Berkat AS-Qatar, Pahlawan Hotel Rwanda Akan Dibebaskan dari Penjara

Ditangkap karena dituduh terlibat terorisme

Jakarta, IDN Times - Pemerintah Rwanda, pada Jumat (24/4/2023), mengumumkan bahwa Paul Rusesabagina, yang dijatuhi hukuman 25 tahun atas tuduhan terorisme, akan dibebaskan pada Sabtu. Pembebasan terjadi setelah permintaan grasi disetujui Presiden Paul Kagame.

Rusesabagina adalah mantan manajer hotel yang dikenal karena memberikan perlindungan selama genosida pada 1994 di Rwanda. Kisah heroiknya itu digambarkan sebagai pahlawan dalam film Hollywood berjudul Hotel Rwanda.

1. Pembebasan dibantu AS dan Qatar

Berkat AS-Qatar, Pahlawan Hotel Rwanda Akan Dibebaskan dari PenjaraBendera Amerika Serikat. (Unsplash.com/Cristina Glebova)

Juru bicara pemerintah Rwanda, Yolande Makolo, mengatakan bahwa Amerika Serikat (AS) dan Qatar berperan dalam pembebasan Rusesabagina. AS telah melakukan diplomasi intensif.

"Di bawah hukum Rwanda, pergantian hukuman tidak menghapus hukuman yang mendasarinya. Rwanda mencatat peran konstruktif pemerintah AS dalam menciptakan kondisi untuk dialog mengenai masalah ini, serta fasilitasi yang disediakan oleh negara Qatar," kata Makolo, dilansir Reuters.

Rusesabagina setelah bebas akan tinggal di AS, yang sudah ditinggalinya sejak 2009. Tapi sebelum itu dia akan lebih dulu terbang ke Qatar untuk menjemput keluarganya. 

Pembebasan itu dapat membantu meredakan ketegangan dengan AS, yang berulang kali meminta Rwanda menarik dukungan kepada kelompok bersenjata M23 dan menarik pasukannya dari negara tetangga Republik Demokratk Kongo. Rwanda membantah mendukung M23.

"Saya memuji pejabat AS dan Rwanda untuk bekerja sama dalam pembebasan Rusesabagina dan mengatasi masalah seputar kasusnya, termasuk yang terkait dengan keadilan dan kekerasan politik," kata anggota Komite Hubungan Luar Negeri Senat AS, Jim Risch.

Pemerintah Rwanda juga akan membebaskan 19 orang lainnya, termasuk Callixte Nsabimana, juru bicara Pasukan Pembebasan Nasional (FLN), yang juga dihukum atas terorisme. Nsabimana dalam sebuah surat kepada presiden mengatakan, dia meminta maaf kepada semua warga Rwanda, terutama yang terkena dampak serangan FLN.

Baca Juga: Kewalahan, Rwanda Tak Lagi Mampu Tampung Pengungsi Kongo

2. Membantu menyelamatkan 1.200 orang

Dilansir BBC, Rusesabagina berjasa karena memberikan perlindungan kepada sekitar 1.200 orang di hotelnya selama genosida pada 1994.

Genosida Rwanda berlangsung 100 hari sejak April 1994, ketika 800 ribu orang kebanyakan dari kelompok etnis Tutsi dibantai oleh ekstrimis dari etnis Hutu.

Setahun setelahnya, ia dianugerahi Presidential Medal of Freedom oleh mantan Presiden AS George W Bush. Di tahun selanjutnya, meninggalkan Rwanda pindah ke Bruseel, Belgia, dia pun bekerja sebagai sopir taksi di sana.

Kisahnya pernah diceritakan di bagian buku jurnalis Philip Gourevitch pada 1998 tentang genosida, tapi baru dikenal luas secara global setelah kisah penyelamatannya dibuat film berjudul Hotel Rwanda yang dirilis pada 2004.

3. Tuduhan kegiatan terorisme

Berkat AS-Qatar, Pahlawan Hotel Rwanda Akan Dibebaskan dari PenjaraIlustrasi teroris (IDN Times/Mardya Shakti)

Rusesabagina merupakan pengkritik keras pemerintahan Paul Kagame. Pada 2018, dia menyerukan perubahan rezim dan mengatakan siap menggunakan segala cara untuk merealisasikannya.

Dia ditangkap pada 2020, ketika jet pribadi yang seharusnya mengantarkannya ke Burundi malah mendarat di Rwanda. Ia dijatuhi vonis pada September 2021, dinyatakan bersalah karena mendukung kelompok pemberontak di balik serangan 2018 dan 2019 di Rwanda.

Rusesabagina mengakui memiliki peran kepemimpinan dalam kelompok oposisi, Gerakan Rwanda untuk Perubahan Demokratis (MRCD). Tapi, ia membantah bertanggung jawab atas serangan yang dilakukan di Rwanda oleh sayap bersenjatanya, FLN. Hakim mengatakan kedua kelompok itu tidak bisa dibedakan.

"Saya menyesal tidak lebih berhati-hati untuk memastikan bahwa anggota koalisi MRCD sepenuhnya mematuhi prinsip-prinsip tanpa kekerasan," tulis Rusesabagina dalam surat 14 Oktober kepada presiden.

Baca Juga: 4 Tahun Dibui Tunggu Persidangan, 3 Jurnalis Rwanda Akhirnya Bebas

Ifan Wijaya Photo Verified Writer Ifan Wijaya

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya