Imbas Krisis Air, PBB Peringatkan Ancaman Wabah Kolera di Suriah

Sudah ada 28 kasus terkonfirmasi kolera

Jakarta, IDN Times - Koordinator Residen dan Kemanusiaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Suriah, Imran Riza, pada Selasa (13/9/2022), memperingatkan adanya ancaman wabah kolera di beberapa wilayah Suriah.

Negara yang dilanda konflik itu telah melaporkan beberapa kasus kematian akibat kolera. Riza menyerukan adanya upaya segera untuk mengatasi penyebaran wabah.

1. Infeksi diduga berasal dari air sungai yang terkontaminasi

Imbas Krisis Air, PBB Peringatkan Ancaman Wabah Kolera di SuriahIlustrasi sungai. (Unsplash.com/Jon Flobrant)

Melansir Associated Press, Riza menyampaikan bahwa hasil penilaian cepat oleh otoritas kesehatan dan mitra meyakini sumber wabah terkait dengan orang yang minum air terkontaminasi dari Sungai Efrat. Air dari sungai itu juga digunakan untuk mengairi tanaman, yang menyebabkan makanan ikut terkontaminasi.

"Kolera tetap menjadi ancaman global bagi kesehatan masyarakat dan indikator ketidakadilan,” kata Riza, seraya menambahkan bahwa wabah tersebut merupakan indikator kekurangan air yang parah di Suriah.

Saat ini, kegiatan klorinasi untuk mendisinfeksi air sedang ditingkatkan dan tingkat dosis sedang ditingkatkan di komunitas yang rentan terkena penyakit tersebut.

Baca Juga: Terancam oleh Ukraina, Rusia Pulangkan Sistem S-300 dari Suriah

2. Wabah berpusat di kota Aleppo

Imbas Krisis Air, PBB Peringatkan Ancaman Wabah Kolera di SuriahPotret kota Aleppo di Suriah. (Unsplash.com/aladdin hammami)

Direktur Darurat Regional Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Wilayah Mediterania Timur, Richard Brennan, mengatakan sejak 25 Agustus telah menerima laporan delapan kasus kematian akibat kolera, enam di Aleppo dan dua di Deir al-Zor.

"Ini adalah wabah kolera pertama yang dikonfirmasi dalam beberapa tahun terakhir penyebaran geografis yang menimbulkan kekhawatiran, jadi kami harus bergerak cepat," katanya.

Jumlah kasus kolera yang telah dikonfirmasi sebayak 26 kasus, terdiri dari 20 di Aleppo, empat di Lattakia, dan dua di Damaskus.

Wabah berpusat di wilayah Aleppo utara, di mana lebih dari 70 persen dari total 936 kasus yang dicurigai telah dicatat, dan di Deir al-Zor ada lebih dari 20 persen yang dicurigai. Wilayah lainnya yang dicurigai memiliki sejumlah kasus kecil adalah Raqqa, Al-Hasaka, Hama, dan Lattakia.

3. WHO menyerukan pendanaan yang lebih banyak untuk mengatasi wabah

Imbas Krisis Air, PBB Peringatkan Ancaman Wabah Kolera di SuriahBendera WHO. (Wikimedia.org)

Sebelum laporan wabah mencuat, WHO telah menyampaikan bahwa Suriah mengalami krisis air yang menyebabkan peningkatan penyakit seperti diare, kekurangan gizi, dan penyakit kulit lainnya.

Warga Suriah sulit mendapatkan akses air bersih karena Infrastruktur telah mengalami kerusakan parah sejak konflik yang meletus pada 2011. Konflik berkepanjangan itu telah menewaskan ratusan ribu orang dan banyak orang kini tinggal di pemukiman tenda.

Brennan menyerukan agar para pendonor mau meningkatkan pendanaan, karena organisasi tersebut telah menangani sejumlah wabah kolera, termasuk di Pakistan, yang penyebaran wabah semakin memburuk akibat banjir.

Riza juga meminta negara-negara pendonor memberikan bantuan dana tambahan untuk mencegah lebih banyak wabah menyebar.

Baca Juga: Gudang Rudal Suriah Hancur Terbakar Diserang Israel 

Ifan Wijaya Photo Verified Writer Ifan Wijaya

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya