Biarkan Anaknya Mati Kelaparan, Ibu di Inggris Dipenjara

Putrinya ditinggalkan sendirian di rumah

Lewes, IDN Times - Seorang ibu di Brighton, Inggris bernama Verphy Kudi pada Desember 2019 meninggalkan Asiah, putrinya yang berusia 20 bulan selama hampir enam hari sendirian di rumah dan memilih untuk berpesta merayakan ulang tahunnya yang ke-18.

Tindakan Kudi yang mengabaikan putrinya selama hampir enam hari itu membuat balita tersebut meninggal dalam kondisi kelaparan. Akibat pengabaian itu Kudi pada hari Jumat (6/8/2021), menghadapi persidangan di Lewes, dalam sidang itu dia dijatuhi sembilan tahun hukuman penjara.

1. Hakim menyebut tindakan pengabaian itu sangat tragis

Biarkan Anaknya Mati Kelaparan, Ibu di Inggris DipenjaraIlustrasi palu pengadilan. (Pixabay.com/Daniel_B_photos)

Dilansir The Guardian, Kudi yang sekarang berusia 19 tahun telah mengakui bahwa dia bersalah atas kematian putrinya. Hakim Christine Laing QC dalam persidangan mengatakan tindakan Kudi yang lebih mementingkan perayaan ulang tahun dan berpesta bersama temannya telah membuat Asiah yang masih balita harus menderita dalam hidupnya, sebagai balita untuk memenuhi kebutuhannya Asiah masih harus bergantung pada ibunya.

Hakim Laing QC kemudian melanjutkan dengan mengatakan bahwa pengabaian Kudi terhadap Asiah merupakan insiden yang sangat tragis dan setiap orang yang mengetahui kisah ini akan ikut merasakan kesedihan.

Dalam tuduhan yang dijatuhi hakim kepada Kudi diputuskan dia melakukan tindakan pembunuhan dan Kudi mengakuinya, meski pengabaian yang dia lakukan tidak dilakukan dengan tujuan untuk membuat putrinya meninggal atau mengalami dampak yang serius, tapi dia telah lalai sebagai seorang ibu.

Pengacara Kudi, Peter Wilcock QC, menggambarkan kematian Asiah sebagai peristiwa tragis dan dia mencoba meringakan tuduhan kepada kliennya dengan menyampaikan bahwa tindakan Kudi ini karena dia masih terlalu muda.

Keluarga Asiah dan Kudi saat ini masih sangat berduka atas peristiwa tersebut dan meminta jurnalis untuk tidak mengganggu mereka karena membutuhkan privasi.

2. Berpesta selama enam hari

Biarkan Anaknya Mati Kelaparan, Ibu di Inggris DipenjaraIlustrasi pesta di klub malam. (Unsplash.com/Antoine Julien)

Dilansir Sky News, Kudi selama persidangan menundukkan kepalanya, terutama saat rincian hari-hari terakhir kehidupan putrinya dibacakan, yang menunjukkan seolah dia menyesal atas kelalaiannya sebagai seorang ibu. Jaksa Sally Howes QC dalam persidangan menyampaikan bahwa berdasarkan bukti yang ada di CCTV di rumah Kudi menunjukkan bahwa dia meninggalkan putrinya sendirian selama hampir enam hari.

Berdasarkan keterangan dalam persidangan Kudi meninggalkan Asiah sendirian di rumah pada 5 Desember 2019, dia dari Brighton menuju London untuk merayakan ulang tahunnya yang ke-18 bersama kekasihnya. Dua hari kemudian Kudi menghadiri konser di Elephant and Castle dan berpesta hingga jam 4 pagi. Pada 9 Desember 2019 Kudi masih belum pulang dia kembali bepesta kali ini menghadiri sebuah pesta ulang tahun di Coventry, esoknya dia kembali ke London dan pada 11 Desember baru pulang ke rumahnya di Brighton.

Ketika tiba di rumah Kudi menemukan Asiah dalam kondisi tidak bisa dibangunkan, yang membuatnya khwatir dan memanggil petugas medis. Petugas tiba pukul 18:12 dan melihat Kudi dalam kondisi yang tampak tertekan dan putus asa, dan Asiah terbaring di lantai dan segera dilarikan ke Rumah Sakit Anak Royal Alexandra. Ketika Asiah diperiksa di rumah sakit dia dinyatakan sudah tak bernyawa, diperkirakan dia sudah meninggal saat dibawa ke rumah sakit.

Baca Juga: Lebih dari 2 Juta Anak di Nigeria Terancam Kelaparan

3. Balita tersebut mengalami kelaparan dan influenza

Dilansir BBC, karena kondisi kematian balita tersebut yang tidak biasa, maka petugas melakukan pemeriksaan post-mortem. Dari hasil otopsi itu disimpulkan bahwa Asiah meninggal dalam kondisi kelaparan dan dehidrasi, dia juga menderita influenza, selain itu tubuh bagian bawah Asiah mengalami ruam popok yang parah, yang jelas menunjukkan bahwa dia kurang diperhatikan.

Ketika Kudi pertama kali dimintai keterangan oleh polisi, dia berbohong dengan mengatakan selalu bersama Asiah, kecuali dalam satu perjalanannya ke London, tetapi penjelasan itu terbukti tidak benar karena dari rekaman CCTV menunjukkan bahwa Kudi pergi dan baru kembali beberapa hari kemudian, juga dari rekaman teleponnya terbukti dia jauh dari rumah.

Libby Clark, dari CPS di wilayah Inggris bagian tenggara, sebuah badan hukum yang melakukan penuntutan, mengatakan bahwa Kudi sebagai ibu seharusnya menjaga Asiah, tetapi lebih memilih untuk berpesta bersama teman-temannya. Clark menyampaikan bahwa sebelumnya juga ada beberapa kasus pengabaian seperti ini.

Badan perlindungan anak di Brighton mengatakan bahwa mereka saat ini sedang mengamati kasus tersebut dan sedang melakukan tinjauan praktik untuk memberikan perlindungan kepada anak-anak.

Baca Juga: 1,14 Juta Penduduk Madagaskar Terancam Kelaparan

Ifan Wijaya Photo Verified Writer Ifan Wijaya

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya