Data Pelanggan McDonald's di Korea Selatan dan Taiwan Diretas

Peretas juga mengakses data karyawan!

Jakarta, IDN Times - McDonald's restoran cepat saji burger terbesar di dunia menyampaikan pada hari Jumat (11/6/2021) bahwa data pelanggan di Korea Selatan dan Taiwan berhasil diakses oleh peretas. Peretasan tersebut tidak sampai mengganggu operasi restoran. Pencurian data itu menjadikannya perusahaan global terbaru yang menjadi sasaran penjahat dunia maya.

1. Data yang diretas tidak termasuk informasi pembayaran pelanggan

Data Pelanggan McDonald's di Korea Selatan dan Taiwan DiretasIlustrasi hacker. (Unsplash.com/Mikhail Nilov)

Dilansir Reuters, menurut keterangan perusahaan restoran cepat saji asal AS itu menyampaikan bahwa peretas berhasil mengakses email, nomor telepon, dan alamat pengiriman, tetapi pelanggaran data itu tidak termasuk akses ke informasi pembayaran pelanggan.

Rincian pelanggaran data pelanggan di Korea Selatan dan Taiwan tersebut merupakan hasil investigasi oleh konsultan eksternal menyusul aktivitas tidak sah di jaringan perusahaan.

"Meskipun kami dapat menutup akses dengan cepat setelah identifikasi, penyelidikan kami telah menentukan bahwa sejumlah kecil dokumen diakses, beberapa di antaranya berisi data pribadi," kata McDonald's dalam pernyataannya.

McDonald's menyampaikan bahwa mereka akan mengambil langkah-langkah untuk memberi tahu regulator dan pelanggan yang tercantum yang datanya berhasil diakses penyerang.

Baca Juga: Polisi India Tandai Warga Belum Divaksinasi dengan Poster Tengkorak

2. Peretas juga mengakses data para karyawan

Data Pelanggan McDonald's di Korea Selatan dan Taiwan DiretasFoto restoran cepat saji McDonald's. (Pexels.com/Robi Pastores)

Dilansir BBC, dalam data yang berhasil diakses para penjahat internet itu juga termasuk data para karyawan, tapi perusahaan itu memberitahu data pribadi karyawan negara mana yang berhasil diakses.

"Dalam beberapa hari mendatang, beberapa pasar tambahan akan mengambil langkah untuk menangani file yang berisi data pribadi karyawan. Ke depan, McDonald's akan memanfaatkan temuan dari penyelidikan serta masukan dari sumber daya keamanan untuk mengidentifikasi cara untuk lebih meningkatkan langkah-langkah keamanan kami yang ada," kata perusahaan tersebut.

Dilansir ABC News, menurut laporan The Wall Street Journal  pada 11 Juni 2021 bahwa pelanggaran data karyawan itu mengungkapkan informasi kontak bisnis untuk karyawan dan perusahaan, mengutip pesan internal kepada karyawan AS, tapi tidak ada data pelanggan AS atau data pribadi karyawan yang terpapar.

3. Tahun ini beberapa bisnis besar telah terkena serangan siber

Data Pelanggan McDonald's di Korea Selatan dan Taiwan DiretasIlustrasi Hacker (IDN Times/Mardya Shakti)

Peretasan terhadap McDonald's itu merupakan serangan terbaru para penjahat dunia maya terhadap perusahaan global. Sehari sebelumnya perusahaan video game Electronic Arts (EA) mengatakan bahwa peretas telah mencuri informasi berharga termasuk kode sumber untuk game seperti FIFA 21, dilaporkan BBC.

Dilansir ABC News, pada awal bulan Juni pemasok daging terbesar di dunia JBS terkena serangan siber yang membuat operasi mereka di beberapa tempat harus terhenti. Terkait serangan itu JBS pada awal pekan ini menyampaikan bahwa mereka membayar 11 juta dolar AS (Rp156,4 miliar) dalam bentuk Bitcoin kepada para peretas untuk mengembalikan sistemnya menjadi normal kembali.

Serangan siber juga terjadi pada bulan lalu terhadap perusahaan bahan bakar Colonial Pipeline. Serangan itu memaksa perusahaan itu membayar 4,4 juta dolar AS (Rp62,5 miliar) kepada para peretas, meskipun Departemen Kehakiman kemudian mengumumkan telah menyita jutaan dolar dari kelompok kriminal di balik serangan itu. Terkait serangan itu CEO Colonial Pipeline, Joseph Blount  padal pekan ini dimarahi oleh anggota parlemen AS karena serangan ransomware di perusahaannya yang menyebabkan penutupan beberapa hari dari pipa bahan bakar utama di wilayah Pantai Timur.

Baca Juga: Para Pemimpin G7 Komitmen Gunakan Sumber Daya Atasi Pandemi COVID-19

Ifan Wijaya Photo Verified Writer Ifan Wijaya

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Ernia Karina

Berita Terkini Lainnya