Boris Johnson Umumkan Plan-B Penanganan COVID-19

Ada dugaan pelanggaran pembatasan di Downing Street

Jakarta, IDN Times - Perdana Menteri Inggris Raya, Boris Johnson pada hari Rabu (8/12/2021) malam mengadakan konferensi pers untuk mengumumkan langkah-langkah yang lebih ketat dalam aturan COVID-19 di Inggris, yang disebut sebagai Rencana B.

Rencana B pemerintah ini hanya berlaku di Inggris tidak diterapkan di Skotlandia, Wales, dan Irlandia Utara. Tindakan ini diambil setelah adanya kekhawatiran atas peningkatan penyebaran varian Omicron.

1. Aturan kerja dari rumah kembali diterapkan

Boris Johnson Umumkan Plan-B Penanganan COVID-19Ilustrasi Work From Home (IDN Times/Arief Rahmat)

Melansir dari The Independent, dalam pengumumannya Johnson memperpanjang wajib masker dan diperluas pemakaian ke tempat publik seperti bioskop dan teater, tetapi ada pengecualian saat sedang makan, minum, dan berolahraga. Aturan ini mulai berlaku pada hari Jumat.

Perdana menteri dalam pengumuman ini memperkenalkan kembali aturan bekerja dari rumah, yang harus dilakukan jika memungkinkan bekerja dari rumah. Penerapan akan mulai dilaksanakan pada 13 Desember dan bisnis harus menggunakan sisa waktu pekan ini untuk membicarakan aturan kerja di rumah dengan karyawan.

Pemerintah juga menerapkan wajib sertifikat kesehatan berupa bukti dua dosis vaksinasi dan hasil tes negatif, diterapkan selama seminggu untuk masuk ke klub malam dan tempat ramai, mencakup tempat dalam ruangan tanpa tempat duduk yang dihadiri lebih dari 500 orang, tempat luar tanpa tempat duduk dengan lebih dari 4 ribu orang, dan acara apa pun dengan lebih dari 10 ribu orang. Aturan mulai berlaku pada 15 Desember.

Pemerintah juga akan menerapkan tes harian untuk mereka yang melakukan kontak dengan orang yang positif varian Omicron.

Johnson dalam pengumumannya menegaskan bahwa aturan ini bukan lockdown dan tidak akan membatalkan acara Natal, dia menyarankan semua orang untuk berhati-hati, dengan menerapkan pengujian sebelum acara.

2. Varian Omicron dianggap lebih menular daripada varian Delta

Boris Johnson Umumkan Plan-B Penanganan COVID-19Ilustrasi virus corona. (Pexels.com/CDC)

Baca Juga: PM Boris Johnson Ungkap Inggris Tertarik Investasi di Indonesia

Melansir dari Sky News, Johnson mengatakan saat ini varian Omicron menunjukkan jauh lebih cepat menular daripada varian Delta, dengan penyebaran di Inggris Raya bisa berlipat ganda setiap dua atau tiga hari. Karena hal itu dia mengatakan perlu memperkenalkan aturan COVID-19 yang lebih ketat.

Pada hari Rabu ada 131 kasus baru varian Omicron yang dikonfirmasi di Inggris Raya, sehingga total ada 568 kasus. Penambahan lebih dari 100 kasus varian baru tersebut terjadi dua hari secara berturut-turut. Jumlah sebenarnya kasus Omicron ini diyakini jauh lebih banyak diperkirakan infeksi bisa lebih banyak hingga 20 kali lipat dan mungkin mendekati 10 ribu kasus.

Johnson mengatakan peningkatan kasus saat ini mirip dengan peningkatan pesat yang terlihat di Afrika Selatan dan ada kemungkinan peningkatan besar dalam rawat inap.

Secara total, Inggris Raya pada hari Rabu mengonfirmasi 51.342 kasus baru dalam 24 jam terakhir dan ada 161 kasus meninggal dalam waktu 28 hari setelah dinyatakan positif.

Perdana menteri meminta orang untuk segera mendapatkan vaksin booster, yang dianggap merupakan cara untuk melawan varian Omicron.

3. Johnson membantah pengumuman untuk mengalihkan isu pesta di Downing Street

Boris Johnson Umumkan Plan-B Penanganan COVID-19Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson. (Twitter.com/Boris Johnson)

Melansir dari BBC, pengumuman pemerintah ini bertepatan dengan adanya dugaan pesta Natal di Downing Street pada tahun lalu, saat pemerintah menerapkan larangan pesta. Terkait hal itu ada sebuah video yang beredar menunjukkan penasihat pemerintah Allegra Stratton dan staf Downing Street lainnya bercanda tentang menjawab pertanyaan mengenai pesta Natal.

Karena tindakan itu, Stratton telah mengundurkan diri sebelum pemerintah mengumumkan aturan yang lebih ketat.

Kabar mengenai adanya pesta itu telah berulang kali dibantah oleh Johnson. Pemimpin Konservatif ini juga membantah bahwa pengumuman Rencana B untuk mengalihkan isu mengenai pesta Natal, dia menegaskan aturan itu dibuat untuk melindungi kesehatan warga.

Polisi yang diminta untuk menyelidikan adanya dugaan pesta para pejabat mengatakan investigasi tidak bisa dilakukan, sebab kurang bukti.

Minggu depan akan ada debat di parlemen yang membahas mengenai aturan baru COVID-19 ini.

Baca Juga: Boris Johnson: Jurnalis yang Jadi PM Inggris

Ifan Wijaya Photo Verified Writer Ifan Wijaya

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya