Jerman dan Finlandia Pulangkan Warga dari Kamp ISIS di Suriah

Mereka anggota keluarga kelompok ISIS

Eropa, IDN Times - Dua Negara Eropa yaitu Jerman dan Finlandia melakukan kerja sama untuk memulangkan warga mereka yang berada di kamp Kurdi Suriah yang menampung anggota keluarga ISIS.

Menurut keterangan kementerian luar negeri kedua negara tersebut pemulangan dilakukan karena alasan kemanusian. 

1. Jerman dan Finlandia memulangkan lima ibu dan 18 anak

Jerman dan Finlandia Pulangkan Warga dari Kamp ISIS di SuriahIlustrasi bandara pemulangan keluarga pejuang ISIS dari Suriah. Sumber: unplash.com/Emily Rusch

Melansir dari BBC,  Jerman dan Finlandia memulangkan lima wanita dan 18 anak-anak dari kamp-kamp Suriah yang menampung anggota keluarga militan ISIS. Mereka merupakan anggota keluarga dari para pejuang ISIS yang telah dikalahkan secara teritorial di Suriah dan Irak pada Maret 2019.

Banyak dari mereka yang dicurigai sebagai istri dan anak-anak pejuang ISIS atau simpatisan kelompok. 

Melansir dari EURO News, Jerman, pada hari Sabtu 19 Desember, memulangkan tiga ibu dan 12 anak dari kamp-kamp di Suriah. Dengan kembalinya warga negara Jerman, Menteri Luar Negeri Heiko, pada hari Minggu telah mengeluarkan penyataan.

"Ini kasus-kasus kemanusiaan, terutama yatim piatu dan anak-anak yang sakit, yang sangat membutuhkan pemberangkatan. Kabar baik sebelum Natal ini membuat kami yakin bahwa kami akan bisa mengatur pemulangan kasus-kasus selanjutnya juga," katanya, ia juga menambahkan bahwa pemerintah Jerman akan melakukan pemulangan lagi dalam beberapa minggu dan bulan mendatang.

Sementara menurut keterangan kementerian luar negeri Finlandia telah telah membawa pulang enam anak dan dua ibu.

"Dalam konstitusi, otoritas publik Finlandia memiliki kewajiban untuk melindungi hak-hak dasar anak-anak Finlandia yang ditahan di kamp-kamp sejauh mungkin."

2. Wanita Jerman yang pulang dicurigai sebagai anggota ISIS

Jerman dan Finlandia Pulangkan Warga dari Kamp ISIS di SuriahIlustrasi teroris (IDN Times/Mardya Shakti)

Melansir dari Euro News, surat kabar mingguan Jerman Bild am Sonntag melaporkan bahwa tiga wanita Jerman yang dipulangkan dari Suriah telah meninggalkan Jerman beberapa tahun lalu untuk bergabung dengan kelompok ISIS Suriah. Ketiga wanita dilaporkan sebagai Merve A., Yasmin A. dan Leonora M.

Pada hari Minggu nenurut keterangan dari kantor kejaksaan federal Jerman salah satu wanita yang bernama Leonora M. telah ditangkap setibanya di bandara Frankfurt, karena dituduh sebagai anggota ISIS dan telah melakukan kejahatan terhadap kemanusiaan. Sementara dua wanita lainnya juga dicurigai sebagai anggota ISIS dan  juga diselidiki petugas berwenang.

Ratusan orang dari Eropa, termasuk wanita muda telah pergi ke Suriah dan Irak untuk bergabung dengan ISIS dalam beberapa tahun terakhir. Beberapa dari mereka meninggal, sementara yang lain telah ditahan oleh otoritas Turki, Kurdi atau Irak. Pemulangan mereka ke negara asalnya di Eropa terhambat, karena negara Eropa bagaimanapun, enggan untuk memulangkan warga yang telah teradikalisasi kelompok militan.

Melansir dari BBC, salah satu kasus menonjol mengenai orang Eropa yang bergabung ke ISIS adalah kasus Shamima Begum, remaja Inggris yang bergabung dengan ISIS pada 2015, yang kemudian kewarganegaraannya dicabut  dengan alasan keamanan. 

Dicabutnya kewarganegaraan Inggris dari Shamima Begum membuat kelompok hak asasi manusia protes dan meminta pemerintah membatalkannya, dengan alasan bahwa meninggalkan perempuan dan anak-anak di kamp menempatkan mereka pada risiko penyakit dan radikalisasi.

Baca Juga: ISIS Klaim Jadi Dalang Pengeboman Peringatan Perang Dunia I di Jeddah

3. 70.000 orang keluarga dan simpatisan ISIS masih berada di kamp Suriah

Jerman dan Finlandia Pulangkan Warga dari Kamp ISIS di SuriahIlustrasi ISIS, Teroris (IDN Times/Arief Rahmat)

Melansir dari VOA News, Setelah kelompok ISIS Suriah berhasil dikalahkan pada 2019 ada sekitar 70.000 orang simpatisan atau anggota keluarga ISIS yang berada di kamp Pasukan Demokratik Suriah (SDF), yang dipimpin Kurdi.

Dalm kamp SDF ada perempuan dan anak-anak, selain itu juga ada 10.000 anggota pejuang ISIS, termasuk sekitar 2.000 warga negara asing.

Melansir dari BBC, menurut pemerintah Finlandia diperkirakan ada lebih dari 9.000 wanita dan anak-anak asing, yang dua pertiganya merupakan anak-anak, dan berada di kamp al-Hol dan Roj di timur laut Suriah. Dari jumlah tersebut terdapat sekitar 600 anak dan 300 wanita adalah warga negara Uni Eropa.

"Kamp-kamp di timur laut Suriah merupakan risiko keamanan jangka panjang. Semakin lama anak-anak tetap di kamp, ​​tanpa perlindungan dan pendidikan, semakin sulit untuk melawan ekstremisme radikal," kata kementerian luar negeri Finlandia.

SDF telah meminta warga asing dipulangkan oleh negaranya. SDF memperingatkan mereka memiliki keterbatasan sumber daya untuk menahan anggota ISIS dan keluarga mereka.

Beberapa negara Barat seperti Amerika Serikat, Prancis, Jerman, Inggris dan Finlandia telah memulangkan sebagian warga negaranya.

Baca Juga: Mendagri Austria: Penembak di Dekat Sinagog Diduga Simpatisan ISIS

Ifan Wijaya Photo Verified Writer Ifan Wijaya

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya