Greenland Hentikan Eksplorasi Minyak dan Gas

Pemerintah akan fokus kepada ekonomi berkelanjutan

Nuuk, IDN Times - Pemerintah Greenland telah memutuskan untuk menghentikan semua eksplorasi minyak dan gas di pulau terbesar di dunia tersebut. Keputusan ini telah dibuat sejak 24 Juni, tapi baru diumumkan pada hari Kamis (15/7/2021). Keputusan Greenland ini karena kepedulian terhadap iklim.

1. Pemerintah telah menjadikan masalah iklim sebagai pusat program legislatif

Greenland Hentikan Eksplorasi Minyak dan GasLapisan es yang mencari di Ilulissat, Greenland. (Unsplash.com/Alexander Hafemann)

Dilansir The Independent, pengumuman pemerintah dipuji oleh kelompok pecinta lingkungan Greenpeace, yang menyebut keputusan itu sebagai "fantastis", dengan mengatakan "tidak ada waktu untuk kehilangan". 

Tindakan eksplorasi ini dianggap dapat merusak iklim dan telah menjadi agenda pemerintah yang dipimpin sosialis, yang menjabat sejak April, menyebut penangguhan eksplorasi sebagai respon dalam melawan krisis iklim.

“Masa depan tidak terletak pada minyak. Masa depan adalah milik energi terbarukan dan dalam hal itu kita memiliki lebih banyak keuntungan. Langkah ini diambil demi alam kita, demi perikanan kita, demi industri pariwisata kita dan untuk memfokuskan bisnis kita pada potensi yang berkelanjutan.” bunyi pernyataan pemerintah.

Pemerintah telah menekankan sumber ekonomi pertanian berkelanjutan dari sumber daya alamnya seperti perikanan yang berasal dari tradisi suku Inuit. Para menteri telah menjadikan masalah iklim sebagai pusat program legislatif mereka.

Dengan dihentikannya eksplorasi pulau itu akan menarik investasi untuk pembangkit listrik tenaga air yang besar yang tidak dapat kita manfaatkan sendiri. Parlemen negara itu sedang merancang RUU untuk yang akan menghentikan eksplorasi dan ekstraksi uranium.

Saat ini di Greenland ada empat lisensi hidrokarbon kepada dua perusahaan kecil, pemerintah tidak dapat membatalkannya selama perusahaan tersebut terus beroperasi di lokasi.

2. Eksplorasi sumber daya dianggap sebagai cara untuk merdeka dari Denmark

Greenland Hentikan Eksplorasi Minyak dan GasPemukiman di Greenland. (Unsplash.com/Visit Greenland)

Baca Juga: Partai Oposisi Anti Tambang Berhasil Menangkan Pemilu Greenland 

Dilansir DW, Greenland yang merupakan pulau terbesar di dunia memiliki luas 2.166.086 kilometer persegi, sedikit lebih besar dari Arab Saudi, Meksiko, dan Indonesia. Pulau tersebut memiliki populasi sekitar 57 ribu orang, terutama di sekitar ibu kota Nuuk, telah lama mencari kemerdekaan dari Denmark. Nuuk telah memperoleh pemerintahan sendiri pada tahun 2009, termasuk kedaulatan atas sumber daya mineral.

Dilansir Associated Press, keputusan kebijakan luar negeri, pertahanan dan keamanan Greenland diputuskan Denmark yang memberikan hibah tahunan sebesar 540 juta dolar AS (Rp7,8 triliun), menyumbang sekitar dua pertiga dari ekonomi. Greenland sangat bergantung secara finansial dari Denmark, dan eksplorasi sumber daya alam dipandang sebagai jalan potensial menuju kemerdekaan yang lebih lengkap.

Namun, pekerjaan eksplorasi yang dilakukan dalam beberapa tahun terakhir menunjukkan profitabilitas yang rendah pada sebagian besar cadangan minyak dan gas yang teridentifikasi, yang bila dikerjakan beberapa bahkan mungkin lebih mahal untuk diekstraksi daripada nilainya.

Lapisan es di Greenland juga terus mencair yang semakin mengkhawatirkan, kenaikan suhu permukaan di pulau itu merupakan tanda dari pemanasan global. Sejumlah negara Eropa telah membatalkan rencana eksplorasi minyak dalam beberapa tahun terakhir, termasuk Denmark, Prancis, Spanyol, dan Irlandia.

3. Greenland punya sumber daya menarik

Greenland Hentikan Eksplorasi Minyak dan GasWilayah pemukiman di Greenland yang tidak tertutupi salju. (Unsplash.com/Filip Gielda)

Dalam survei yang dilakukan oleh badan geologi AS memperkirakan mungkin ada 17,5 miliar barel minyak dan 148 triliun kaki kubik gas alam di lepas Greenland, tetapi lokasi pulau yang terpencil dan cuaca buruk membatasi eksplorasi.

Dilansir DW, di Greenland ada uranium Kvanefjeld dan deposit tanah jarang di tepi selatan Greenland. Tiongkok telah berusaha untuk bisa melakukan eksplorasi melalui perusahaan Australia, Greenland Minerals, yang didukung oleh grup Shenghe.

Tanah jarang merupakan sekelompok 17 logam, yang diperlukan dalam industri berteknologi tinggi seperti untuk membuat ponsel pintar, layar datar, mobil listrik, dan senjata.

Greenland Minerals, setelah tiga kali mengalami penolakan untuk memanfaatkan sumber daya Greenland telah mendapat persetujuan resmi dari pemerintah pada tahun lalu. Namun, dengan memenangkan pemilihan April, Perdana Menteri Mute Agede mengatakan partainya akan melakukan segala cara untuk menghentikan proyek tersebut.

Di Greeland juga terdapat berlian, besi, dan logam lainnya, yang menjadi eksplorasi berharga sepuluh tahun lalu, tapi kini ekstraksi menjadi tidak ekonomis.

Baca Juga: 6 Tempat Wisata Alam di Greenland yang Memukau Mata

Ifan Wijaya Photo Verified Writer Ifan Wijaya

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya