Giovanni Brusca, Mafia Sisilia Dibebaskan Dari Penjara

Brusca pernah menyandera anak  sebelum dibunuh

Roma, IDN Times - Giovanni Brusca seorang mafia Sisilia anggota kelompok Cosa Nostra, dibebaskan dari penjara Rebibbia Roma pada Senin (31/5/2021), waktu setempat. Brusca telah ditahan selama 25 tahun.

Pria berusia 64 tahun ini memiliki julukan "pembunuh manusia", dia dikenal sebagai mafia yang kejam. Atas kerja samanya menjadi informan pihak berwenang, Brusca  dibebaskan bersyarat selama empat tahun.

1. Telah membunuh lebih dari 150 orang

Giovanni Brusca, Mafia Sisilia Dibebaskan Dari PenjaraIlustrasi Pembunuhan (IDN Times/ Mardya Shakti)

Melansir dari The Guardian, meski pemebebasan Brusca telah membuat marah warga Italia, tapi pembebasan tersebut merupakan hak Brusca yang telah membantu pihak berwenang. Pada tahun 2000, Brusca memutuskan untuk bekerja sama dengan jaksa dan akibatnya diberikan pengurangan hukuman.  Bantuan Brusca telah menyebabkan penangkapan para pembunuh dan banyak bos Cosa Nostra ditahan.

Brusca merupakan orang kepercayaan dan tangan kanan dari apa yang disebut bos super Toto Riina, yang meninggal di penjara pada 2017. Brusca ditangkap pada Mei 1996 dan dijatuhi hukuman seumur hidup atas lebih dari 100 pembunuhan.

Setelah menjadi informan pihak berwenang Brusca mengatakan kepada jaksa. “Saya seekor binatang. Saya bekerja sepanjang hidup saya untuk Cosa Nostra. Saya telah membunuh lebih dari 150
orang. Aku bahkan tidak bisa mengingat semua nama mereka.”

Melansir dari The Independent, Brusca telah memberikan rincian tentang serangan mematikan dari tahun 1980-an dan 1990-an, dan bersaksi tentang dugaan negosiasi antara kelompok mafia dan pejabat Italia untuk mencoba menghentikan gelombang pemboman di seluruh Italia pada awal 1990-an.

2. Pernah meledakkan bom untuk membunuh

Giovanni Brusca, Mafia Sisilia Dibebaskan Dari PenjaraIlustrasi Bom (IDN Times/Mardya Shakti)

Melansir dari The Independent, Brusca telah melakukan begitu banyak pembunuhan untuk Cosa Nostra. Pria yang dikenal kejam ini pernah menggunakan bom untuk membunuh hakim anti-mafia Italia, Giovanni Falcone pada 1992, ledakan bom itu menewaksan Falcone, istrinya dan tiga pengawal polisi.

Dua bulan setelah Falcone dibunuh rekannya Paolo Borsellino dibunuh, Borsellino telah mengguncang Italia dengan menghasilkan undang-undang anti-mafia baru yang keras.

Pembunuhan laiinnya yang dilakukan Brusca adalah membunuh Giuseppe Di Matteo remaja berusia 14 tahun yang dibunuh pada tahun 1996. Di Matteo adalah anak dari mantan anggota Cosa Nostra yang menjadi informan negara bagian. Anak laki-laki itu disandera selama lebih dari dua tahun sebelum dia dicekik dan tubuhnya dilarutkan dalam asam.

Tak lama setelah Matteo meninggal Brusca berhasil ditangkap oleh seorang petugas polisi bernama Luciano Traina. Traina adalah saudara dari sesama perwira yang juga dibunuh oleh Cosa Nostra. Brusca kemudian dijatuhi hukuman 30 tahun atas keterlibatannya dalam pembunuhan tersebut. Pada tahun 1997 ia dijatuhi hukuman 26 tahun penjara karena serangan bom tahun 1992. Secara total dia dihukum seumur hidup untuk mendekam di balik jeruji besi.

Baca Juga: Bos Mafia Italia yang Kabur dari Penjara Ditangkap di Brasil

3. Pembebasan memicu kemarahan kerabat korban

Melansir dari BBC, dibebaskannya Brusca telah memicu kesedihan dan kemarahan di antara kerabat beberapa korbannya. Istri dari salah satu petugas yang terbunuh, Tina Montinaro, mengatakan. "Negara menentang kami - setelah 29 tahun kami masih belum mengetahui kebenaran tentang pembantaian itu dan Giovanni Brusca, pria yang menghancurkan keluarga saya, bebas."

Traina yang berhasil menangkap Brusca, merespon pembebasan dengan mengatakan. “Saya tidak akan pernah melupakan raut wajahnya ketika kami menangkapnya. Aku tidak akan pernah memaafkannya. Karena saya tidak percaya Brusca pernah mengatakan yang sebenarnya."

 Politisi Italia ikut mengutuk pembebasan Brusca.
"Setelah 25 tahun di penjara, bos mafia Giovanni Brusca adalah orang bebas. Ini bukan 'keadilan' yang pantas didapat orang Italia," kata Matteo Salvini, pemimpin partai Liga sayap kanan.

Enrico Letta, pemimpin partai Demokrat kiri-tengah, mengatakan pada hari Selasa (1/6/2021) menyamapaikan. "Itu adalah pukulan di perut yang membuat Anda terengah-engah."

Baca Juga: Bos Mafia Italia yang Kabur dari Penjara Ditangkap di Brasil

Ifan Wijaya Photo Verified Writer Ifan Wijaya

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya