Biden Pertahankan Kebijakan Batasan 15 Ribu Pengungsi

Biden janji 2022 jumlah batasan pengungsi 125.000

Washington, IDN Times - Presiden Joe Biden pada hari Jumat, 16 April memutuskan mempertahankan batasan 15.000 pengungsi masuk AS, yang ditetapkan oleh Trump yang mengubah kebijakan Obama yang menerima 85.000 pengungsi.

Kebijakan itu bertentangan dengan janjinya untuk menaikkan batasan jumlah pengungsi menjadi 65.000 tahun ini.  Keputusan Biden yang mempertahankan kebijakan Trump ditentang oleh pejabat dan kelompok yang mengurusi pengungsi.

1. Biden utamakan kepentingan nasional

Biden Pertahankan Kebijakan Batasan 15 Ribu PengungsiPresiden Biden pertahankan 15.000 batasan pengungsi untuk kepentingan nasional. sumber:twitter.com/President Biden

Melansir dari The Independent, Biden dalam keputusan hari Jumat yang tidak menambah batasan jumlah pengungsi mengatakan "penerimaan hingga 15.000 pengungsi tetap dibenarkan oleh masalah kemanusiaan dan sebaliknya untuk kepentingan nasional."

Pada dua bulan sebelumnya Menteri Luar Negeri Antony Blinken mengusulkan kepada Kongres untuk menaikkan penerimaan pengungsi dari 15.000 menjadi 62.500 dalam tahun fiskal yang berakhir pada 30 September. Biden juga telah berjanji untuk menaikkan batas jumlah penerimaan pengungsi AS di 2022 menjadi 125.000.

Langkah yang Biden putuskan tersebut juga menyesuaikan alokasi penerimaan pengungsi yang ditetapkan oleh Trump. Alokasi baru akan mencabut pembatasan diskriminatif pada pemukiman kembali dari Somalia, Suriah dan Yaman dan menambah slot untuk pengungsi dari Afrika, Timur Tengah dan Amerika Tengah.

Saat ini ada 35.000 pengungsi telah melewati izin keamanan dan ribuan lainnya menunggu persetujuan dalam proses yang bisa menghabiskan waktu selama bertahun-tahun, seringkali dalam kondisi rentan di luar negeri.

2. Protes terhadap Biden

Biden Pertahankan Kebijakan Batasan 15 Ribu PengungsiKebijakan Biden mempertahankan batasan pengungsi dikritik. sumber:twitter.com/Arlington National Cemetery

Baca Juga: Bahas Soal Imigran, Wapres AS Ingin Kunjungi 2 Negara

Melansir dari The Guardian, putusan Biden mendapat pertentangan dari anggota sesama Demokrat, Alexandria Ocasio-Cortez, seorang anggota kongres wanita progresif dari New York, yang menentang kebijakan itu menulis melalui Twitter. "Sepenuhnya dan sama sekali tidak dapat diterima. Biden berjanji untuk menyambut para imigran, dan orang-orang memilihnya berdasarkan janji itu. Menjunjung tinggi kebijakan xenofobia dan rasis dari admin Trump, termasuk batasan pengungsi yang secara historis rendah dan anjlok, adalah salah besar. Tepati janjimu."

Anggota Kongres yang juga anggota Demokrat, Pramila Jayapal, mengatakan, "Sangat tidak dapat diterima dan tidak masuk akal bahwa pemerintahan Biden tidak segera mencabut batasan pengungsi Donald Trump yang berbahaya, xenofobia, dan rasis yang dengan kejam membatasi penerimaan pengungsi ke tingkat yang secara historis rendah ... Presiden Biden telah melanggar janjinya untuk memulihkan kemanusiaan kita."

Kelompok yang mengurusi pengungsi juga kecewa dengan langkah Biden. Frank Sharry, direktur eksekutif America's Voice, menggambarkan langkah tersebut sebagai "kebijakan buruk dan politik buruk. Tidak ada alasan kebijakan yang valid untuk mempertahankan batas pengungsi yang sangat rendah. Sebagai masalah politik, Presiden Biden akan mengasingkan banyak pendukungnya dengan gagal membalik halaman tentang rasisme, xenofobia, dan pengkambinghitaman Presiden Trump terhadap imigran dan pengungsi."

Komite Penyelamatan Internasional menyebut perintah itu sebagai "retret yang mengganggu dan tidak dapat dibenarkan" dan menyarankan bahwa pada tingkat penerimaan saat ini, pemerintahan Biden berada di jalur yang tepat untuk memukimkan kembali jumlah pengungsi terendah dari presiden mana pun dalam sejarah AS.

Untuk menjelaskan keputusan Biden dan meredam protes sekretaris pers Gedung Putih, Jen Psaki, mengatakan bahwa Biden telah berkonsultasi dengan para penasihatnya untuk menentukan berapa jumlah pengungsi yang secara realistis dapat diterima di Amerika Serikat antara sekarang dan 1 Oktober, akhir tahun fiskal. Psaki menyampaikan bahwa rencana batasan 62.500 pengungsi tidak akan tercapai, tapi bulan depan jumlah batasan pengungsi akan ditambah.

Psaki kepada para wartawan mengatakan bahwa penundaan itu karena "kami butuh waktu untuk melihat dan mengevaluasi seberapa tidak efektifnya, atau seberapa buruk sistem pemrosesan pengungsi dalam beberapa hal, jadi kami harus membangun kembali beberapa di antaranya. otot dan mengembalikannya ke tempatnya."

3. Imigran yang melewati perbatasan AS-Meksiko semakin banyak

Biden Pertahankan Kebijakan Batasan 15 Ribu PengungsiIlustrasi imigran. IDN Times/Gregorius Aryodamar P

Melansir dari BBC, Biden dikabarkan khawatir mengenai semakin banyaknya orang yang masuk ke AS melalui perbatasan AS-Meksiko, yang menjadi salah satu jalur memasuki AS. Pada bulan Maret, setidaknya ada 172.000 migran yang dihentikan di perbatasan AS-Meksiko, angka itu merupakan paling tinggi dalam 20 tahun, dan banyak di antaranya adalah anak-anak yang tidak memiliki pendamping.

Penulis pidato Trump dan penasihat imigrasi Stephen Miller dalam Twitter menulis bahwa arahan tersebut "mencerminkan kesadaran Tim Biden bahwa banjir perbatasan akan menyebabkan rekor kerugian paruh waktu", mengacu pada pemilihan kongres yang terjadi di tengah masa jabatan presiden, yang selanjutnya akan diadakan pada November 2022.

Ifan Wijaya Photo Verified Writer Ifan Wijaya

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya