Gegara Gaji dan Tunjangan, Dokter di Nigeria Mogok Kerja

Aksi mogok sudah pernah dilakukan

Abuja, IDN Times - Para dokter Nigeria yang bekerja di rumah sakit yang dikelola oleh pemerintah memulai aksi mogok kerja pada hari Senin (2/8/2021). Tindakan ini dilakukan karena adanya penundaan pembayaran gaji, tunjangan, dan fasilitas kesehatan yang buruk. 

Aksi mogok kerja ini telah membuat khawatir karena negara di Afrika itu sedang mengalami lonjakan kasus COVID-19, yang dimulai sejak pertengahan Juli 2021.

1. Ada 19 anggota asosiasi dokter yang meninggal karena COVID-19

Gegara Gaji dan Tunjangan, Dokter di Nigeria Mogok KerjaIlustrasi COVID-19. (Unsplash.com/Martin Sanchez)

Dilansir Al Jazeera, pemogokan ini dilakukan dokter yang tergabung dalam National Association of Resident Doctors (NARD), yang mewakili sekitar 40 persen dokter di Nigeria, ada sekitar 42 ribu dokter di Nigeria, 16 ribu di antaranya tergabung dalam NARD, yang merupakan asosiasi bagi lulusan sekolah kedokteran yang dilatih sebagai spesialis.

Presiden NARD Uyilawa Okhuaihesuyi, mengatakan bahwa aksi berhenti kerja para dokter ini dimulai dari jam 8 pagi pada hari Senin. Dia menyampaikan bahwa mogok kerja ini tidak ada pengecualian bagi dokter yang menangani kasus COVID-19.

Okhuaihesuyi menyampaikan bahwa keputusan mogok ini dilakukan untuk mendorong pemerintah menghormati kesepakatan mengenai tentang tunggakan gaji, tunjangan bahaya serta manfaat asuransi bagi keluarga dokter yang telah meninggal karena terpapar virus corona. Ada 19 anggota NARD yang meninggal, tapi santunan kepada keluarga belum diberikan.

2. Dokter juga mengeluhkan fasilitas kesehatan yang buruk

Gegara Gaji dan Tunjangan, Dokter di Nigeria Mogok KerjaIlustrasi dokter. (Pexels.com/Laura James)

Dilansir Al Jazeera, para dokter di Nigeria telah lama mengeluhkan kurangnya tempat tidur dan obat-obatan di rumah sakit serta fasilitas pelindung yang tidak memadai bagi petugas kesehatan. Okhuaihesuyi menyebut bahwa fasilitas di rumah sakit pemerintah menyedihkan, dia menjelaskan bahwa Nigeria tidak memiliki peralatan yang memadai dan tidak punya cukup dana untuk meningkatkan fasilitas.

Menurut keterangan dari Okhuaihesuyi ada beberapa negara bagian yang selama beberapa bulan belum membayar gaji dan tunjangan lainnya, dia menyamapaikan bahwa pemogokan tidak akan ditangguhkan sampai tuntutan serikat pekerja dipenuhi.

Pimpinan asosiasi dokter tersebut menyampaikan bahwa para dokter dan keluarganya saat ini sedang kesulitan karena gaji yang masih belum dibayar. Karena tidak ada uang para dokter tidak lagi bisa membayar tagihan.

Mogok kerja sebelumnya telah dilakukan oleh para dokter karena alasan yang serupa seperti aksi kali ini, tapi serikat kerja dokter pada bulan April, menangguhkan pemogokan 10 hari tersebut. Aksi mogok itu telah melumpuhkan berbagai layanan kesehatan.

Mengutip dari VOA News, aksi pemogokan terbaru ini terjadi setelah Presiden Muhammadu Buhari terbang ke Inggris untuk melakukan pengobatan, dia diperkirakan akan kembali ke Nigeria pada minggu kedua Agustus.

Baca Juga: Puluhan Warga Nigeria Tewas Diserang Militan

3. Mogok kerja terjadi saat Nigeria sedang mengalami peningkatan kasus COVID-19

Gegara Gaji dan Tunjangan, Dokter di Nigeria Mogok KerjaIlustrasi virus corona. (Pexels.com/CDC)

Dilansir Reuters, Kementerian Kesehatan Nigeria menyampaikan dalam sebuah pernyataan bahwa akan segera menyelesaikan permasalahan itu dengan cepat, menambahkan bahwa direktur medis harus memastikan bahwa layanan medis tidak terganggu.

Aksi mogok ini terjadi di tengah peningkatan kasus COVID-19, yang mulai meningkat sejak pertengahan Juli. Menurut data pemerintah saat ini total tercatat ada sekitar 174.315 kasus yang telah terkonfirmasi dan mencatatkan 2.149 kematian sejak wabah dimulai pada awal 2020. Kasus positif di Nigeria diyakini jauh lebih tinggi karena tingkat pengujian yang rendah.

Saat ini Nigeria telah mendeteksi varian Delta yang lebih menular, yang membuat khawatir akan ancaman terjadinya gelombang infeksi ketiga di negara tersebut.

Negara bagian Lagos mengatakan bahwa keputusan mogok itu tergesa-gesa dan meminta para dokter di Lagos yang tergabung dalam NARD untuk tetap memberikan pelayanan.

Mengutip VOA News, Ndaeyo Iwot, seketeras eksekutif di Dewan Perawatan Kesehatan Primer Abuja, memperingatkan bahwa aksi para dokter ini diperkirakan dapat mempengaruhi pasien yang di atas 50 tahun, terutama mereka yang memiliki penyakit penyerta.

Baca Juga: 12 Polisi Nigeria Tewas Diserang Kelompok Bersenjata

Ifan Wijaya Photo Verified Writer Ifan Wijaya

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya