Jepang Minta China Bebaskan Warganya yang Ditangkap atas Spionase

Warga Jepang yang ditangkap merupakan pegawai farmasi

Jakarta, IDN Times - Jepang meminta China membebaskan warganya yang ditahan karena dicurigai sebagai mata-mata. Jepang mengetahui penangkapan tersebut setelah otoritas China pada awal bulan ini memberitahu Kedutaan Besar Jepang bahwa mereka telah menangkap seorang pria Jepang berusia 50-an.

Perusahaan farmasi Jepang Astellas Pharma Inc mengatakan bahwa pria yang ditangkap tersebut merupakan karyawannya. Pria itu telah bekerja di China selama sekitar dua dekade.

Baca Juga: China Tangkap Warga Jepang, Diduga Mata-mata!

1. Jepang sedang berupaya untuk pembebasan

Permintaan untuk membebaskan pria tersebut disampaikan oleh Hirokazu Matsuno, juru bicara pemerintah Jepang.

"Sejak kami mengetahui tentang kasus ini, pemerintah Jepang sangat mendesak agar warga negara Jepang ini segera dibebaskan," kata Matsuno pada Senin (27/3/2023), dilansir DW.

Matsuno mengatakan bahwa pemerintah secara aktif sedang mencari akses konsuler kepada pria tersebut. Perushaan farmasi tempat pria itu bekerja mengatakan sedang mencari informasi dari Kementerian Luar Negeri Jepang untuk mengambil tindakan yang tepat.

Baca Juga: China Siap Negosiasi Code of Conduct Laut China Selatan 

2. China menuduh warga Jepang langgar hukum pidana dan anti-spionase

Jepang Minta China Bebaskan Warganya yang Ditangkap atas SpionaseBendera China. (Pixabay.com/PPPSDavid)

Pengumuman mengenai penahanan warga Jepang itu disampaikan oleh Mao Ning, juru bicara Kementerian Luar Negeri China dalam konferensi pers reguler. Dia mengatakan pria itu diduga telah melanggar hukum domestik.

"Otoritas China yang relevan mengambil tindakan pemaksaan kriminal bulan ini terhadap seorang warga negara Jepang, sesuai dengan hukum. Warga negara Jepang ini diduga terlibat dalam kegiatan spionase, yang melanggar hukum pidana dan undang-undang antispionase Republik Rakyat Tiongkok," kata Mao.

Beijing menganggap penangkapan pria Jepang itu telah sesuai dengan Konvensi Wina dan hubungan konsuler China-Jepang.

Baca Juga: Poin-Poin Penting Pembicaraan Masalah Keamanan China-Jepang

3. China dalam beberapa tahun terakhir telah menangkap beberapa warga Jepang atas tuduhan spionase

Jepang Minta China Bebaskan Warganya yang Ditangkap atas SpionaseIlustrasi penangkapan. (Pexels.com/Kindel Media)

Mao juga mengatakan bahwa dalam beberapa tahun terakhir telah terjadi tuduhan serupa yang melibatkan warga Jepang. Dia meminta agar Jepang memperkuat pendidikan dan kontrol warga negaranya.

Seorang diplomat Jepang ditahan untuk diinterogasi pada tahun 2022 dan dibebaskan beberapa jam kemudian. Penahanan itu memicu protes keras dari Kementerian Luar Negeri Jepang.

Seorang profesor Jepang ditahan oleh otoritas Tiongkok pada Oktober 2019, karena dicurigai sebagai mata-mata.

"Pria itu ditahan oleh otoritas China tepat sebelum rencananya kembali ke Jepang bulan ini. Dia mungkin menghadapi tuduhan mata-mata. Sejak 2015, setidaknya 16 warga negara Jepang, tidak termasuk kasus terbaru karyawan Astellas, telah ditahan di China karena diduga terlibat dalam kegiatan spionase," kata seorang yang mengetahui masalah tersebut, dilansir  Anadolu Agency.

Beberapa kasus spionase telah dilaporkan setelah China memperkenalkan undang-undang mengenai kontra-spionase pada 2014 dan undang-undang tentang keamanan nasional pada 2015.

Ifan Wijaya Photo Verified Writer Ifan Wijaya

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya