolar AS (Rp1,3 triliun) untuk Malawi dalam program fasilitas pinjaman darurat "jendela kejutan pangan" yang diluncurkan untuk negara-negara yang memiliki kebutuhan keuangan mendesak untuk mengatasi kerawanan pangan.

IMF mengatakan bahwa krisis pangan di Malawi terancam meningkat dua kali lipat atau menjadi 20 persen dari populasi karena rendahnya produksi tanaman dan meningkatnya harga pupuk dan benih.

1. Bantuan diharapkan dapat membantu Malawi untuk menghadapi masalah pangan

Melansir Reuters, Wakil Direktur Pelaksana IMF Bo Li dalam keterangannya menyampaikan pinjaman kejutan pangan merupakan bagian dari Fasilitas Kredit Cepat IMF. Dia berharap pinjaman akan membantu Malawi mengatasi krisi pangan, yang disebabkan kenaikan biaya impor pangan dan pupuk serta jatuhnya nilai mata uang.

"Malawi menghadapi situasi ekonomi dan kemanusiaan yang menantang, dengan kekurangan devisa dan ketidaksejajaran nilai tukar yang menyebabkan penurunan tajam impor termasuk bahan bakar, pupuk, obat-obatan, dan makanan," kata Bo Li.

Li dalam pernyataan juga mengigatkan ada risiko terhadap program tersebut tinggi dan penting untuk menerapkan strategi restrukturisasi hutang dengan cepat.

Baca Juga: BI: 28 Negara Ajukan Bantuan Keuangan Kepada IMF

2. Pejabat Malawi menyambut bantuan pinjaman

Atasi Krisis Pangan, Malawi Terima Pinjaman IMF Presiden Malawi Lazarus Chakwera. (Twitter.com/Dr. Lazarus Chakwera)

Melansir VOA News, Menteri Keuangan Malawi Sosten Gwengwe, menyabut bantuan pinajaman dari IMF dan dianggap membantu.

"Tentu saja, bantuan (sedikit) membantu. Yang terpenting adalah dapat memiliki pasar valas yang efisien, yang mampu bekerja sendiri dan kami bekerja sangat keras untuk membangun cadangan di Reserve Bank of Malawi sehingga kami dapat menormalkan pasar valas," katanya.

Presiden Malawi Lazarus Chakwera dalam keterangannya atas pinjaman IMF, pada Selasa (22/11), menyampaikan bahwa pendanaan tersebut menandakan pemberian kepercayaan baru dari lembaga global bilateral dan multilateral.

Dia juga mengatakan pemerintahannya saat ini sedang melakukan reorientasi sistem fiskal dan moneter untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Richard Chimwendo Banda, pemimpin Majelis Nasional Malawi, juga memberikan tanggapan atas pinjaman IMF, yang disampaikan dalam pengarahan kepada anggota parlemen pada hari Selasa.

“Nyonya wakil ketua, ini adalah perayaan dan orang-orang yang menentang saya mungkin bukan orang Malawi. Hari ini, saya merayakannya, dan saya bahagia. Malawi akan bangkit kembali dan Malawi akan bangkit kembali,” katanya.

3. Malawi diminta tidak bergantung dengan pinjaman

Atasi Krisis Pangan, Malawi Terima Pinjaman IMF Ilustrasi bendera Malawi. (Pixabay.com/jorono)

Program pinjaman ini diperkenalkan IMF bulan September untuk negara-negara yang membutuhkan dana untuk kebutuhan pangan. Malawi adalah negara berpenghasilan rendah pertama yang menerima pinjaman.

Setelah memperoleh pinjaman dalam program jendela kejutan pangan, Malawi juga berharap memperoleh persetujuan pinjaman lain dari IMF yang dikenal sebagai Fasilitas Perpanjangan Kredit.

Namun, para ahli ekonomi mengigatkan Malawi harus menemukan caranya sendiri untuk mengatasi tantangan ekonomi daripada mengandalkan pinjaman uang. Ekonom menyarankan solusi seperti berinvestasi dalam program yang akan meningkatkan basis ekspor daripada mengandalkan impor.

Ifan Wijaya Photo Verified Writer Ifan Wijaya

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Dwi Agustiar

Berita Terkini Lainnya