Inggris dan Selandia Baru Perluas Kebijakan Visa bagi Generasi Muda

Kedua negara sepakat mempermudah visa bagi kaum muda

Jakarta, IDN Times - Perdana Menteri Selandia Baru, Jacinda Ardern, pada Jumat (1/7/2022) melakukan kunjungan ke Inggris untuk bertemu Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson. Kunjungan Ardern ke Inggris merupakan yang pertama sejak virus corona merebak.

Ardern menyebut kunjungan ini sebagai pertanda bahwa Selandia Baru telah terbuka untuk bisnis, perdagangan, dan pariwisata. Negara itu sebelumnya telah menerapkan pembatasan ketat untuk mengekang penyebaran COVID-19.

1. Batas maksimum usia pelamar visa menjadi 35 tahun

Inggris dan Selandia Baru Perluas Kebijakan Visa bagi Generasi MudaPerdana Menteri Inggris, Boris Johnson dan Perdana Menteri Selandia Baru, Jacinda Ardern menandatangani perjanjian pada 1 Juli 2022. (Twitter.com/UK Prime Minister)

Melansir BBC, kedua pemimpin sepakat untuk menandatangani perjanjian yang memperpanjang skema Mobilitas Pemuda dan Liburan Kerja, yang memperluas izin visa bagi kaum muda untuk melakukan perjalanan antara Inggris dan Selandia Baru.

Program ini terbuka untuk individu yang telah berusia 18 tahun. Kesepakatan itu menaikkan batas usia maksimum untuk pelamar program visa ini dari 30 menjadi 35 tahun. Jangka waktu maksimum tinggal juga akan ditambah menjadi tiga tahun.

Kerja sama diharapkan akan membuat lebih banyak generasi muda lebih lama untuk tinggal dan bekerja di kedua negara, dan meningkatkan pemahaman yang lebih baik tentang masing-masing negara.

Menteri Dalam Negeri Inggris, Priti Patel, menyampaikan kebijakan ini akan memberi lebih banyak kaum muda kedua negara untuk untuk mengembangkan keterampilan mereka, membangun koneksi seumur hidup, dan berkontribusi pada negara.

Ardern dalam keterangannya menyampaikan, Selandia Baru telah lama menganjurkan perbaikan visa liburan kerja. 

"Saya adalah salah satu dari banyak orang Kiwi (Selandia Baru) yang menikmati hidup dan bekerja di Inggris, dan kami berharap dapat menawarkan pengalaman indah yang sama kepada orang Inggris di Selandia Baru," kata Ardern, yang pernah tinggal di London saat bekerja sebagai penasihat kebijakan senior sebelum memasuki dunia politik.

Pemerintah Inggris baru akan menyampaikan informasi lebih lanjut mengenai program ini pada tahun depan.

Baca Juga: Selandia Baru Siap Sambut Turis Internasional di Akhir Juli 2022

2. Ardern meminta orang Inggris berkunjung ke Selandia Baru

Inggris dan Selandia Baru Perluas Kebijakan Visa bagi Generasi MudaBendera Selandia Baru. (Unsplash.com/Jeremy Bezanger)

Melansir Evening Standard, Ardern menyerukan agar orang Inggris berkunjung ke Selandia Baru karena telah membuka kembali perbatasannya setelah pandemik. Mulai 1 Mei, siapa pun yang bepergian ke Selandia Baru tidak perlu lagi menjalani karantina.

Sebelumnya, pemerintah Selandia Baru mengubah aturan orang hanya bisa memasuki negara itu dengan pengeculian untuk bertemu orang yang dicintai yang sedang sakit parah atau mereka yang datang dengan visa pelajar.

Ardern menyampaikan, pembatasan ketat yang diterapkan dalam mengekang penyebaran COVID-19 merupakan tindakan untuk membantu menyelamatkan nyawa.

“Kami terbuka dan saya pikir untuk semua orang, tidak ada tanggapan terhadap pandemik yang tanpa konsekuensi. Itu adalah konsekuensi yang mengerikan dan mengerikan bagi kehidupan manusia, atau karena kami sebagian besar merasa konsekuensinya sulit bagi orang untuk beraktivitas," ungkap Ardern.

3. Kedua negara sebelumnya telah menyepakati perjanjian perdagangan bebas

Inggris dan Selandia Baru Perluas Kebijakan Visa bagi Generasi MudaIlustrasi perdagangan. (Unsplash.com/CHUTTERSNAP)

Melansir Associated Press, dalam pertemuan ini, kedua pemimpin juga membahas mengenai bagaimana kedua negara menanggapi perang di Ukraina.

"Kami juga telah memberikan bantuan militer kami melalui kemitraan kami dengan Anda,” kata Ardern kepada Johnson.

Ardern dan Johnson juga membahas penanganan disinformasi yang tersebar di internet dan memperdalam hubungan perdagangan bilateral, serta menyepakati langkah-langkah baru untuk meningkatkan hubungan kedua negara dalam penelitian ilmiah.

Mengenai kerja sama perdagangan, kedua negara ini telah menandatangani perjanjian perdagangan bebas pada Februari, yang masih melalui proses ratifikasi di kedua negara.

Dalam kesepakatan perdagangan bebas, Johnson menyampaikan kerja sama ini akan memangkas birokrasi, memotong tarif ekspor, dan menciptakan peluang bagi orang Inggris untuk bepergian dan berdagang.

Namun, petani di Inggris mengecam kesepakatan itu, memberitahu pemerintah bahwa menghapus tarif masuk untuk produk pertanian akan merugikan sektor-sektor lokal seperti daging sapi, domba, dan susu, yang membuat persaingan menjadi tidak sehat.

Baca Juga: PM Inggris Tuduh Xi Jinping Merampas Hak Demokrasi Hong Kong

Ifan Wijaya Photo Verified Writer Ifan Wijaya

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya