Berdamai dengan Ethiopia, Pasukan Tigray Serahkan Senjata Berat

Penyerahan senjata bagian dari kesepakatan damai

Jakarta, IDN Times - Militer Ethiopia, pada Rabu (11/1/2023), mengatakan bahwa pasukan pemberontak Tigray telah menyerahkan senjata berat ke pasukan pemerintah. Penyerahan senjata pada Selasa terdiri dari tank, roket, hingga mortir.

Penyerahan senjata merupakan bagian dari kesepakatan damai 2 November 2022. Pada kesepakatan itu, pasukan Tigray setuju untuk mundur dari garis depan pertempuran demi pemulihan layanan penting. 

1. Penyerahan senjata penting untuk perdamaian

Melansir Reuters, penyerahan itu berlangsung di kota Agulae, sekitar 30 kilometer timur laut ibu kota regional Mekelle. Tim pemantau yang terdiri dari anggota kedua pihak dan badan regional, Otoritas Pembangunan Antarpemerintah (IGAD), ikut mengawasi proses penyerahan. 

Perwakilan Tentara Pembebasan Rakyat Tigray (TPLF), Mulugeta Gebrechristos, mengatakan bahwa pelucutan senjata akan memainkan peran utama dalam memulihkan perdamaian.

"Kami beroperasi dengan keyakinan bahwa jika kami ingin memiliki perdamaian, semua hal yang membuka pintu provokasi tidak boleh ada. Perdamaian sangat penting bagi kita semua," kata Mulugeta.

Getachew Reda, juru bicara TPLF, juga mengatakan bahwa dia berharap penyerahan senjata itu akan membantu mempercepat kesepakatan penuh dari perjanjian damai.

"Kita semua (bagian dari) satu Ethiopia. Kita telah bergerak dari posisi pertahanan masing-masing dalam damai, pengertian, dan cinta," kata Aleme Tadesse, perwakilan tentara Etiopia.

Baca Juga: Meta Digugat Atas Konten Ujaran Kebencian terkait Konflik Ethiopia

2. Ethiopia izinkan bantuan kemanusiaan masuk ke Tigray

Berdamai dengan Ethiopia, Pasukan Tigray Serahkan Senjata BeratPemberian bantuan makanan kepada rakyat Tigray. (Twitter.com/WFP_Ethiopia)

Melansir VOA News, kesepakatan damai berhasil ditengahi oleh Uni Afrika dalam dialog yang berlangsung di Afrika Selatan. Kedua belah pihak setuju bahwa TPLF akan dilucuti sebagai imbalan pemulihan bantuan dan layanan ke Tigray serta penarikan pasukan asing.

Pihak yang berslisih itu telah bertemu beberapa kali di ibu kota Kenya, Nairobi, untuk membahas penerapan kesepakatan tersebut.

Sejak Desember, Ethiopia telah mengizinkan bantuan kemanusiaan untuk masuk ke Tigray dan telah memulihkan layanan penting seperti listrik, air, perbankan, dan telekomunikasi.

3. Tentara Eritrea dituduh melakukan kekejaman

Berdamai dengan Ethiopia, Pasukan Tigray Serahkan Senjata BeratIlustrasi tentara. (Unsplash.com/Daniel Balaure)

Dengan berakhirnya konflik, juga membuat pasukan Eritrea yang bertempur membantu pasukan Ethiopia mundur dari dua kota di Tigray. Namun, TPLF menuduh Eritrea melakukan kekejaman selama konflik dan mengatakan mereka masih aktif di beberapa wilayah Tigray.

Kelompok kemanusiaan mengatakan, semua pihak dalam konflik itu bersalah atas perkosaan, penyiksaan, dan pembunuhan di luar hukum yang bisa dianggap sebagai kejahatan perang. Bahkan, ada perilaku yang mengindikasikan pembersihan etnis terhadap warga Tigray. 

Belum jelas tindakan apa yang akan diambil untuk mewujudkan keadilan bagi para korban konflik tersebut, tapi kemajuan pesat dalam kesepakatan damai telah disambut secara internasional.

Konflik Tigray membuat ratusan ribu orang mengalami kelaparan, ribuan orang terbunuh, dan jutaan orang harus mengungsi.

Baca Juga: Kepala WHO: Paman Saya di Tigray, Ethiopia Telah Dibunuh

Ifan Wijaya Photo Verified Writer Ifan Wijaya

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya