Inggris Tawarkan Booster kepada Semua Orang Dewasa

17 juta orang telah menerima suntikan booster 

Jakarta, IDN Times - Kekhawatiran terhadap varian Omicron membuat pemerintah Inggris Raya pada hari Senin (29/11/2021) mengumumkan akan menawarkan booster vaksin COVID-19 kepada mereka yang sudah dewasa atau berusia di atas 18 tahun. Inggris Raya juga akan mengurangi jarak waktu pemberian dosis kedua dan booster dari enam bulan menjadi tiga bulan.

1. 53 juta orang memenuhi syarat booster

Inggris Tawarkan Booster kepada Semua Orang DewasaIlustrasi vaksinasi. (Unsplash.com/CDC)

Melansir dari The Gurdian, dalam program suntikan setelah dosis kedua ini dilakukan secara bertahap, dengan orang yang lebih tua diundang untuk mendapat booster lebih dulu. Dengan menawarkan  kepada semua orang dewasa, berarti saat ini ada sekitar 53 juta orang yang memenuhi syarat.

Sebelumnya program ini juga telah diperluas pada 15 November 2021 dengan menawarkan kepada yang berusia 40 hingga 49 tahun, memiliki jumlah sekitar 8 juta orang. Program awal suntikan penguat ini dimulai sejak September diberikan untuk orang berusia di atas 50 tahun dan orang yang rentan secara klinis, memiliki jumlah sekitar 32 juta orang.

Meski banyak orang telah memenuhi syarat booster, tapi hanya sekitar 17 juta orang yang melakukan vakinasi. Saat ini sekitar 350 ribu dosis ketiga diberikan setiap harinya atau sekitar 2,4 juta suntikan setiap minggu. Untuk mencapai 30 juta suntikan booster sebelum Natal, maka jumlah suntikan harian perlu ditingkatkan menjadi sekitar 500 ribu dosis setiap harinya.

Mereka yang memiliki gangguan kekebalan yang parah disarankan untuk mendapat suntikan keempat, diberikan tiga bulan setelah tiga kali vaksinasi.

2. Booster disarankan untuk mencegah gelombang baru

Inggris Tawarkan Booster kepada Semua Orang DewasaIlustrasi petugas medis yang sedang memberikan vaksin COVID-19. (Unsplash.com/Steven Cornfield)

Baca Juga: Inggris: 1.115 Migran Lintasi Selat Inggris dalam 2 Hari

Melansir dari BBC, perluasan cakupan dosis penguat ini dilakukan untuk mencegah gelombang baru dari varian Omicron. Bukti awal menunjukkan varian itu memiliki risiko infeksi yang lebih tinggi, tapi para ilmuwan mengatakan butuh waktu sekitar tiga pekan sejak varian itu terdeteksi untuk mengetahui dampaknya terhadap efektivitas vaksin.

Profesor Wei Shen Lim, ketua dari Komite Bersama untuk Vaksinasi dan Imunisasi (JCVI), mengatakan dia tidak memperkirakan varian baru akan bertahan di Inggris Raya, tetapi dia mengatakan booster akan bermanfaat sebelum adanya kemungkinan gelombang lonjakan kasus baru. Dia meminta orang untuk segera mendapatkan suntikan.

Ada saran agar anak-anak berusia 12-15 tahun untuk divaksinasi ganda, tinjauan yang dilakukan menunjukkan kelompok usia tersebut harus diberikan vaksin dosis kedua dengan jarak 3 bulan dari dosis pertama, dengan menggunakan vaksin Pfizer-BioNTech. Rekomendasi lainnya yaitu agar anak berusia 5-11 juga divaksinasi.

Jumlah rata-rata kasus baru yang dikonfirmasi mulai meningkat lagi pada awal November. Pada hari Senin dilaporkan ada penambahan 42.583 kasus baru.

3. Inggris Raya telah mengambil tindakan pencegahan varian Omicron

Inggris Tawarkan Booster kepada Semua Orang DewasaBendera Inggris Raya. (Unsplash.com/Reinaldo Sture)

Varian Omicron yang diwaspadai ini telah ada 11 kasus terdeteksi di Inggris Raya, enam berada di Skotlandia. Sepertiga kasus telah dikaitkan dengan perjalanan di Afrika selatan, di mana infeksi telah lebih dulu beredar.

Melansir dari Mirror, untuk mencegah varian Omicron menyebar luas Inggris Raya telah mengambil beberapa tindakan. Pemerintah telah mewajibkan pemakaian masker di toko-toko, transportasi umum, dan penata rambut mulai 1 Desember. Guru dan pengajar kelas 7 ke atas disarankan untuk memakai masker saat berada di area umum di luar ruang kelas.

Inggris Raya juga telah menerapkan larangan kedatangan dari 10 negara Afrika, mereka adalah Angola, Botswana, Eswatini, Lesotho, Malawi, Mozambik, Namibia, Afrika Selatan, Zambia, dan Zimbabwe.

Mulai 1 Desember setiap pelancong yang datang harus melakukan tes PCR pada atau sebelum hari kedua setelah kedatangan mereka, dan mengisolasi sampai hasil tes keluar dan menunjukkan negatif. Pencegahan kepada mereka yang diduga kasus Omicron juga telah diterapkan, dengan mewajibkan isolasi mandiri selama 10 hari, terlepas dari status vaksinasi.

Selain itu pemerintah juga menolak permohonan pemimpin Wales dan Skotlandia untuk memberlakukan pembatasan perjalanan yang jauh lebih ketat. Ada saran agar sekolah libur lebih awal, tapi pemerintah menolak saran itu yang dianggap masih belum diperlukan.

Menteri Kesehatan Sajid Javid mengatakan langkah pencegahan yang saat ini diambil untuk melindungi perlindungan yang telah dikerjakan. Dia mengatakan jika varian baru ini tidak lebih berbahaya daripada varian Delta, maka tindakan lebih lanjut tidak diperlukan. Javid menjelaskan dari pengalaman melawan COVID-19 menunjukkan bertindak tegas dan cepat dibutuhkan ketika adanya potensi ancaman.

Baca Juga: Kedatangan Varian Omicron, Inggris Ambil Langkah Pencegahan

Ifan Wijaya Photo Verified Writer Ifan Wijaya

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya