Defisit Pengeluaran Skotlandia Naik 2 Kali Lipat

Skotlandia mengalami defisit sebesar 22,4 persen

Edinburgh, IDN Times - Laporan pengeluaran dan pendapatan pemerintah Skotlandia untuk tahun 2020/2021 telah dirilis oleh Government Expenditure and Revenue Scotland (GERS) pada hari Rabu (18/8/2021). Laporan itu menunjukkan bahwa Skotlandia mengalami peningkatan defisit lebih dari dua kali lipat dibandingkan periode sebelumnya menjadi 36,3 miliar pound sterling (Rp719,2 triliun).

1. Pendapatan dari pajak mengalami penurunan

Defisit Pengeluaran Skotlandia Naik 2 Kali LipatIlustrasi Pajak (IDN Times/Arief Rahmat)

Melansir dari BBC, defisit itu terjadi karena selama pandemik COVID-19 pemerintah telah meningkatkan pengeluaran sebesar 21 persen. Pemerintah menyisihkan anggaran untuk perawatan kesehatan serta program bantuan seperti skema cuti dan bantuan untuk bisnis yang terpaksa ditutup akibat COVID-19. 

Peningkatan pengeluaran yang dilakukan tidak diimbangi dengan pendapatan yang meningkat. Pendapatan pajak telah turun menjadi 62,8 miliar pound sterling (Rp1,2 kuadriliun) membuat defisit 22,4 persen dari PDB, jauh lebih besar dari defisit di seluruh Inggris Raya yang defisit sebesar 14,2 persen dari PDB.

Defisit sebesar 22,4 persen merupakan defisit terbesar sejak GERS mulai mengumpulkan data pada 1998. Defisit pada periode sebelumnya sebesar 15,1 miliar pound sterling (Rp299 triliun) atau 8,6 persen dari PDB.

2. Peningkatan defisit dipengaruhi penurunan harga minyak

Defisit Pengeluaran Skotlandia Naik 2 Kali LipatIlustrasi Penurunan Harga Minyak (IDN Times/Arief Rahmat)

Peningkatan defisit yang terjadi di Skotlandia selain karena dampak pandemik juga dipengaruhi oleh penurunan aktivitas minyak di Laut Utara dan turunnya harga minyak, menyebabkan penurunan PDB Laut Utara sebesar 40 persen. Jika pendapatan minyak di Laut Utara dikurangi, maka defisit meningkat menjadi menjadi 23,8 persen.

Melansir dari Daily Record, laporan GERS disusun oleh ahli statistik pemerintah yang bebas dari campur tangan politik, yang memperkirakan perbedaan antara pajak yang dinaikkan dengan anggaran yang dibelanjakan untuk layanan publik. Dalam publikasinya laporan GERS sering menyebabkan perselisihan kemerdekaan Skotlandia di antara mereka yang Unionis dan Nasionalis.

Kubu Unionis berpendapat bahwa defisit besar menunjukkan manfaat dari Skotlandia yang menjadi bagian dari Inggris Raya, sementara pihak Nasionalis menganggap angka tidak mencerminkan pilihan yang akan dibuat di Skotlandia mengenai kemerdekaan.

Baca Juga: Pendaki Skotlandia Tewas saat Mendaki Gunung K2

3. Respon pemerintah Skotlandia

Defisit Pengeluaran Skotlandia Naik 2 Kali LipatMenteri Pertama Skotlandia, Nicola Sturgeon. (Twitter.com/First Minister)

Melansir dari Evening Standard, laporan GERS telah ditanggapi oleh Menteri Pertama Skotlandia, Nicola Sturgeon, dia menyampaikan bahwa defisit sesuatu yang dirasakan oleh hampir setiap negara dan telah meningkat akibat dampak COVID-19. Sturgeon membela pengeluaran pemerintah  yang meningkat, menurutnya itu karena pemerintah berusaha menyediakan dukungan selama pandemik.

Sturgeon menyampaikan bahwa posisi fiskal saat ini karena mengikuti pengaturan pemerintah di London, tapi dia bersikeras bahwa posisi fiskal saat ini bukanlah indikasi mengenai seperti apa kehidupan di Skotlandia jika memisahkan diri dari Inggris Raya. 

Menteri Keuangan dan Ekonomi Skotlandia, Kate Forbes, menyampaikan bahwa dampak COVID-19 telah menyulitkan ekonomi dan perlu adanya reformasi fiskal karena kekuatan keuangan Skotlandia saat ini tidak cukup untuk menghadapi realitas ekonomi baru. Forbes juga meminta pemerintah Inggris Raya untuk lebih membantu Skotlandia.

Menurut Menteri Negara untuk Skotlandia, Alister Jack dan Menteri Bayangan Pemulihan COVID-19 Murdo Fraser bahwa laporan yang dirilis GERS menunjukkan bahwa pemerintah Inggris Raya telah banyak membantu Skotlandia selama pandemik.

Baca Juga: Skotlandia Luncurkan Portal Pendaftaran Mandiri Vaksin

Ifan Wijaya Photo Verified Writer Ifan Wijaya

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya