Hakim California Batalkan Larangan Senapan Serbu

Jaksa akan mengajukan banding

California, IDN Times - Hakim federal di negara bagian California pada Jumat (4/6/2021), waktu setempat, membatalkan larangan negara bagian terhadap senjata serbu, yang telah berlangsung tiga dekade. Keputusan itu diambil karena dianggap bertentangan dengan Amandemen Kedua untuk memanggul senjata.

Gubernur California, Gavin Newsom tidak sependapat dengan hakim, dia menentang keputusan itu karena dianggap bisa membahayakan nyawa.

1. Hakim membandingkan senapan AR-15 dengan pisau Swiss Army

Hakim California Batalkan Larangan Senapan SerbuIlustrasi pisau Swiss Army. (Unsplash.com/Patrick)

Dilansir BBC, Hakim Roger Benitez menyampaikan bahwa cara California mendefinisikan senapan gaya militer membuat penduduk negara bagian tidak memiliki senjata yang diizinkan di tempat lain di AS. Benitez dalam putusannya membandingkan pisau Swiss Army dengan senapa serbu AR-15.

"Seperti pisau Swiss Army, senapan AR-15 yang populer adalah kombinasi sempurna dari senjata pertahanan rumah dan peralatan pertahanan tanah air. Baik untuk rumah dan pertempuran."

Dia mengatakan undang-undang California saat ini melarang "senapan yang cukup biasa, populer, dan modern". "Kasus ini bukan tentang senjata luar biasa yang berada di batas luar perlindungan Amandemen Kedua. 'Senjata serbu' yang dilarang bukanlah bazoka, howitzer, atau senapan mesin. Senjata itu berbahaya dan hanya berguna untuk tujuan militer," kata putusan itu.

Keputusan tersebut mengikuti gugatan yang diajukan pada 2019 oleh berbagai kelompok advokasi senjata. Mereka mengklaim bahwa undang-undang California berarti pemilik senjata tidak dapat menggunakan magasin berkapasitas tinggi pada senapan biasa tanpa melanggar larangan senjata serbu. Pada keputusan awal tahun lalu, hakim menyampaikan definisi kompleks senjata serbu di California berarti pemilik senjata biasa tanpa disadari akhirnya memiliki senjata api ilegal.

2. Keputusan itu dikritik oleh Newsom

Hakim California Batalkan Larangan Senapan SerbuGubernur California, Gavin Newsom saat menyampaikan darurat kekeringan di Mendocino dan Sonoma pada 21 April 2021(Twitter.com/Gavin Newsom)

Dilansir CNN, keputusan Benitez membatalkan larangan mendapatkan kritik dari Guberbur California, Gavin Newsom, dia menyebut AR-15 sebagai "senjata perang." Dalam sebuah pernyataan pemimpin negara bagian itu mengatakan bahwa perbandingan yang dibuat oleh hakim antara pisau Swiss Army dan AR-15 "benar-benar merusak kredibilitas keputusan ini dan merupakan tamparan bagi keluarga yang kehilangan orang yang dicintai karena senjata ini."

Newsom menambahkan. "Kami tidak mundur dari pertarungan ini, dan kami akan terus mendorong undang-undang senjata akal sehat yang akan menyelamatkan nyawa."

Keputusan hakim itu akan ditunda selama 30 hari, dalam jangka waktu itu itu jaksa dapat mengajukan banding dan meminta penundaan dari Pengadilan Banding. Jaksa Agung California, Rob Bonta menyampaikan bahwa dia akan mengajukan banding atas putusan tersebut.

"Keputusan hari ini pada dasarnya cacat, dan kami akan mengajukan banding. Tidak ada dasar yang kuat dalam hukum, fakta, atau akal sehat untuk menyamakan senapan serbu dengan pisau Swiss Army, terutama pada Hari Kesadaran Kekerasan Senjata dan setelah penembakan baru-baru ini di komunitas kami di California," kata Bonta.

Baca Juga: Texas Sahkan RUU Bawa Senjata Api Tanpa Lisensi

3. California telah membatasi senapan serbu sejak 1989

Hakim California Batalkan Larangan Senapan SerbuIlustrasi senapan serbu. (Unsplash.com/STNGR Industries)

Dilansir The Guardian, negara bagian California telah menerapkan larangan senapan serbu sejak 1989. Senapan serbu telah digunakan dalam penembakan massal di negara bagian itu, termasuk di San Bernardino pada 2015, yang menewaskan 14 orang.

Senapan serbu telah menjadi senjata yang digunakan dalam kasus penembakan massal modern di AS , termasuk pembantaian 20 anak kecil dan enam orang dewasa di sebuah sekolah di Newtown, Connecticut, pada Desember 2012, 49 orang di klub malam di Orlando, Florida, di Juni 2016, dan 58 penonton konser di Las Vegas pada Oktober 2017.

Saat ini di negara bagian itu diperkirakan ada 185.569 senjata serbu yang terdaftar. Pada 2017 negara bagian itu mengajukan banding atas putusan 2017 oleh Benitez terhadap larangan hampir dua dekade atas penjualan magasin yang berisi lebih dari 10 peluru. Keputusan itu menyebabkan pembelian besar-besaran sebelum hakim turun tangan. Itu ditegakkan pada bulan Agustus 2020, tetapi hasil banding pada bulan Maret 2021 mengatakan, sebuah panel yang beranggotakan 11 orang akan mendengarkan kasus tersebut.

Pada April 2020, California juga mengajukan banding atas keputusan Benitez yang memblokir undang-undang 2019 yang mewajibkan pemeriksaan latar belakang bagi siapa pun yang membeli amunisi. Kedua langkah tersebut diperjuangkan oleh Newsom, yang saat itu menjabat sebagai wakil gubernur.

Baca Juga: Texas Sahkan RUU Bawa Senjata Api Tanpa Lisensi

Ifan Wijaya Photo Verified Writer Ifan Wijaya

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya