Bank Dunia Tak Bisa Bantu El Salvador Implementasi Bitcoin

Bitcoin dinggap dapat membantu pengiriman uang

San Salvador, IDN Times - Pekan lalu El Salvador menjadi negara pertama yang menyetujui penggunaan Bitcoin sebagai alat pembayaran sah, tapi masih harus memastikan bahwa Bitcoin dapat diterima secara nasional, yang memiliki batas waktu hingga September.

Dalam upaya untuk menjadikan Bitcoin sebagai mata uang, El Salvador telah meminta bantuan Bank Dunia, tapi lembaga tersebut pada hari Rabu (16/6/2021), mengatakan bahwa pihaknya tidak dapat membantu implementasi Bitcoin karena kelemahan lingkungan dan transparansi.

1. Penolakan Bank Dunia

Bank Dunia Tak Bisa Bantu El Salvador Implementasi BitcoinMenteri keuangan El Salvador, Alejandro Zelaya berbicara dalam konferensi pers tentang Bitcoin di San Salvador, pada 16 Juni 2021. (Twitter.com/Ministerio de Hacienda)

Dilansir Reuters, dalam email yang diterima dari juru bicara Bank Dunia, mengatakan.

"Kami berkomitmen untuk membantu El Salvador dalam berbagai cara termasuk untuk transparansi mata uang dan proses regulasi. Sementara pemerintah memang mendekati kami untuk meminta bantuan pada Bitcoin, ini bukan sesuatu yang dapat didukung oleh Bank Dunia mengingat kekurangan lingkungan dan transparansi."

Pada hari Rabu, Menteri Keuangan El Salvador, Alejandro Zelaya mengatakan bahwa negara yang berada di Amerika Tengah itu telah meminta bantuan teknis dari Bank karena berusaha menggunakan Bitcoin sebagai alat pembayaran yang sah, dia menyampaikan bahwa Bitcoin tidak akan menggantikan dolar AS yang merupakan alat pembayaran sah di El Salvador.

Terkait penolakan itu pihak Reuters mencoba mengubungi pemerintah El Salvador untuk meminta respon, tapi tidak segera menanggapi permintaan.

2. Negosiasi dengan IMF berhasil

Bank Dunia Tak Bisa Bantu El Salvador Implementasi BitcoinMenteri keuangan El Salvador, Alejandro Zelaya berbicara dalam konferensi pers tentang Bitcoin di San Salvador, pada 16 Juni 2021. (Twitter.com/Ministerio de Hacienda)

Dilansir France 24, selain meminta bantuan ke Bank Dunia, El Salvador juga meminta bantuan ke Dana Moneter Internasional (IMF). Dalam pembicaraan dengan IMF untuk bantuan keuangan tambahan, Zelaya menggambarkan bahwa diskusi baru-baru ini dengan IMF telah berhasil, mencatat bahwa pejabat IMF tidak menentang penggunaan Bitcoin, tetapi ingin mengukur kemungkinan dampaknya.

Namun, IMF pekan lalu menyampaikan kekhawatiran tentang penggunaan mata uang kripto.

"Adopsi Bitcoin sebagai alat pembayaran yang sah menimbulkan sejumlah masalah ekonomi makro, keuangan dan hukum yang memerlukan analisis yang sangat hati-hati," kata juru bicara IMF Gerry Rice kepada wartawan pekan lalu setelah keputusan El Salvador, mencatat "risiko signifikan" yang ditimbulkan oleh aset kripto.

Dilansir Reuters, investor El Salvador telah menuntut premi yang lebih tinggi untuk menahan hutang, di tengah meningkatnya kekhawatiran atas penyelesaian kesepakatan IMF, kunci untuk menambal kesenjangan anggaran hingga 2023. 

Siobhan Morden, kepala strategi pendapatan tetap Amerika Latin di Amherst Pierpont Securities di New York, mengatakan bahwa negara itu yang menarik diri dari perjanjian anti korupsi dengan Organisasi Negara-negara Amerika telah membuat pemerintah AS kecewa, karena Washington berupaya membendung korupsi di Amerika Tengah sebagai bagian dari kebijakan imigrasinya.  Menurut Morden, tindakan El Salvador telah merusak sentimen investor secara permanen.

Baca Juga: 5 Fakta El Salvador, Negara Pertama yang Sahkan Bitcoin jadi Mata Uang

3.El Salvador negara pertama yang melegalkan Bitcoin

Bank Dunia Tak Bisa Bantu El Salvador Implementasi BitcoinIlustrasi koin fisik yang merupakan repsentasi dari mata uang virtual Bitcoin. (Unsplash.com/Thought Catalog)

Dilansir BBC, El Salvador pada pekan lalu menjadi negara pertama di dunia yang secara resmi mengklasifikasikan Bitcoin sebagai mata uang legal setelah Kongres menyetujui proposal Presiden Nayib Bukele untuk menggunakan Bitcoin. Persetujuan Kongres membuat Bitcoin akan menjadi alat pembayaran yang sah, bersama dolar AS dalam waktu 90 hari setelah persetujuan. Peraturan baru itu membuat setiap bisnis harus menerima Bitcoin sebagai alat pembayaran yang sah, kecuali jika tidak dapat menyediakan teknologi yang diperlukan dalam melakukan transaksi.

Bukele menyampaikan bahwa penggunaan Bitcoin akan memudahkan warga yang tinggal di luar negeri untuk mengirim uang pulang. Kebanyakan warga El Salvador tidak memiliki rekening bank.

Negara yang berada di Amerika Tengah itu dalam perputaran ekonominya sangat bergantung pada uang yang dikirim pulang dari warga luar negeri, yang menghasilkan sekitar 20 persen dari produk domestik bruto negara itu. Saat ini diperkirakan ada lebih dari dua juta orang El Salvador tinggal di luar negeri, yang setiap tahunnya diperkirakan mengirim uang lebih dari 4 miliar dolar AS (Rp57,6 triliun) ke El Salvador.

Baca Juga: El Salvador: Perempuan Keguguran yang Dipenjara Kini Bebas

Ifan Wijaya Photo Verified Writer Ifan Wijaya

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya