Imigran Nigeria di Italia Dipukuli Sampai Mati, Warga Cuma Nonton!

Penyerang korban telah ditahan polisi

Jakarta, IDN Times - Alika Ogorchukwu, seorang imigran Nigeria yang menjual tisu dan aksesori, tewas dipukuli sampai mati di sebuah jalan perbelanjaan yang ramai di Civitanova Marche, Italia, pada Jumat (29/7/2022).

Pemukulan terhadap Ogorchukwu telah memicu kemarahan, termasuk dari para politisi karena pemukulan direkam dan tidak ada orang yang peduli untuk membantu korban. Padahal, kejadian terjadi pada siang hari, di jalan yang ramai.

1. Korban dibunuh setelah meminta pacar penyerang membeli dagangannya

Imigran Nigeria di Italia Dipukuli Sampai Mati, Warga Cuma Nonton!Ilustrasi Garis Polisi (IDN Times/Arief Rahmat)

Melansir DW, orang yang memukul Ogorchukwu merupakan seroang pria yang diidentifikasi sebagai Filippo F. Dia telah ditahan atas dugaan pembunuhan dan pencurian telepon korban. Polisi berhasil menemukannya berdasarkan kamera pengawas yang berada di jalanan.

Pemukulan ini terjadi setelah korban memanggil pacar Filippo "bella," yang berarti cantik dan meminta dia membeli syalnya atau bisa memberinya uang dari kembalian.

Namun, tindakan korban ditanggapi secara kasar, dengan memukul korban menggunakan tongkat penopang yang biasa digunakan korban untuk berjalan. Korban diketahui membutuhkan tongkat untuk membantunya berjalan setelah ditabrak mobil saat mengendarai sepeda.

Penyerang sempat bergulat dengan korban di trotoar saat korban berusaha melawan, tapi usaha korban tidak berhasil karena penyerang berhasil menindihnya.

Pacar Filippo F memberi tahu polisi bahwa pasangannya kehilangan kesabaran karena Ogorchukwu bersikeras agar mereka membeli dagangannya.

Baca Juga: Hapus Citra Penjajah, Jerman Pulangkan Ribuan Artefak ke Nigeria

2. Ketidakpedulian terhadap korban memicu unjuk rasa

Orang-orang yang melihat serangan itu ada yang merekam, tapi tidak ada yang mencoba menolong. Meskipun tidak ada yang mencoba untuk campur tangan secara fisik, polisi tiba di lokasi kejadian setelah menerima laporan dan mencoba memberikan bantuan kepada korban, tapi nyawanya tidak tertolong.

Kematian Orgorchukwu ini memicu ratusan orang dari komunitas Nigeria dan Italia, termasuk istri Orgorchukwu, Charity Oriachi, berunjuk rasa di Civitanova Marche pada Sabtu. Para pengunjuk rasa marah terhadap mereka yang melihat serangan itu, tapi tidak membantu dan hanya merekam kejadian.

Daniel Amanza, yang menjalankan asosiasi bernama ACSIM untuk imigran di provinsi Macerata, wilayah Marche, mengatakan panggilan cantik kepada pacar penyerang membuat korban terbunuh. Amanza juga mengecam orang yang tidak berusaha menolong.

"Fakta tragisnya adalah ada banyak orang di dekatnya. Mereka memfilmkan, mengatakan 'berhenti,' tetapi tidak ada yang bergerak untuk memisahkan mereka," katanya.

Pembunuhan terhadap Orgorchukwu dan ketidakpedulian orang-orang juga dikecam oleh para pejabat dan politisi, seperti Menteri Kesehatan Roberto Speranza, Enrico Letta dari pemimpin Partai Demokrat, dan pemimpin sayap kanan.

3. Pembunuhan dikaitkan dengan rasisme dan imigrasi

Melansir The Guardian, Vinicio Albanesi, seorang pemuka agama dan pendiri asosiasi kesejahteraan, menganggap pembunuhan itu itu terkait rasisme dan kemarahan kepada mereka yang lemah.

"Kami hidup di wilayah yang tidak dapat dipercaya, di mana orang kulit hitam diterima hanya jika mereka melakukan pekerjaan yang paling sederhana," katanya.

Laura Boldrini, seorang politikus dari Partai Demokrat, setuju dengan komentar Albanesi.

“Seorang pria tewas di jalan di Civitanova Marche dengan kekerasan brutal, sementara saksi merekam tempat kejadian. Pastor Albanesi benar, rasisme, ketidakpedulian, dan kemarahan menemukan jalan keluar pada yang terlemah," ujar Boldrini.

Pembunuhan ini mengigatkan atas penembakan terhadap enam migran Afrika di Italia pada 2018, yang dilakukan Luca Traini, seorang ekstremis sayap kanan.

Imigrasi merupakan tema sentral bagi partai-partai sayap kanan. Italia akan mengadakan pemilihan cepat pada 25 September, di mana koalisi sayap kanan diperkirakan akan menang. 

Baca Juga: Rusia Bantah Campur Tangan dalam Pemilu Italia: Isu yang Aneh! 

Ifan Wijaya Photo Verified Writer Ifan Wijaya

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya