Irlandia Utara akan Terapkan Pembatasan Baru COVID-19

Tidak ada perubahan aturan untuk acara olahraga

Jakarta, IDN Times - Pemerintah Irlandia Utara pada hari Rabu (22/12/2021) telah melakukan pertemuan secara virtual untuk mengatasi penyebaran COVID-19 yang peningkatannya membuat khawatir. Dari hasil pertemuan itu pemerintah mengumumkan langkah-langkah baru yang akan diterapkan setelah perayaan Natal.

1. Aturan baru yang diterapkan

Melansir dari ITV, aturan baru yang diterapkan setelah Natal ini adalah menutup kembali klub malam, yang mulai berlaku pada jam enam pagi. Aturan lainnya adalah membatasi pertemuan di rumah tidak lebih dari tiga rumah tangga, membatasi jumlah enam orang di perhotelan untuk duduk bersama di satu meja dan pengunjung tidak diizinkan menari, tapi diizinkan jika berada di acara pernikahan.

Untuk aturan kerja sedang ditingkatkan dan undang-undang diperkenalkan untuk mewajibkan jarak sosial di tempat kerja, untuk mereka yang datang bekerja bisnis diharapkan memiliki prosedur pengujian tes aliran lateral.

Untuk acara olahraga tidak ada perubahan, orang-orang masih bisa hadir menonton, tapi orang akan diminta untuk tidak berbagi kendaraan pribadi untuk bepergian ke dan setelah acara. Peraturan acara olahraga akan ditinjau kembali pada 30 Desember, yang juga merupakan hari aturan lainnya ditinjau.

Pada awal bulan ini pemerintah Irlandia Utara telah menerapkan langkah-langkah penggunaan izin kesehatan untuk akses tempat-tempat perhotelan, memperketat aturan masker wajah, dan mengeluarkan panduan bekerja dari rumah.

Menteri Pertama Irlandia Utara, Paul Givan dalam pengumuman aturan baru pada hari Rabu mengatakan keputusan pembatasan baru dilakukan karena pemerintah khawatir dengan tekanan terhadap rumah sakit. Givan meminta agar warganya mengikuti aturan yang berlaku dan menyarankan melakukan tes sebelum hadir ke acara dan mengenakan masker  meski sedang berada di luar ruangan.

2. Peningkatan kasus COVID-19 terbanyak

Irlandia Utara akan Terapkan Pembatasan Baru COVID-19Ilustrasi virus corona. (Unsplash.com/Fusion Medical Animation)

Melansir dari Evening Standard, pengumuman aturan baru ini terjadi di hari yang sama, saat negara itu mengalami peningkatan harian tertinggi jumlah kasus virus corona sejak pencatatan kasus dimulai pada April tahun lalu. Rekor kasus harian ini sebanyak 3.231 kasus, lebih tinggi dari jumlah sehari sebelumnya yang sebanyak 2.096 kasus.

Pada hari Rabu juga dilaporkan ada tiga orang meninggal akibat virus dan saat ini ada 261 pasien COVID-19 yang dirawat di rumah sakit, 34 di antaranya berada dalam perawatan intensif.

Lonjakan kasus ini terjadi saat meningkatnya tingkat infeksi varian Omicron. Menurut keterangan Menteri Kesehatan Robin Swann varian Omicron saat ini merupakan varian dominan dalam kasus baru.

Pada hari Rabu secara total di Inggris Raya dalam 24 jam terakhir telah mengkonfirmasi lebih dari 100 ribu kasus infeksi baru, yang merupakan jumlah kasus harian tertinggi sejak pandemik.

Peningkatan kasus di Inggris Raya juga membuat Wales mengumumkan aturan baru, yaitu membatasi tidak lebih dari enam orang untuk bertemu di pub, bioskop, dan restoran. Aturan jarak sosial dua meter juga akan kembali, serta layanan meja hanya di tempat-tempat berlisensi.

Skotlandia juga mengumumkan langkah-langkah baru yang mulai berlaku pada 26 Desember, dengan acara di luar ruangan akan dibatasi hanya untuk 500 orang dan acara seperti konser dibatasi hingga 200 orang jika ada tempat duduk, atau 100 orang untuk berdiri.

Baca Juga: Irlandia Utara: Bus Dibajak dan Dibakar Orang Tak Dikenal

3. Respons bisnis terkait pembatasan

Irlandia Utara akan Terapkan Pembatasan Baru COVID-19Ilustrasi klub malam. (Unsplash.com/Antoine J.)

Melansir dari BBC, bisnis yang terkena dampak telah menanggapi aturan baru ini. Pemilik klub malam Thompsons di ibu kota Belfast, Stephen Boyd mengatakan kecewa dengan kebijakan baru itu. Boyd mengatakan dia akan senang jika klub malam tetap buka, dengan izin kesehatan digunakan sebagai syarat masuk. Karena adanya perubahan aturan dia akan merombak usahanya agar bisa menerima layanan di meja. 

Kepala eksekutif Hospitality Ulster, Colin Neill, mengatakan saat ini industri perhotelan telah terpuruk, dengan pemilik dan pekerja tidak diperhatikan selama Natal. Neil menganggap penutupan bisnis tanpa adanya bantuan keuangan adalah hal yang hina.

Fiona Davey, pemilik restoran Brunel di Newcastle di County Down, mengatakan industri perhotelan "secara efektif ditutup", restorannya telah mengalami banyak pembatalan. Pembatasan ini dianggap Davey hanya akan menciptakan lebih banyak masalah. Dia menyerukan agar ada bantuan dari pemerintah untuk pekerja.

Simon Hamilton, yang merupakan pimpinan kamar dagang di Belfast mengatakan tindakan aturan baru itu tidak dapat diterima dan dimaafkan. Dia memberitahu bahwa bisnis belum ditawari bantuan keuangan.

Wakil Menteri Pertama Michelle O'Neill pada hari Rabu mengatakan pemerintah sedang menyiapkan bantuan keuangan untuk bisnis yang terdampak dan akan terus menekan pemerintahan di London untuk memberikan lebih banyak dukungan finansial.

Baca Juga: Irlandia Perketat Aturan COVID-19 Selama Nataru

Ifan Wijaya Photo Verified Writer Ifan Wijaya

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya