Bom Mobil di Afghanistan Tewaskan 30 Orang di Logar

Sehari sebelum AS secara resmi mulai menarik pasukannya

Logar, IDN Times - Mobil yang berisi muatan bom di sebuah wisma tempat para siswa tinggal di Pul-e-Alam, ibu kota provinsi Logar timur, Afghanistan meledak pada Jumat, 30 April. BBC, melaporkan bahwa ledakan tersebut menewaskan 30 orang. Ledakan ni terjadi di dekat rumah mantan kepala dewan provinsi, Didar Lawang, berdasarkan keterangan juru bicara gubernur Logar.

1. Banyak pelajar menjadi korban

Melansir dari Al Jazeera, ledakan bom yang terjadi di bulan suci Ramadhan ini tepat ketika para tamu akan berbuka puasa, menurut  kepala dewan provinsi Logar, Hasibullah Stanekzai.

Dalam ledakan Jumat malam banyak di antara korban adalah siswa sekolah menengah yang telah tinggal di wisma tersebut, melakukan perjalanan ke ibukota provinsi untuk mengikuti ujian untuk masuk universitas, serta anggota milisi pro-pemerintah yang tinggal di sana sambil menunggu transportasi udara ke kabupaten lain.Wisma di Afghanistan biasanya menjadi tempat tinggal sementara bagi pelajar, orang miskin, dan pelancong. 

Belum ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas pemboman hari Jumat di Logar dan tidak ditemukan alasan mengapa wisma itu menjadi itu menjadi target serangan.

2. Ledakan sebabkan 91 orang terluka

Bom Mobil di Afghanistan Tewaskan 30 Orang di LogarIlustrasi Bom (IDN Times/Mardya Shakti)

Melansir dari Reuters, serangan bom mobil tersebut selain menewaskan puluhan orang juga menyebabkan 91 orang terluka menurut keterangan juru bicara kementerian dalam negeri Tariq Arian. Seorang pejabat kesehatan provinsi menyampaikan bahwa lebih dari 60 orang yang terluka telah dibawa ke rumah sakit dan banyak pelajar termasuk di antara korban.

Delegasi Uni Eropa ke Afghanistan mengutuk serangan itu. "Di bulan suci Ramadhan, berita mengerikan tentang bom mobil di Pul-e-Alam, provinsi Logar, menewaskan dan melukai warga sipil tak berdosa, termasuk pelajar .... ini adalah tragedi bagi seluruh negeri," katanya melalui Twitter.

Melansir dari BBC, ledakan itu menyebabkan kerusakan luas di daerah itu, termasuk rumah sakit dan rumah tinggal. Atap rumah roboh dan orang terjebak di bawah puing-puing. Dalam video yang beredar menunjukkan para korban ditarik dari puing-puing. Sebuah bangsal di rumah sakit terdekat tampaknya mengalami kerusakan akibat ledakan. Pasukan keamanan berusaha menolong para korban.

Kedutaan Inggris di Kabul mengutuk serangan itu, dengan mengatakan, "kekerasan tidak masuk akal terhadap warga sipil ini harus dihentikan."

Baca Juga: Afghanistan: Konflik Berlanjut Meski ada Upaya Damai

3. Lonjakan kekerasan di Afghanistan

Melansir dari BBC, ledakan bom ini terjadi sehari sebelum militer AS secara resmi mulai menarik pasukannya yang tersisa dari Afghanistan. Namun, Presiden Biden mengumumkan awal bulan ini bahwa semua pasukan Amerika akan meninggalkan Afghanistan pada peringatan 20 tahun serangan 11 September 2001 di AS, yang membuat Taliban marah.

Taliban telah menandatangani kesepakatan dengan presiden AS sebelumnya Donald Trump, perjanjian itu menyetujui semua pasukan AS, yang akan meninggalkan Afghanistan pada 1 Mei, bila militan mendukung kesepakatan itu.

Sejak Biden mengumumkan pasukan AS akan ditarik pada 11 September, Afghanistan telah mengalami lonjakan kekerasan. Dalam beberapa bulan terakhir Afghanistan telah mengalami peningkatan kekerasan militan, termasuk peningkatan korban sipil.

Baca Juga: Afghanistan: Konflik Berlanjut Meski ada Upaya Damai

Ifan Wijaya Photo Verified Writer Ifan Wijaya

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya