Berlian Terbesar Ketiga di Dunia Ditemukan di Botswana

Berlian terbesar kedua di dunia juga dari Botswana

Gaborone, IDN Times - Berlian 1.098 karat yang ditemukan 1 Juni 2021 oleh perusahaan berlian Debswana diyakini sebagai berlian terbesar ketiga di dunia. Debswana merupakan perusahaan patungan antara pemerintah Botswana dan perusahan batu mulia De Beers. Berlian tersebut pada hari Rabu (16/6/2021), diperlihatkan kepada Presiden Botswana, Mokgweetsi Masisi dalam sebuah acara di ibu kota, Gaborone.

1. Berlian terbesar yang pernah ditemukan Debswana

Berlian Terbesar Ketiga di Dunia Ditemukan di BotswanaPresiden Botswana, Mokgweetsi Masisi (di tengah), pada 16 Juni 2021, sedang memperlihatkan berlian temuan Debswana yang memiliki 1.098 karat. (Twitter.com/Botswana Government)

Dilansir BBC, Lynette Armstrong, penjabat direktur pelaksana Debswana, menyampaikan bahwa penemuan berlian 1.098 karat tersebut merupakan berlian terbesar yang pernah digali oleh Debswana dalam sejarah perusahaan tersebut yang telah beroperasi selama lebih dari 50 tahun. Amstrong menyampaikan bahwa berlian tersebut diyakini sebagai batu permata berkualitas terbesar ketiga di dunia.

Penemuan ini oleh Amstrong dianggap telah menberikan harapan bagi Botswana yang sedang berjuang. Mengenai keputusan untuk menjual berlian tersebut belum diputuskan apakah akan dijual melalui De Beers atau melalui  Okavango Diamond Company milik negara.

Batu yang ditemukan di tambang pada Jwaneng pada 1 Juni 2021 ini belum diberikan nama. Sebelumnya berlian 998 karat ditemukan di tambang Karowe Botswana timur laut pada bulan November 2020 oleh Lucara Diamond. Botswana merupakan negara produsen berlian terbesar di Afrika.

2. Produksi di Debswana turun selama pandemik

Berlian Terbesar Ketiga di Dunia Ditemukan di BotswanaIlustrasi berlian. (Unsplash.com/Edgar Soto)

Baca Juga: Kalung Berlian Rp1,4 M, 10 Harga Outfit Amanda Manopo Bikin Insecure

Dilansir The Guardian, Menteri Mineral Botswana, Lefoko Moagi, menyampaikan bahwa penemuan berlian 1.098 karat itu tidak mungkin terjadi pada waktu yang lebih baik untuk negara tersebut setelah pandemik COVID-19 menurunkan penjualan berlian pada tahun 2020.

Debswana yang menemukan berlian 1.098 karat tersebut adalah sebuah perusahaan gabungan dari De Beers Anglo American dan pemerintah Botswana. Penjualan perusahaan tersebut sebanyak 80 persen masuk ke dalam keuangan negara melalui dividen, royalti, dan pajak.

Pandemik telah mengurangi permintaan dan produksi, sehingga menurunkan produksi perusahaan sebesar 29 persen pada tahun 2020 menjadi 16,6 juta karat dan penjualan turun 30 persen menjadi 2,1 miliar dolar AS (Rp30,2 triliun). Penurunan itu membuat Debswana berencana untuk meningkatkan produksi sebanyak 38 persen ke tingkat pra-pandemik sebesar 23 juta karat pada tahun 2021. Hal itu direncanakan karena pasar berlian global telah pulih dengan pelonggaran pembatasan perjalanan dan pembukaan kembali toko perhiasan.

3. Berlian terbesar pertama dan kedua di dunia

Berlian Terbesar Ketiga di Dunia Ditemukan di BotswanaIlustrasi berlian. (Unsplash.com/Hao Zhang)

Dilansir DW, berlian terbesar di dunia merupakan berlian Cullinan 3.106 karat. Batu berharga itu ditemukan di Afrika Selatan pada 1905 dan dinamai Thomas Cullinan, pendiri tambang. Berlian tersebut dibeli oleh pemerintah Koloni Transvaal dan kemudian diberikan sebagai hadian kepada raja Inggris saat itu, Edward VII.

Berlian terbesar kedua di dunia ditemukan di Botswana di tambang Karowe di timur laut Botswana pada tahun 2015 dan berukuran sebesar bola golf. Berlian tersebut dinamakan Lesedi La Rona dan memiliki 1.109 karat.

Sebagai barang yang dianggap cantik dan berharga penjualan berlian dapat menghasilkan keuntungan yang sangat besar di pasar internasional.

Baca Juga: Berkilau Terang, 20 Batu Ini Jauh Lebih Indah daripada Berlian

Ifan Wijaya Photo Verified Writer Ifan Wijaya

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya