El Savador: Bitcoin akan Jadi Alat Pembayaran Sah

RUU itu kemungkinan besar akan disetujui

San Salvador, IDN Times - Presiden El Savador, Nayib Bukele pada hari Sabtu, (5/6/2021), waktu setempat, mengatakan bahwa dia berencana membuat Bitcoin menjadi alat pembayaran sah. Terkait rencana itu Bukele menyampaikan bahwa pada minggu depan akan mengirim RUU ke Kongres untuk membuat transaksi Bitcoin legal. Saat ini alat pembayaran sah di El Savador adalah dolar AS.

1. El Savador akan bekerja sama dengan aplikasi pembayaran seluler

Dilansir Reuters, pengumuman Bukele disampaikan melalui sebuah video yang ditampilkan pada konferensi Bitcoin 2021 di Miami. "Dalam jangka pendek ini akan menghasilkan lapangan kerja dan membantu memberikan inklusi keuangan kepada ribuan orang di luar ekonomi formal," kata Bukele.

Dalam rencana ini pemerintah El Savador akan melakukan kerja sama dengan Strike, aplikasi pembayaran seluler yang diluncurkan di negara tersebut pada bulan Maret, dalam sebuah pernyataan mengatakan bahwa pihaknya menyambut baik RUU tersebut.

Pendiri dan CEO Strike, Jack Mallers dalam konferensi di Miami itu menyampaikan.

"Ini adalah tembakan yang terdengar di seluruh dunia untuk Bitcoin. Mengadopsi mata uang digital asli sebagai alat pembayaran yang sah memberikan El Salvador jaringan pembayaran terbuka yang paling aman, efisien, dan terintegrasi secara global di dunia,” kata Mallers.

Dilansir CNBC, keinginan Bukele untuk menjadikan Bitcoin menjadi legal di El Savador tampaknya akan berjalan lancar karena Partai Ide Baru Bukele memiliki kendali atas parlemen negara itu, jadi pengesahan RUU itu sangat mungkin terjadi dan membuat El Savador menjadi negara pertama yang secara legal menerima pembayaran Bitcoin.

Bukele yang merupakan pemimpin muda sangat populer, dengan Ide Barunya yang populis berhasil menyapu bersih pemilu baru-baru ini. Namun, majelis baru baru-baru ini mendapat kecaman setelah menggulingkan jaksa agung dan hakim tinggi. Langkah tersebut mendorong Badan Pembangunan Internasional AS untuk menarik bantuan dari polisi nasional El Salvador dan sebuah lembaga informasi publik, alih-alih mengalihkan dana ke kelompok masyarakat sipil.

2. Sekitar 70 persen warga El Savador tidak memiliki rekening bank

El Savador: Bitcoin akan Jadi Alat Pembayaran Sahilustrasi mesin ATM (Pixabay.com/jarmoluk)

Dilansir dari CNBC, pimpinan Strike, Mallers menyampaikan bahwa langkah yang dibuat El Savador akan membantu melepaskan kekuatan dan potensi Bitcoin untuk kasus penggunaan sehari-hari di jaringan terbuka yang menguntungkan individu, bisnis, dan layanan sektor publik.

El Salvador merupakan negara yang sangat bergantung terhadap transaksi tunai karena sekitar 70 persen orang tidak memiliki rekening bank atau kartu kredit. Remitansi, atau uang yang dikirim pulang oleh para migran, menyumbang lebih dari 20 persen PDB El Salvador. Layanan pengiriman uang yang biasaya dilakukan warga El Savador dikenakan biaya 10 persen atau lebih untuk transfer internasional, yang terkadang membutuhkan waktu berhari-hari untuk tiba dan terkadang memerlukan penjemputan fisik.

Agar rencana ini berjalan sukses El Salvador telah membentuk tim pemimpin Bitcoin untuk membantu membangun ekosistem keuangan baru dengan Bitcoin sebagai lapisan dasar. Dengan adanya layanan baru yang direncanakan pemerintah ini diharapkan dapat membantu warga memiliki pembayaran yang lebih praktis.

Adam Back, CEO Blockstream mengatakan dia berencana untuk menyumbangkan teknologi seperti Liquid dan infrastruktur satelit untuk menjadikan El Salvador sebagai model bagi dunia. “Kami senang membantu El Salvador dalam perjalanannya menuju adopsi standar Bitcoin."

Baca Juga: Potret Lucu Penjual Kaki Lima, Ada yang Pakai Bitcoin

3. Apa Itu Bitcoin?

El Savador: Bitcoin akan Jadi Alat Pembayaran SahIlustrasi koin fisik yang merupakan repsentasi dari mata uang virtual Bitcoin. (Unsplash.com/Thought Catalog)

Dilansir DW, Bitcoin adalah kriptokurensi, sebuah mata uang digital yang dimiliki secara pribadi dan beroperasi secara independen dari pemerintah. Dalam penggunaannya transaksi Bitcoin diverifikasi secara digital melalui teknologi blockchain, yang tidak terikat pada satu server tetapi jaringan komputer global, sehingga kurang rentan terhadap penipuan. 

Untuk memperoleh Bitcoin bisa melakukan penambangan secara digital, tapi ada batasan untuk penciptaan Bitcoin baru, hanya akan 21 juta Bitcoin. Sejak diluncurkan nilai Bitcoin terus naik nilainnya meroket hingga hampir 60 ribu dolar AS (Rp858 juta) pada tahun ini, sebelum turun 40 persen bulan Mei.

Mata uang digital tampaknya menjadi masa depan dengan beberapa negara, termasuk Tiongkok, saat ini sedang menguji mata uang digital mereka sendiri. Banyak analis keuangan berpikir teknologi blockchain di balik mata uang seperti Bitcoin akan berguna untuk peluncuran versi digital dari mata uang yang didukung pemerintah yang ada. Namun, kritikus kripto berpikir bahwa volatilitas liar dalam nilai Bitcoin, Ether, dan lainnya akan menghambat peluncuran mata uang ini karena mempersulit bisnis untuk menerimanya untuk pembayaran barang dan jasa.

Baca Juga: Elon Musk Bahas Mining Ramah Lingkungan, Harga Bitcoin Melonjak Tajam

Ifan Wijaya Photo Verified Writer Ifan Wijaya

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya