Jerman Pertimbangkan Selidiki Kelalaian Penanganan Banjir

Masih ada 26 orang yang hilang akibat banjir

Berlin, IDN Times - Banjir parah yang melanda kota-kota di Jerman bagian barat selama dua hari pada pertengahan Juli 2021 menyebabkan 186 orang meninggal. Akibat banjir yang melanda itu jaksa di Jerman pada hari Senin (2/8/2021) menyampaikan sedang  melakukan pemeriksaan terkait kemungkinan dibukanya penyelidikan untuk menyelidiki kelalaian dalam penanganan banjir tersebut.

1. Bukti yang dipertimbangkan untuk membuka penyelidikan

Jerman Pertimbangkan Selidiki Kelalaian Penanganan BanjirBanjir dan Longsor di kota Erftstadt pada pertengahan Juli 2021. (Twitter.com/BezirksregierungKöln)

Dilansir The Local Germany, Banjir yang menewaskan 186 orang itu telah itu mendorong orang untuk mempertanyakan apakah pihak berwenang telah berbuat cukup dalam memperingatkan warga mengenai kemuningkinan timbulnya banjir. 

Jaksa saat ini sedang mempertimbangkan apakah ada alasan yang kuat untuk meluncurkan penyelidikan atas kematian para korban banjir, yang meninggal akibat kemuningkinan adanya kelalaian, karena peringatan dan evakuasi yang mungkin tertunda atau gagal dilaksanakan.

Bukti yang dipertimbangkan oleh jaksa di antaranya mencakup laporan polisi tentang kematian 12 orang di fasilitas perawatan di kota Sinzig. Penghuni yang cacat di panti jompo, Lebenshilfehaus, tertidur ketika banjir bandang terjadi pada dini hari tanggal 15 Juli, saat air di sungai Ahr meluap, tapi tidak dilakukan evakuasi tepat waktu, sehingga 12 orang meninggal akibat tenggelam.

2. Otoritas lokal telah diperingatkan tentang potensi banjir

Jerman Pertimbangkan Selidiki Kelalaian Penanganan BanjirJalanan di Bad Neuenahr-Ahrweiler, Jerman, yang rusak akibat diterjang banjir pada pertengahan Juli 2021. (Twitter.com/Julian Staib)

Baca Juga: Kolombia Deportasi WN Jerman Usai Ikut Demonstrasi

Dilansir RTE, peringatan akan adanya potensi banjir telah diberitahu kepada otoritas lokal di Ahrweiler oleh badan lingkungan setempat pada sore hari tanggal 14 Juli. Ketika sudah pukul 21:30, pihak berwenang telah memperoleh peringatan bahwa ketinggian air bisa mencapai hampir tujuh meter, tetapi mereka baru menyatakan bencana pada 90 menit kemudian, selanjutnya memerintahkan evakuasi di sebagian wilayah tersebut.

Terkait peringatan banjir Badan Meteorologi Jerman telah membela manajemen krisisnya, dengan mengatakan bahwa pemerintah lokal tidak menyampaikan peringatannya akan adanya banjir kepada warga.

Heinz Wolschendorf, seorang pejabat yang bertanggung jawab atas layanan penyelamatan di wilayah Ahrtal yang paling parah terdampak banjir di negara bagian Rhineland-Palatinate, telah membela peringaran darurat. Dia mengatakan bahwa mereka telah melakukan segala yang bisa dilakukan untuk melakukan penyelamatan kepada para penduduk.

Akibat banjir yang melanda Jerman pada pertengahan Juli tersebut, saat ini dilaporkan bahwa masih ada 26 orang yang hilang setelah aliran air menggenangi jalan di kota-kota dan desa-desa, menghancurkan jembatan, rel kereta api, dan rumah terendam air. Peristiwa itu merupakan salah banjir terparah yang pernah melanda Jerman.

3. Sistem peringatan di Jerman

Jerman Pertimbangkan Selidiki Kelalaian Penanganan BanjirMobil yang rusak akibat banjir yang melanda Jerman pada pertengahan Juli 2021. (Twitter.com/Habitat Ireland)

Dilansir DW, banyaknya korban tewas dalam banjir telah membuat pemerintah pusat dan lokal menghadapi kritikan. Terkait penanganan banjir Menteri Dalam Negeri Jerman, Horst Seehofer menyampaikan bahwa penanganan tidak bisa dilakukan hanya oleh pemerintah federal, tapi juga perlu tindakan dari otoritas negara bagian. 

Dalam peringatan banjir di Jerman pemerintah atau otoritas yang berwenang menggunakan bunyi sirene untuk memberi tanda peringatan, pemberitahuan melalui radio, dan mengirimkan peringatan kepada ponsel pintar melalui aplikasi bernama NINA.

Untuk mempeluas cakupan peringatan pada pekan lalu, Seehofer menyampaikan bahwa telah memberi perintah agar peringatan darurat dikirim ke ponsel yang terhubung ke antena jaringan lokal tertentu sesuai kebutuhan saat terjadi krisis. Peringatan semacam itu biasanya tidak disukai orang Jerman karena dianggap mengganggu privasi, tetapi banyak yang berpendapat bahwa nyawa bisa diselamatkan dengan peringatan seperti itu.

Baca Juga: 13 Potret Pilu Suasana Destruktif Banjir di Jerman

Ifan Wijaya Photo Verified Writer Ifan Wijaya

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya